Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroh, ST mengunjungi Masjid Agung
Demak, masjid tertua di Jawa dan berziarah ke makam Sultan Demak Raden
Fatah Al Kabar dan Sunan Kalijaga. Kunjungan tersebut dalam rangkaian
Milad PKS dan Rapimnas di Semarang (18-20/4) dalam rangka mengapresiasi
budaya dan sejarah serta meneladani perjuangan para wali.
Gatot bergabung bersama rombongan tokoh dan petinggi PKS diantaranya
mantan presiden PKS Hidayat Nur Wahid, Gubernur Jawa Barat Ahmad
Heryawan dan Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail. Rombongan bertolak yang
dari Semarang menumpang bus keudian disambut Bupati Demak H M Dachirin
Said dan ta'wir masjid H Mukhtarum.
Dalam kunjungan di Masjid Agung Demak, diawali dengan ziarah dan doa di
makam Sultan Demak I Raden Abdul Fattah Al Akbar serta keluarga kerabat.
Para tokoh PKS kemudian berkesempatan menunaikan sholat sunnah di
Masjid Demak yang dibangun oleh Raden Fattah beserta para wali songo
sekitar abad XIV. Masjid Agung Demak merupakan salah satu masjid tertua
di Indonesia yang memiliki nilai penting bagi perkembangan Islam di
tanah air, tepatnya pada masa Kesultanan Demak Bintoro.
Masjid ini dipercayai sebagai tempat berkumpulnya para wali beribadah
dan berdiskusi tentang penyebar agama Islam, serta mengajarkan ilmu
agama.
Dalam perjalanan dari makam menuju masjid, Gubsu dan para tokoh PKS
menyempatkan minum air dari gentong Kong. Sebentuk gerabah penampung
air peninggalan Dinasti Ming yang merupakan hadiah oleh Putri Kerajaan
Campa. Usai sholat, rombongan meninjau museum yang terletak masih dalam
kompleks. Gatot Hidayat Nurwahid, Ahmad Heryawan, dan tokoh lainnya
banyak menggali informasi mengenai peninggalan para wali yang masih
tersimpan di dalam museum.
Selama kunjungan ke kompleks Masjid Demak, para tokoh PKS ikut memberi
berbagai masukan untuk meningkatkan kenyamanan para pengunjung dan
peziarah. "Tadi kami berbicara dengan Pak Bupati bagaimana agar tempat
ini semakin banyak memberi manfaatnya," ujar Hidayat.
Diantara usulan adalah menyediakan tayangan dokumentasi tampilan lantai
dua masjid yang tidak boleh dikunjungi masyarakat umum, sehingga
keinginan tahuan pengunjung dapat terpenuhi. Selain itu, diusulkan
menyediakan cangkir sekali pakai bagi para peziarah yang ingin minum air
dar gentong Kong, sebagaimana halnya yang diterapkan untuk meminum air
zam zam di Masjidil Haram.
Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa kunjungan ke Mesjid Demak merupakan
wujud kecintaan PKS kepada Indonesia dan sejarah serta budayanya. "Ini
adalah bukti kalau PKS sangat menghormati sejarah tradisi dan perjuangan
para wali," ujar Hidayat Nurwahid yang didampingi para tokoh PKS
termasuk Gubsu. Hidayat menambahkan kunjungan ziarah ke kompleks Masjid
dan pemakaman Sultan Demak adalah wujud apresiasi budaya sekaligus
meneladani tokoh-tokoh pembuat sejarah seperti Raden Fattah, Sultan
Trenggono, Patih Yunus.
Dari masjid Demak, rombongan bertolak ke Makam Sunan Kalijaga. Rombongan
berbaur dengan ratusan peziarah yang memadati kompleks pemakaman
tersebut. Baik saat memasuki maupun keluar dari jalan menuju kompleks
makam, rombongan banyak melayani permintaan foto pengunjung maupun para
pedagang suvenir di sekitar lokasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar