MEDAN
- Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho meminta Perusahaan Gas
Negara (PGN) membantu sebisanya mempertahankan pasokan gas untuk
kebutuhan industri dan rumah tangga di Sumut. Saat ini pasokan
gas Sumut terancam menurun 20% karena sumur Glagah-Kambuna yang
dioperatori oleh Pertamina EP dan Salamander Energy turun drastis .
“Sekarang
ini GPN Gatot Pujo Nugroho (GPN) meminta kepada PGN bagaimana agar
pasokan gas di Sumut jangan sampai berkurang lagi,” ujar Gatot di Medan,
hari ini.
Dikatakan, Gubsu sangat mendukung rencana Strategis
PGN dalam Pemenuhan Kebutuhan Gas di Provinsi Sumut yaitu dengan
membangun jaringan pipa Duri-Dumai –Medan dengan kapasitas 430 mmscfd
yang beroperasi pada 2017.
"Jaringan pipa tersebut sudah
direncanakan sejak 2003 yang sudah mengantongi izin prinsip dari Menteri
ESDM. Walaupun menghadapi banyak kendala karena menurunnya pasokan gas,
PNG tetap berinisiatif membangun konektifitas infrastruktur pipa gas se
Sumatera," ujarnya.
Dengan selesainya jaringan pipa itu nanti,
Gubsu yakin akan mempercepat pengembangan wilayah terutama menyangkut
pemenuhan kebutuhan gas Sumut ke depan.Terlebih lagi, kebutuan gas akan semakin meningkat terkait pengembangan program MP3EI di Sumut.
Namun
khusus pemenuhan kebutuhan jangka pendek, secara khusus GPN meminta PGN
untuk membantu mencarikan solusi atas persoalan kebutuhan gas di Sumut
yang semakin terancam. Sebelumnya, Kabid Migas Dinas Pertambangan dan
Energi, Sumintarto memprediksi ladang gas Glagah-Kambuna yang
dioperatori oleh Pertamina EP dan Salamander Energy berhenti berproduksi
pe 1 April 2013.
Apabila tutup, industry Sumut akan kehilangan
pasokan 2 mmscfd atau sebesar 20 persen dari penyaluran PGN selama ini.
Hal ini akan memukul industry Sumut.Saat ini Sumut masih kekurangan pasokan gas dengan potensial demand 200 mmscfd, sementara pasokan gas hanya sebesar 20 mmscfd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar