Sabtu, 06 April 2013

Bapak,Ibu & Anak Kendalikan Demokrat


JAKARTA- Partai Demokrat semakin mengukuhkan diri sebagai partai keluarga Cikeas. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) resmi terpilih sebagai ketua umum melalui proses aklamasi.
Namun hingga ditutupnya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono tidak mengundurkan diri dari jabatannya. Akhirnya duet ‘bapakanak’ itu kini diplotting untuk mengendalikan Partai Demokrat menuju Pemilu 2014.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam forum Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Inna Grand Bali Beach, Bali, Sabtu (30/3). “SBY menerima tawaran ini karena untuk penyelamatan dan konsolidasi partai,” kata pimpinan sidang, EE Mangindaan diHotel Grand Bali Beach, Sanur, Sabtu(30/3). Selepas pemilihan ketua umum, Demokrat mengubah sejumlah pasal-pasal dalam anggaran rumah tangga.
Salah satu pimpinan sidang, Amir Syamsudin, membacakan sejumlah perubahan. Misalnya, pasal 13 menyatakan ketua umum dibantu oleh ketua harian yang bertanggung jawab kepada ketua umum. Ketua harian ini dipilih oleh ketua umum terpilih.
Dalam pasal 18, Amir menjelaskan tugas ketua harian adalah mengawasi kepartaian yang sifatnya ke dalam dan ke luar di tingkat daerah. Amir menyatakan, dalam menjalankan tugasnya ketua harian memperoleh izin dari ketua umum.
Perubahan pasal 19 misalnya menyatakan, wakil ketua umum melaksanakan tugas dan fungsinya atas dasar ketua harian. Terkait dengan jabatannya di Dewan Pembina, SBY menyerahkan kepada Ketua Harian Dewan Pembina.
Namun pimpinan sidang tidak menjelaskan, bagaimana mekanisme ketua harian pembina ini dipilih. Sedangkan untuk di Majelis Tinggi, SBY menyerahkan wewenangnya kepada Wakil Ketua Majelis Tinggi.
Kesepakatan menggandeng SBY dan sang anak, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang juga bertindak sebagai ketua pelaksana (organizing committe) KLB tercapai setelah tujuh pimpinan Kongres Luar Biasa (KLB) berdiskusi panjang dengan SBY terkait aspirasi para Dewan Pengurus Daetrah (DPD) yang menginginkannya menjadi ketua umum PD.
“Sesuai dengan kesepakatan kami bertujuh telah bertemu dengan pak SBY, beliau tidak mudah memutuskan karena beliau memikirkan tugas kenegaraannya,” tukas Mangindaan, yang juga anggota Majelis Tinggi, kepada wartawan selepas KLB.
Mangindaan menyatakan SBY bersedia menjadi ketua umum PD. Kendati demikian, dia memberikan syarat untuk mengisi jabatan sebagai ketua umum partai berlambang segitiga mercy tersebut.
SBY menjabat ketua umum benar-benar bersifat sementara.“ Beliau katakan bersifat sementara hanya dalam proses penyelamatan dan konsolidasi partai dengan ketentuan paling lama 2 tahun. Beliau sebetulnya meninginkan lebih cepat lebih baik setelah pemilu dan pemilihan presiden 2014 selesai tentunya setelah dilakukan kongres,” ucapnya.
Kemudian Mangindaan menerangkan, supaya bisa berkosentrasi dan menjalankan tugas kenegaraan dan pemerintahan, maka tugas ketua umum dilaksanakan pengurus harian di bawah seorang ketua harian.
“Beliau ingatkan hampir semua tugas ketua umum selama ini dilaksanakan oleh ketua umum akan dilakuka noleh ketua harian bersama dengan pengurus,” ucap dia.
Lebih lanjut, Mangindaan mengatakan, SBY meminta tugas ketua dewan pembina dilaksanakan oleh ketua harian dewan pembina. Begitu pula tugas sebagai majelis tinggi diserahkan kepada wakil ketua majelis tinggi.
Setelah itu Mangindaan menanyakan hal tersebut kepadapesertaKLB.“ Dapatdisetujui?” kataMangindaan. Seluruh peserta KLB kompak menyatakan setuju

 http://www.hariansumutpos.com/2013/03/55109/bapak-anak-kendalikan-demokrat#ixzz2PBWRl2O8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar