Kamis, 11 April 2013

Gubsu dukung pembangunan pipa gas Duri–Dumai-Medan

MEDAN - Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho meminta Perusahaan Gas Negara (PGN) membantu sebisanya mempertahankan pasokan gas untuk kebutuhan industri dan rumah tangga di Sumut. Saat ini pasokan gas Sumut terancam menurun 20% karena sumur Glagah-Kambuna yang dioperatori oleh Pertamina EP dan Salamander Energy turun drastis .
“Sekarang ini GPN Gatot Pujo Nugroho (GPN) meminta kepada PGN bagaimana agar pasokan gas di Sumut jangan sampai berkurang lagi,” ujar Gatot di Medan, hari ini.
Dikatakan, Gubsu sangat mendukung rencana Strategis PGN dalam Pemenuhan Kebutuhan Gas di Provinsi Sumut yaitu dengan membangun jaringan pipa Duri-Dumai –Medan dengan kapasitas 430 mmscfd yang beroperasi pada 2017.

"Jaringan pipa tersebut sudah direncanakan sejak 2003 yang sudah mengantongi izin prinsip dari Menteri ESDM. Walaupun menghadapi banyak kendala karena menurunnya pasokan gas, PNG tetap berinisiatif membangun konektifitas infrastruktur pipa gas se Sumatera," ujarnya.

Dengan selesainya jaringan pipa itu nanti, Gubsu yakin akan mempercepat pengembangan wilayah terutama menyangkut pemenuhan kebutuhan gas Sumut ke depan.Terlebih lagi, kebutuan gas akan semakin meningkat terkait pengembangan program MP3EI di Sumut.

Namun khusus pemenuhan kebutuhan jangka pendek, secara khusus GPN meminta PGN untuk membantu mencarikan solusi atas persoalan kebutuhan gas di Sumut yang semakin terancam. Sebelumnya,  Kabid Migas Dinas Pertambangan dan Energi,  Sumintarto memprediksi ladang gas Glagah-Kambuna yang dioperatori oleh Pertamina EP dan Salamander Energy berhenti berproduksi pe 1 April 2013.

Apabila tutup, industry Sumut akan kehilangan pasokan 2 mmscfd atau sebesar 20 persen dari penyaluran PGN selama ini. Hal ini akan memukul industry Sumut.Saat ini Sumut masih kekurangan pasokan gas dengan potensial demand 200 mmscfd, sementara pasokan gas hanya sebesar 20 mmscfd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar