Rabu, 21 Mei 2014

BIOGRAFI HATTA RAJASA

BIOGRAFI HATTA RAJASA

Ir M Hatta Rajasa, seorang pengusaha dan CEO sukses yang kini berkonsentrasi jadi politisi. Semua perusahaannya dijual setelah masuk partai. Pria relijius penganut pluralisme dalam politik ini berobsesi menjadi politisi negarawan yang mendahulukan kepentingan bangsa. Terlatih bekerja keras, jujur, mandiri dan bekerja sama sejak kecil. Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini, dipercaya dan menunjukkan integritas dan kapasitasnya ketika menjabat Menristek pada Kabinet Gotong-Royong, Menteri Perhubungan pada Kabinet Indonesia Bersatu, Menteri Sekretariat Negara Kabinet Indonesia Bersatu I serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II.

Banyak orang tak menduga dia menjadi Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu. Sama seperti saat dia dipercaya menjabat Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Kabinet Gotong-Royong. Maklum, lulusan perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, diprediksi banyak orang lebih pas menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Namun, dengan kemampuan manajerial yang dimilikinya, jabatan apa pun dapat diemban dengan baik. Terbukti, semasa menjabat Menristek, ia berhasil mengangkat nama bangsa, manakala terpilih menjadi Presiden Ke-46 Konfrensi IAEA (The International Atomic Energy Agency) dengan pemilihan (voting).

Sebagai politisi yang berkali-kali mengemban amanah sebagai menteri di berbagai kabinet, pria berambut perak kelahiran Palembang, 18 Desember 1953 ini, berupaya menjalankan peran secara optimal jabatan yang diamanahkannya, baik sebagai Fungsionaris Partai Amanat Nasional (PAN), Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Republik Indonesia Kabinet Gotong-Royong, Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu I dan Menteri Sekretariat Negara Kabinet Indonesia Bersatu I serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II tanpa terjadinya kemungkinan loyalitas ganda dan abuse of power, “My loyality to the party end when loyality to the state began”.

Kekuasaan hanyalah sebuah sarana, bukan tujuan utama, ‘Power is a means, but not our ultimate goal.’ Tujuan utama kita adalah mewujudkan Indonesia baru yang demokratis, berkeadilan, terbuka, dalam masyarakat majemuk yang saling menghormati. Pernyataan ini sekaligus bermakna penegasan posisinya sebagai politisi negarawan yang ingin terus mengabdikan diri kepada bangsa.

Jika diamati, ia tidak pernah bicara politik atau partai ketika berperan sebagai menteri. Ia selalu menempatkan posisinya pada konteks dan waktu yang tepat. Saat ia bekerja sebagai menteri, ia bicara mengenai bidang tugasnya sebagai menteri. Dan jika ia ke daerah, terutama Sabtu-Minggu – waktu yang benar-benar disediakannya untuk partai – ia bicara sebagai fungsionaris partai.
Jujur dan Mandiri

Anak kedua dari 12 bersaudara ini telah terlatih untuk bekerja keras, jujur, mandiri dan bekerjasama sejak kecil. Ia berasal dari keluarga pamong. Ayahnya seorang pamong bernama H. Muhammad Tohir, ibunya bernama Hj. Aisyah binti Alaydrus. Kakeknya juga pamong di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan bernama Ahmad Pangeran Raksawiguna. Ayahnya, ketika masih lajang adalah seorang tentara yang berjuang di tanah Jawa. Namun, sesudah menikah berhenti dari tentara, beralih jadi pegawai negeri sipil, dan berkali-kali mengemban tugas sebagai camat di berbagai wilayah di Sumatera Selatan.

Sebagai anak yang berasal dari keluarga sederhana — ayahnya pegawai negeri yang bekerja keras dan jujur — Hatta telah terbiasa hidup apa adanya, jujur dan berdisiplin. Orang tuanya memang mendidiknya dengan disiplin yang tinggi.

Setelah ia tamat SD, ayahnya menjadi Asisten Wedana (Camat) di daerah Muarakuang. Di kecamatan itu belum ada SMP. Sehingga Hatta kecil dititipkan kepada pamannya di Palembang. Jarak antara Palembang dengan kecamatan itu, kira-kira seratus kilometer. Tapi jika berangkat siang hari dari Palembang menggunakan motor, baru akan sampai larut malam, karena jalan jelek sekali.

Di situ ia mulai mengenal arti sebuah kehidupan. Di situ juga perkembangan kemampuan emosionalnya banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Yakni setiap orang itu haruslah saling menolong, saling memberi dan mau berkorban bagi orang lain. Di situ ia sudah menyadari bahwa kesuksesan seseorang bukan semata-mata karena kemampuan dirinya sendiri, tapi 60% adalah karena kerjasama orang lain, jasa orang lain, terutama ibu-bapaknya, keluarga, teman dan kerabat. Juga berkat doa orang tua.

Pandangan ini, yakni semangat toleransi dan menghargai orang lain, sangat dijiwainya sejak kecil. Sampai saat ini, pandangan ini tetap mempengaruhi hidupnya. Karena, sejak tamat SD, ia sudah harus hidup dengan keluarga orang lain. Itu berarti ia harus belajar tahu diri sebagai orang yang dititipkan. Harus bekerja. Pagi-pagi ia harus bangun untuk melakukan tugas-tugas di rumah pamannya, antara lain mengisi bak mandi dengan pompa. Setengah enam ia sudah mengayuh sepeda ke sekolah.

Ia melakukan itu sampai tamat SMA di Palembang. Dari sejak tamat SD, ia sudah berpisah dengan orang tua, hanya bertemu sekali-sekali. Sampai ia menyelesaikan kuliah di ITB. Pada masa ini, sekolah dan berpisah dengan orang tua, dirasakannya sebagai periode pendewasaan intelektual. Aspek relijius, emosional dan rasionalnya dibentuk dalam dua periode itu, yakni ketika SMP-SMA di Sumatera Selatan dan ketika kuliah di ITB.

Ketika di ITB, ia aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, sebagai Waka Himpunan Mahasiswa Tehnik Perminyakan ITB dan Senator Mahasiswa ITB. Selain itu, semasa kuliah, ia juga sempat menjadi aktivis Masjid Salman Bandung.

Menurutnya, ada perbedaan yang mencolok antara masa lalu, ketika ia sebagai aktivis, dengan zaman sekarang. Di masa lalu menjadi aktivis itu, menjadi musuh pemerintah. Oleh sebab itu, aktivis-aktivis yang lalu itu, untuk menjadi aktivis dia harus memiliki keberanian, karena risikonya tinggi. Sehingga karena challengeyang demikian besar ketika menjadi aktivis pada masa lalu itu, ia memetik hikmah yang sangat indah dan itu membentuk kepribadiannya bahwa setiap orang tidak boleh takut mengatakan sebuah kebenaran.

“Kalau dibandingkan dengan masa sekarang ini, kita mau teriak apapun, kita mau jungkir balik, mau mengata-ngatain orang tidak ada satupun yang mau menangkap. It’s a completely different challenge. Challenge-nya sangat berbeda,” katanya.

Setamat dari ITB jurusan perminyakan, sebenarnya ia ingin menjadi dosen, tapi tidak kesampaian. Mungkin karena ketika mahasiswa, ia seorang aktivis dan suka memberontak terhadap pemerintah saat itu.

Ketika itu, sebenarnya ia diterima bekerja di beberapa tempat dengan gaji yang lebih besar. Tapi ia tolak. Ia lebih ingin mandiri dengan membuat perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan sesuai pendidikannya.

Lalu ia bersama teman-temannya merintis usaha itu sampai memiliki beberapa badan usaha yang berkerjasama dengan perusahaan asing dan Petamina. Sejak tahun 1982 sampai 2000 ia menjabat Presiden Direktur Arthindo. Sebelumnya, ia menjabat Wakil Manager teknis PT. Meta Epsi, perusahaan pengeboran minyak. Tapi, begitu ia memutuskan bergabung dengan partai politik, semua kegiatan usaha itu dihentikan, semua dijual. Ia masuk Partai Amanat Nasional (PAN). Setelah masuk partai, benar-benar ia berhenti total dari usaha, tidak lagi memiliki usaha dan tak mau berbisnis.

Ia benar-benar konsentrasi di satu bidang. “Karena itu sifat saya. Kalau saya berusaha (bisnis), saya tidak mau bercampur dengan kegiatan lain. Begitu juga ketika masuk partai politik, saya konsentrasi dan juga tidak mau mencampur-baurkannya dengan usaha yang lain,” kata Ketua Umum DPP PAN ini.

Politisi Pluralis Relijius
Sebelum masuk PAN, ia tidak pernah berpolitik praktis. Karena tidak ada kesempatan sesuai iklim politik pada zaman orba. Padahal ketika mahasiswa, ia menyenangi bidang tersebut. Sehingga ketika Amien Rais menggerakkan reformasi, ia pun sudah mulai ikut aktif. Saat itu, ia menjadi ketua I Alumni ITB cabang Jakarta. Di situ ia sudah mulai aktif ikut gerakan reformasi, sampai ketika PAN dideklerasikan 23 Agustus 1998, ia pun ikut bergabung.

Di PAN, pada mulanya ia menjabat Ketua Departemen Sumber Daya Alam dan Enerji. Kemudian, setelah kongres I, ia terpilih menjadi Sekjen. Pada Pemilu 1999, ia pun terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dari PAN, dari wilayah pemilihan Bandung. Di lembaga legislatif itu, ia terpilih menjadi ketua Fraksi Reformasi DPR RI.

Ketika di Senayan itu, ia benar-benar konsentrasi. Itu memang sudah sifatnya. Kiprahnya ketika permulaan masa reformasi tergolong sangat luar biasa. Pada masa transisi dari pemerintahan Habibie ke Gus Dur dan kemudian ke Megawati, ia sebagai ketua Fraksi Reformasi, mampu menerjemahkan dan mengejawantahkan garis partainya yang didisain demikian apik oleh Ketua Umumnya Amien Rais.

Sehingga Hatta bisa berperan banyak dalam kancah perpolitikan nasional, sebagai support atas peran Amien Rais yang berperan sangat besar sebagai‘king maker’ pentas politik nasional. Tak heran bila pada saat itu, wartawan DPR/MPR memilih Hatta sebagai salah satu dari 10 tokoh DPR terbaik.

Pada Pemilu 1999, ia adalah ketua Pemilu PAN. Ketika kongres PAN di Yogyakarta, ia sibuk menjadi ketua panitia pelaksana. Pada waktu itu, di PAN ada dua kubu yang saling bertarikan. Ia mengambil posisi berada di tengah saja. Ia termasuk orang yang menginginkan keutuhan dan kekokohan partai PAN.

Pria relijius ini ingin PAN tetap berada di tengah, tidak terseret ke kanan atau ke kiri sesuai dengan platformnya, partai plural, lintas agama, dan lintas budaya. Maka, tak heran jika pada waktu itu, saat pemilihan formatur, ia mendapat suara terbanyak. Formatur dalam kongres itu, memilih Amien Rais tetap sebagai ketua umum dan ia menjadi Sekjen.

Dalam partai, ia juga melihat prinsip “The right man on the right place” mutlak juga diperhatikan. Sehingga kadang-kadang orang memandangnya seperti berseberangan dengan kelompok yang lain. Sementara, ia sendiri menganggapnya biasa-biasa saja. Sebab ia bekerja sesuai dengan asas partai yaitu sebagai partai plural yang berbasis utama Islam. Sebuah partai yang dia yakini mampu mengakomodir dan menyuarakan aspirasi bangsa Indonesia yang mayoritas muslim, namun plural, bhinneka tunggal ika, dari Sabang sampai Merauke.

Piawai Dalam Komunikasi Politik
Pada permulaan reformasi, sebagai masa transisi, anggota-anggota dewan terpilih dengan sistem Pemilu yang baru. Mereka lebih independen dan tidak dapat di-recall oleh partainya sendiri. Pada kondisi itu, saat menjadi anggota DPR, ia merasa teruji untuk mengartikulasikan hak individunya sebagai wakil rakyat tidak tergantung dengan fraksi dan partainya semata.

Ia mampu menempatkan diri dan menjaga keseimbangan, secara individu sebagai wakil konstituen sekaligus sebagai anggota fraksi. Ia sangat memahami bahwa fraksi adalah perpanjangan tangan dari partai politik, maka harus melakukan komunikasi yang intens untuk membawa suara partainya. Akan tetapi, pada saat bersamaan, ia juga tidak kehilangan jati diri sebagai seorang anggota dewan, yang harus bertanggungjawab secara individu kepada konstituen yang memilihnya.

Di masa transisi itu, bahkan sampai saat ini, ia sangat yakin, bahwa tidak mungkin sebuah partai dapat menyelesaikan persoalan bangsa ini sendirian. Oleh karena itu semuanya harus diselesaikan dengan loby dan musyawarah lintas fraksi. Sebagai anggota dewan dan Ketua Fraksi Reformasi ketika itu, ia banyak berdiskusi dan menyerap prinsip dan langkah politik Amien Rais selaku Ketua Umum PAN. Maka ia pun aktif menggalang komunikasi politik lintas partai.

Namun semua yang terjadi dalam dunia politik tidak pernah dilibatkan dalam kehidupan pribadi atau menjadi sebuah sentimen pribadi. Ia pun bukan tipe politisi yang suka berteriak dengan pendapat-pendapat yang kedengarannya menghentakkan, tapi tanpa solusi.

Baginya dalam berpolitik ada dua hal penting yang perlu diperhatikan yakni 
(1) sikap konsisten yang disertai 
(2) tingkat moralitas yang tinggi dan menjaga etika. Boleh berbeda pendapat tapi jangan menghujat. 

Ia memang termasuk tipe orang yang tidak suka menghujat. Jika ada perbedaan pendapat, ia dengan santun dan terbuka menyampaikan bahwa ia mempunyai pendapat yang berbeda. Tapi jika pendapat orang lain memang lebih benar, ia pun akan mengikuti pendapat itu. Sebaliknya, jika pendapatnya yang benar, yang lain juga seharusnya mengakui. Tanpa perlu saling menghujat.

Jadi, menurutnya, persoalan politik dapat diselesaikan dengan baik-baik tanpa harus menyakiti perasaan orang. Tetapi jika dalam berpolitik sudah ada bibit-bibit suka dan tidak suka, maka persoalan apapun tidak dapat diselesaikan. Ia berpandangan persoalan dapat diselesaikan dengan nyaman, aman dan elegan, jika ada sikap saling menghargai.

Dukungan Keluarga
Perjalanan karirnya pastilah juga dipengaruhi oleh dukungan keluarga, terutama isteri dan anak-anaknya. Terutama saat ia memilih menjadi politisi, dimana seorang pengusaha dan CEO meninggalkan bisnis dan fokus sebagai politisi, sebuah keputusan yang tidak mudah bagi seorang yang sudah mempunyai keluarga dengan kehidupan yang mapan.

Ketika itu, tahun 1999, anak-anaknya masih kecil. Putra terbesarnya saat itu baru tamat SMP mau ke SMA. Ketika mengambil keputusan itu, ia memang berdialog panjang dengan keluarga, dengan istri terutama. Suatu hal yang tidak mudah baginya karena memilih memasuki dunia yang lain sama sekali. Ia mengaku tidak gampang meyakinkan keluarganya. Ia menegaskan, sekali ia berpolitik maka ia tidak akan menyentuh bisnis, harus dilepaskan semua. Ia pun harus berpikir mempersiapkan dari hasil-hasil usahanya itu buat keluarga dan buat berpolitik.

Suatu keputusan tentang kehidupan yang betul-betul berbeda. Dari sebuah kehidupan yang rada teratur, saat magrib bisa sembahyang bareng dengan anak-anaknya, menjadi sebuah kehidupan yang bisa disebut tidak teratur sama sekali. “Mereka sempat shock. Kan waktunya sangat pendek. Tahun 1998 PAN didirikan, tahun 1999 saya sudah menjadi anggota DPR, tahun 1999 saya di Senayan dan nyaris tidak pulang-pulang. Saya tidur di hotel dan jarang sekali ketemu dengan anak-anak, selama berapa bulan itu. Mereka bertanya-tanya, ‘kenapa kehidupan ini menjadi begini’. Dia tidak pernah ketemu bapaknya tapi lihat bapaknya di TV terus,” kenangnya.

Lalu ia pun menceritakan pelan-pelan kepada anak-anaknya bahwa inilah kehidupan. Ia jelaskan bahwa “dimanapun kita berada, papa sebagai pengusaha, papa sebagai pengajar, papa sekarang mau jadi politisi, semua itu adalah bagian dari ibadah.” Keluarganya pun memahami dan menerima.

Sementara gaya hidup keluarganya tampak biasa-biasa saja saat ia kemudian diangkat menjadi menteri. Istrinya tetap nyetir sendiri, dan sangat marah kalau ke daerah harus dikawal, harus ada ajudan.
“I never change my style of life. Saya tidak suka, misalnya tiba-tiba menjadi harus sangat formal, never change soal-soal seperti itu,” ujarnya. Anak-anaknya juga begitu, mereka biasa saja, dan mereka protes serta tidak mau tinggal di rumah menteri, dan memilih tetap tinggal di rumah pribadinya.

Jadi tidak ada sesuatu yang berubah. Hanya kadang-kadang, seperti anaknya yang paling kecil bertanya: ‘Pak, orang bilang pejabat negara itu sama dengan korupsi?’ Menjawab pertanyaan anak kecil yang kritis ini, ia mengaku tidak gampang menjelaskan sampai si kecil memahaminya.
Keluarganya memang harus memahami tugas panggilannya. Sebab bagi dia, hari Sabtu hari Minggu hari keluarga, tidak ada. Baginya semua hari-hari keluarga, semua hari-hari kerja, semua hari ya hari. Semua hari untuk bekerja, untuk beribadah. Sehingga frekuensi untuk ketemu anak-anak jauh berkurang.

Namun, pada Sabtu-Minggu kalau berada di Jakarta ia berupaya melepas kebebasan diri. Ia nyetir sendiri. Sabtu-Minggu supir pulang. Tidak ada ajudan. Ia malah menjadi happy.
Internalisasi Demokrasi

Menurutnya, di Indonesia banyak persoalan besar yang sebenarnya sudah dapat diselesaikan tanpa mengakibatkan konflik. Satu di antaranya proses demokratisasi yang luar biasa. Kebebasan berbicara, berserikat dan mendirikan partai sudah terselesaikan. Sementara di banyak negara lain persoalan ini belum selesai.

Namun, menurutnya, hal ini harus dibarengi dengan pemahaman-pemahaman oleh partai politik dengan melakukan internalisasi demokrasi melalui tiga hal. Yaitu, pertama, secepat mungkin menyu-sun sebuah proses rekruitmen yang sehat. Karena jika partai politik tidak dapat melakukan tugas ini dengan benar maka yang merasakan kerugian tersebut adalah bangsa ini.

Misalnya jika kita perhatikan wakil rakyat yang ada di kota kabupaten dan daerah tingkat I, yang mulai dikritik oleh masyarakat, ini adalah tanda bahwa partai politik belum dapat melaksanakan rekruitmen yang sehat. Jadi hal ini harus cepat diselesaikan. Tidak ada pilihan lain, karena partai politik adalah ujung tombak demokrasi, yang akan membangun pemerintah-an dan suprastruktur di republik ini. Jika hal ini tidak dilaksanakan, tujuan kita untuk mencapai demo-krasi modern yang menghasilkan good government atau pemerintahan yang sehat akan terhambat.

Kedua adalah bagaimana di antara partai politik menciptakan suasana berkompetisi yang tidak menimbulkan konflik, yang tentu diatur melalui undang-undang dan peraturan partai politik.
Ketiga adalah bagaimana partai-partai politik menyelesaikan persolan-persoalan mengenai transparansi keuangannya, serta adanya peraturan yang mengatur bagaimana partai-partai politik dapat ikut dalam Pemilu.

Ia sendiri adalah orang yang mendukung dibentuknya aturan yang jelas agar setiap orang memiliki kebebasan yang seluas-luasnya dalam membentuk partai politik tanpa dipersulit. Sebab hal itu adalah hak dasar. Jika seseorang kehilangan haknya, ia juga kehilang-an kemanusiaannya. Ia dikatakan manusia karena memiliki kebebasan. Jadi jika ia kehilangan hak dalam berkumpul dan berserikat, hilang jugalah kemanusiannya.

Tapi harus ada aturan yang jelas. Aturan itu harus disepakati bersama dan tidak dapat diubah-ubah. Sebab jika mudah berubah, malah akan menjadi sangat rawan bagi terjadi-nya konflik. Sebagai pembanding bisa lihat di luar negeri yang aturannya jelas. Sehingga partai politiknya sehat, dan berpengaruh pada keadaan bangsa tersebut.

Ia sangat sedih jika banyak tokoh-tokoh non-partai, yang sebenarnya dapat menjadi tokoh partai, berada di luar partai lalu hanya dapat mengkritisi dan menutup diri. Sehingga seakan-akan hanya dirinya saja yang dapat mewakili rakyat. Padahal semua tahu, partai politik adalah ujung tombak demokrasi. Jadi membangun demokrasi harus dengan cara memperkuat partai politik dengan dukungan ke arah yang lebih baik. Atau mendirikan partai politik. Walaupun di sisi lain kita juga harus mempuyai masyarakat sipil yang kuat untuk mengarahkan gerak partai politik.

Korupsi dan Kemiskinan
Pengagum Bung Karno dan Amien Rais ini melihat ada tiga masalah yang dihadapi bangsa ini dalam beberapa tahun terakhir, yakni kemiskinan, terancamnya kerukunan dan ganasnya korupsi.

(Ia memajang foto Bung Karno bersalaman dengan Kanselir Jerman Conrad Adenaeur (1953). Ketika itulah orang-orang Indonesia dikirim ke Jerman yang kemudian menjadi scientist-scientist kita di sini. Jadi, ia bangga dengan shakehand-nya Bung Karno dengan Kanselir Jerman ini. Conrad Adenaeur adalah bapak pembangunan ekonomi yang membangun kembali Jerman, paska perang dunia kedua.)
Tiga persoalan besar yang menjadi perhatiannya itu: Pertama, mening-katnya secara tajam kemiskinan di Indonesia dari 22,5 juta atau sekitar 11,3% dari seluruh penduduk Indonesia pada tahun 1996 membengkak jadi 49,5 juta orang atau sekitar 24,2% dari jumlah penduduk pada tahun 1998. Kemiskinan ini, sebagai akibat kemiskinan struktural maupun kemiskinan karena gelombang resesi.

Standar untuk menentukan garis kemiskinan pada 1996 adalah pendapatan per kapita sebesar Rp 38.246 per bulan untuk perkotaan dan Rp 27.413 untuk pedesaan.

Lalu, tahun 1999 jumlah penduduk miskin itu sedikit berkurang menjadi 48,4 juta orang. Standar yang digunakan secara nominal, yaitu Rp 92.409 untuk perkotaan dan Rp 74.272 untuk pedesaan. Lalu tahun 2002 berkurang lagi menjadi sekitar 37,5 juta orang. UU Program Pembangunan Nasional (Propenas), mengama-natkan jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan pada 2004 tidak boleh lebih dari 30 juta orang atau sekitar 14% dari jumlah penduduk.

Namun, pemerintah memperkirakan penurunan rasio angka kemiskinan yang ditargetkan dalam Propenas itu tidak akan tercapai. Maksimal upaya yang bisa dilakukan pemerintah adalah menekan rasio angka kemiskinan tersebut antara 16 sampai 17 persen.

Kemiskinan ini telah mengakibatkan ketidakberdayaan masyarakat di berbagai bidang kehidupan, terutama bidang kesehatan. Nutrisinya sangat rendah, tentu akan menghasilkan generasi lemah. Berakibat kepada sumber daya manusia yang tidak tangguh pada generasi berikutnya. Ini sungguh memprihatinkan. Maka, ia sangat serius tentang hal ini.

Kedua, menurunnya semangat toleransi dan terlalu mengedepan-kan sikap-sikap keakuan. Apakah itu keakuan dalam konteks hukum, konteks agama, atau dalam konteks kelompok. Semangat kebersamaan jauh menurun, yang berakibat terdesaknya kelompok masyarakat miskin yang tidak berdaya.

Ketiga, hal yang paling klasik, yakni masih ganasnya korupsi, kolusi dan nepotisme. Sehingga, kita membutuhkan sebuah resep. Resep yang mampu membangkitkan kembali (revitalisasi) semangat kebersamaan dan nasionalime bangsa ini.

Ia sendiri tidak tahu bagaimana caranya. “Tetapi jika Tuhan memberikan kesempatan untuk meminta apa saja dan pasti dikabulkan-Nya, saya pasti tidak akan meminta supaya saya berkuasa, tetapi saya akan meminta agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar, terbebas dari kemiskinan dan kebodohan. Itu yang pasti saya minta. Hanya satu itu saja,” kata Menristek ini dalam percakapan dengan Wartawan Tokoh Indonesia, di ruang kerjanya.

Profil Lengkap

Nama Lengkap : Ir. M. Hatta Rajasa
Lahir: Palembang,18 Desember 1953
Agama: Islam
Isteri: Drg.Oktiniwati Ulfa Dariah Rajasa,
Anak: Reza, Aliya, Azimah dan Rasyid
Pendidikan: Insinyur Perminyakan Institut Tehknologi Bandung (ITB)
Pengalaman Pekerjaan:
2009-2014 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II
2007-2009 Menteri Sekretariat Negara Kabinet Indonesia Bersatu I
2004-2007 Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu
2001-2004 Menteri Riset dan Teknologi Kabinet Gotong Royong
2000-2005 Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (DPP-PAN)
1999- 2000 Ketua Fraksi Reformasi DPR.
1982- 2000 Presiden Direktur Arthindo
1980 -1983 Wakil Manager teknis PT. Meta Epsi Perusahaan pengeboran minyak
1977 -1978 Teknisi Lapangan PT. Bina Patra Jaya
Penghargaan :
“Bintang Mahaputera Adipradana” – Pemerintah Republik Indonesia (2013)
“Narasumber/Pejabat Yang Paling Mudah Dihubungi Wartawan” – Persatuan Wartawan Indonesia Jaya (2013)
“Economic Booster of The Year” – Indonesia Property&Bank (2013)
“Reformasi Award” – Pro Democracy (2013)
“Pemimpin Pembangunan Ekonomi Nasional” – Persatuan Wartawan Indonesia Cabang Jawa Timur (2013)
“The Rising Stars’s Men Obsession’s 9 Young Leaders 2013-2014″ – Men Obsession’s (2013)
“Gwanghwa Medal” – The first rank of the Order Of Diplomatic Service Merit, Republic of Korea Jakarta (2012)
“Pemimpin Perubahan 2011″ – Republika (2011)
“Public Policy Award” – Asia Society (2011)
“Ganesha Prajamanggala Bakti Kencana” – Institut Teknologi Bandung (2011)
“Charta Politica Award” – (2010)
“Ganesha Prajamanggala Bakti Adiutama” – Institut Teknologi Bandung (2009)

Senin, 21 April 2014

DR. WARSITO, M.Eng, Kader PKS yang Mengguncang Dunia

Dr.Warsito Kader PKS
Inilah DR. Warsito P. Taruno, M.Eng, Ketua Umum Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia, juga merupakan salah seorang pengurus DPP PKS, yang telah membuat heboh dunia ilmuwan dengan penemuannya '4D Brain Activity Scanne' atau alat pemindai otak 4 dimensi berbasis elektrik secara real time, yang telah dipublikasikan pada acara simposium internasional yang diselenggarakan IEEE, organisasi ilmiah profesional internasional TERBESAR di dunia, pada 7-11 April 2013.

Sebelumnya dia juga telah menemukan alat pembasmi kanker otak dan pembasmi kanker payudara. Bahkan alat pembasmi kanker payudara ciptaannya berhasil menyembuhkan penyakit kanker payudara Kakak Kandungnya yg sudah mencapai stadium IV.

Warsito adalah sedikit dari putra bangsa yang berhasil menunjukkan prestasinya di dunia internasional. Begitupun Warsito tetap punya rasa nasionalisme yang tinggi. Hal ini dia tunjukkan dengan rencana membuat lembaga riset di Indonesia. Bahkan temuan-temuannya sebagian besar dilakukan di Indonesia dengan tujuan tidak ada keterikatan tertentu dengan negara lain.

Contoh penemuannya untuk alat pemindai tubuh yaitu ECVT System. Dengan alat ini, proses pengecekan kesehatan akan mendapatkan hasil yang jauh lebih akurat dan lebih murah dibanding MRI atau CT Scan.

Dan tahukah anda dimana Warsito menciptakan alat ini? Hanya di sebuah ruko sewaan di Tangerang. Bukan di laboratorium canggih atau di pusat riset yang maju.



Persentase Suara Besar Belum Tentu Kursi DPR Besar

Quick Count
Perolehan suara setiap partai politik peserta Pemilu 2014 sampai saat ini belum selesai direkapitulasi di Komisi Pemilihan Umum. Baru hasil hitung cepat yang sudah bertebaran dari banyak lembaga.

Namun, perkiraan dari hitung cepat yang rata-rata berdasarkan data exit poll dan quick count sudah bisa memberikan gambaran perhitungan sangat awal tentang wajah partai yang akan menghiasi Senayan untuk periode mendatang.

Belajar dari pengalaman Pemilu 2004 dan Pemilu 2009, perolehan suara yang berselisih jauh di antara dua partai belum tentu memastikan perolehan kursi di DPR juga pasti berselisih jauh. Bahkan, bisa jadi akumulasi perolehan kursi di tingkat nasional dari partai yang suaranya jauh lebih sedikit justru mendapatkan jumlah kursi DPR sama atau lebih banyak. Bagaimana bisa?

Tak selalu samanya proporsi perolehan suara dengan kursi DPR merupakan imbas dari sistem pemilu, yang salah satunya adalah menggunakan sistem suara terbanyak serta perhitungan sisa suara dan sisa kursi dibagi habis di daerah pemilihan. Simulasi sederhana akan memberikan gambaran lebih jelas.

Partai yang bisa punya wakil di DPR

Langkah pertama terkait pembagian kursi DPR adalah menghitung suara sah di tingkat nasional. Semua suara sah, baik untuk partai politik maupun calon anggota legislatif, dikumpulkan oleh Komisi Pemilihan Umum.

Setelah terkumpul seluruh suara sah se-Indonesia, ditentukanlah partai politik yang dapat mengirimkan wakilnya ke DPR. Istilahnya, menyortir partai politik menggunakan ambang batas yang dikenal sebagai parliamentary treshold.

Pasal 208 UU Pemilu 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif menetapkan ambang batas ini sebesar 3,5 persen suara sah suara nasional. Semua partai yang perolehan suara sahnya di tingkah nasional minimal 3,5 persen total suara dapat mengirimkan wakilnya ke DPR. Didapatkanlah jumlah partai yang berhak mengikuti pembagian kursi di daerah pemilihan.

Bilangan pembagi pemilih

Katakanlah dari penghitungan di tingkat nasional itu, ada enam partai politik yang memenuhi ambang batas untuk memiliki wakil di DPR. Pasal 211 Ayat 1 UU 8 Tahun 2012 menyatakan pembagian alokasi kursi dalam Pemilu Legislatif 2014 habis dilakukan di masing-masing daerah pemilihan.

Maka, suara sah partai politik dan calon anggota legislatif di daerah itu dihitung ulang dengan "menyingkirkan" suara partai dan calon anggota legislatif dari partai yang tak lolos parliamentary treshold. Sebutlah tinggal satu juta suara sah.

Pasal 22 UU 8 Tahun 2012 mengatur setiap daerah pemilihan dapat memiliki alokasi kursi antara 3 sampai dengan 10. Misal, sebuah daerah pemilihan mendapat alokasi enam kursi DPR. Saatnya sekarang bicara soal bilangan pembagi pemilih (BPP), sebagai kunci pembagian kursi DPR.

Berdasarkan Pasal 209 Ayat 3 UU 8 Tahun 2012, BPP adalah suara sah pemilu legislatif di daerah pemilihan itu yang sudah dikurangi suara partai berikut calegnya yang tak lolos ke Senayan dibagi dengan alokasi kursi di daerah pemilihan tersebut.

Menggunakan contoh angka di atas, BPP yang didapat adalah satu juta dibagi 6, alias 167.000 suara. Inilah harga kursi di daerah pemilihan itu, menentukan pembagian kursi tahap pertama. Suara partai yang tak mencapai BPP, akan langsung masuk kategori sisa suara, yang akan terpakai bila masih ada sisa kursi yang tak habis dibagi menggunakan BPP.

Pembagian kursi

Setelah muncul angka BPP tersebut, kembali ke daftar perolehan suara partai politik yang bisa mendapatkan kursi. Untuk mempermudah perhitungan, misalkan enam partai yang menjadi pemisalan dalam simulasi ini mendapatkan suara sebagai berikut:
1. Partai Satu: 260.000 suara
2. Partai Dua: 250.000 suara
3. Partai Tiga: 110.000 suara
4. Partai Empat: 115.000 suara
5. Partai Lima: 125.000 suara
6. Partai Enam: 140.000 suara

Partai yang memenuhi BPP langsung mendapatkan kursi berdasarkan kelipatan BPP. Dari data di atas, partai politik yang langsung mendapatkan pembagian kursi adalah hanyalah Partai Satu dan Partai Dua, masing-masing mendapatkan satu kursi. Sisa suara dua partai ini setelah dikurangi jumlah setara BPP, menjadi sisa suara yang turut dibagi dalam perhitungan tahap dua untuk pembagian sisa suara.

Bila perhitungan partai yang lolos BPP maupun pembagian alokasi kursi di atas menggunakan gabungan suara dari coblosan di lambang partai dan coblosan pada nama calon anggota legislatif, maka penentuan calon legislatif terpilih ditentukan berdasarkan urutan suara terbanyak yang didapat dari coblosan untuk masing-masing calon dari partai yang mendapat alokasi kursi.

Suara dan kursi sisa

Dari perhitungan pertama di atas, masih ada empat alokasi kursi yang belum terpakai. Sisa kursi ini dalam rezim UU 8 Tahun 2012 juga habis dibagi di daerah pemilihan. Caranya?

Dari data di atas, masing-masing partai memiliki sisa suara sebagai berikut:
1. Partai Satu: 93.000 suara
2. Partai Dua: 83.000 suara
3. Partai Tiga: 110.000 suara
4. Partai Empat: 115.000 suara
5. Partai Lima: 125.000 suara
6. Partai Enam: 140.000 suara

Bila pada Pemilu 2009 sisa suara dan sisa kursi dibawa terlebih dahulu ke provinsi, digabung dengan sisa kursi dan sisa suara dari semua daerah pemilihan di provinsi tersebut untuk ditetapkan BPP baru dan sisa kursi dihabiskan di tingkat provinsi, maka pada Pemilu 2014 sisa kursi ini langsung saja dibagi di daerah pemilihan berdasarkan urutan sisa suara terbanyak.

Maka, empat alokasi sisa kursi berdasarkan ketentuan Pasal 212 huruf c UU 8 Tahun 2012 ini diberikan berturut-turut sesuai urutan suara terbanyak kepada Partai Enam, Partai Lima, Partai Empat, dan Partai Tiga. Dengan angka-angka contoh ini, enam partai tersebut mendapatkan masing-masing satu kursi. 

Jangan buru-buru "GR"

Simulasi ini memang hanya menggunakan angka fiktif. Dari simulasi ini, terlihat perolehan suara yang berselisih besar tak otomatis akan menghasilkan konversi kursi yang sama besar selisihnya. Justru, dengan selisih suara yang besar sekalipun, perolehan kursi yang didapat bisa sama persis.

Artinya, jangan besar kepala dulu dengan capaian suara. Jangan-jangan, kalaupun lolos di hitungan tahap pertama, jumlah kursi yang didapat pun bisa dikejar oleh partai yang perolehan suaranya jauh lebih sedikit. Dalam bahasa vulgar, jangan besar kepala dulu.

Peta koalisi pun harus berhitung cermat sampai ke persentase perolehan kursi berdasarkan sistem ini. Bisa jadi, perolehan suara akan mendapatkan konversi kursi dalam persentase setara, bertambah, atau malah berkurang.

Bagaimanapun, syarat pencalonan pasangan calon presiden dan wakil presiden menurut Pasal 9 UU 42 Tahun 2008 adalah 25 persen suara sah atau 20 persen kursi DPR. Bila hitung cepat Kompas mendekati kenyataan, bisa jadi PDI-P punya kesempatan mencalonkan pasangan calon sendiri dengan basis perolehan kursi.

Bisa jadi pula partai yang mengejutkan perolehan persentase suaranya mengejutkan, ternyata setelah dikonversi menjadi kursi tak terlalu luar biasa. Sebaliknya, partai dengan perkiraan suara saat ini masuk "kelas bawah" papan tengah, justru mendapatkan konversi kursi lebih tinggi. Semua tergantung BPP serta urutan suara terbanyak ketika ada sisa suara dan sisa kursi. 

kompas.com

Senin, 31 Maret 2014

Cerdas Memilih Sebelum Menyesal



Kenali Partai Sebelum Anda Memilih, Pakai Data bukan katanya-katanya.

Saksi TPS PKS Binjai, Siap Amankan Suara PKS

Pengukuhan SAKSI TPS PKS Binjai Kota - Barat

Pengukuhan saksi Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebagai garda terdepan tim penjemput kemenangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 9 April mendatang terus digulirkan Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Binjai guna merapatkan barisan seluruh tim yang kali ini, Minggu 30/03/2014, digulirkan ke saksi TPS lingkungan Dapil 1, Kec. Binjai Kota - Binjai Barat di Balai Diklat Pemko Binjai yang dihadiri puluhan saksi yang siap disebar ke seluruh TPS di Dapil 1.

Urgensi peran saksi di TPS menjadi konsern serius bagi DPD PKS Kota Binjai dalam mengawal suara PKS yang insya Allah akan mengantarkan PKS Juara di Sumut dan 3 Besar Nasional membuat pembekalan ini langsung dipandu oleh Fitra Syamsurizal, Sekretaris DPD PKS Kota Binjai yang juga Calon Anggota DPRD (CAD) no urut 4 Dapil 2, Binjai Utara, yang tampak berlangsung hikmat dan penuh dengan antusiasme para saksi. Pengukuhan yang insya Allah meningkatkan komitmen para saksi TPS ini tentunya diharapkan mampu mengantarkan kepada targetan besar PKS selama ini. (aam).


Senin, 24 Maret 2014

Video Profil Irvantra Padang, MA





Kampanye Rapat Umum PKS Binjai Kota & Barat

Mardiatos Tanjung, Lc - Orasi Kampanye PKS  Binjai Kota -Binjai Barat
Sesuai jadwal kampanye yang telah dibagi oleh KPU Kota Binjai, Minggu, 23/03/2014, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendapat giliran berkampanye pada hari itu, yang jatah kampanye ini dimanfaatkan oleh Koordinator Daerah Pemilihan (Kordapil) 1 PKS Binjai Kota - Binjai Barat mengdakan rangkaian kampanye bertitik tumpu di Mesjid An-Nur Kota Binjai yang dimulai dengan aksi bagi balon, bunga, dan cendramata kepada masyarakat Kota Binjai yang berolahraga pagi di Lapangan Merdeka Binjai.

Acara dilanjutkan dengan aksi 'Freezmob' yang merupakan gerakan mematung untuk beberapa saat di bundaran lampu lalulintas lapangan merdeka Binjai yang setelahnya dilanjutkan dengan pertunjukan 'BreakDance' kader PKS Dewan Pengurus Cabang (DPC) Binjai Barat yang pada puncaknya dilanjutkan dengan kampanye umum dan bakti sosial di Lapangan Bola Kaki Payaroba Binjai Barat yang dimulai pukul 09:00 WIB.
Kampanye yang diramaikan oleh ratusan kader Binjai Kota - Binjai Barat begitu gagap gempita dan disambut dengan sangat hangat oleh masyarakat yang beraktifitas di Lapangan Merdeka Kota Binjai pagi itu.(aam)

Sabtu, 15 Maret 2014

M.Idaham : "Saya Bagian Dari PKS Binjai"

Silaturahim tokoh di Binjai bersama Wakil Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), H Gatot Pujo Nugroho ST Msi, di Pendopo Umar Baki Binjai, Jumat (14/3). Tampak hadir dalam acara ini orang nomor satu di Binjai, yakni Walikota , H M Idham Msi dan tokoh masyarakat lainnya dari berbagai kecamatan yang ada di Binjai. Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi PKS untuk orang nomor satu di kota ini yang sudah menyempatkan waktunya hadir ke acara silaturahim tokoh yang diadakan oleh PKS. 
Tak seperti biasanya beliau mau hadir ke acara-acara PKS. Dalam sambutannya ia mengatakan, sangat jarang ia mau berdiri dan berpidato di forum politik seperti ini. “ Mengapa sekarang saya mau hadir dan menyampaikan pidato di forum ini ?,” tanya nya ke para hadirin. “ Karena saya adalah bagian dari PKS,”Jawabnya, yang disambut pekikan takbir oleh hadirin yang hadir. Ia menambahkan, bahwa PKS telah mengantarkan kami menjadi orang nomor satu di Binjai ini. “ Saya yakin 9 April nanti PKS bisa menang di Binjai,” ungkapnya. 
Selanjutnya, Idham memotivasi kader,simpatisan dan saksi TPS yang hadir untuk terus bekerja dengan ikhlas dan mau berkeringat untuk memenangkan partai ini. Ia mengatakan, 3 minggu lagi kita menentukan nasib bangsa 5 tahun kedepan, kita harus yakin dan bisa membuktikan bahwa kita mampu menang. “ Mari sama-sama kita bahu membahu untuk memenangkan dakwah ini, suka tidak suka kita harus menjaga agama ini. Saya yakin sejarah yang lalu akan terulang kembali bahwa PKS InsyaAllah bisa menang di Binjai 9 April mendatang,” katanya. (ifd)

M.Idaham SH,MSi pada acara sillaturrahim Gatot bersama warga Binjai

Jumat, 14 Maret 2014

BERIKUT SURAT SUARA YANG DIANGGAP SAH PADA PEMILU 2014

Aturan Pemilu 9 April 2014
                                Penting Untuk Seluruh Saksi, KPPS, CALEG dan Partai:

1. Mencoblos di nomor urut, tanda gambar dan nama parpol, maka suaranya dihitung satu untuk parpol.
2. Mencoblos di nomor urut dan nama caleg maka suaranya dihitung satu untuk caleg.
3. Mencoblos di nomor urut, tanda gambar dan nama parpol dan mencoblos di kolom nomor urut dan nama caleg, maka suaranya dihitung satu untuk caleg.
4. Mencoblos di nomor urut, tanda gambar dan nama parpol serta lebih dari satu nomor urut pada nama caleg, maka suaranya dihitung satu untuk parpol.
5. Mencoblos di lebih dari satu nomor urut dan nama caleg parpol yang sama, maka suaranya dihitung satu untuk parpol.
6. Mencoblos lebih dari satu nomor urut, tanda gambar dan nama caleg, maka suaranya dihitung satu untuk parpol.
7. Mencoblos lebih dari satu kali pada nomor urut dan nama caleg pada satu parpol, maka suaranya dihitung satu untuk caleg tersebut.
8. Mencoblos di garis di antara kolom yang memuat dua nomor urut dan nama caleg di satu parpol, maka suara dianggap sah untuk satu parpol.
9. Mencoblos di garis yang memuat nomor urut dan nama caleg, maka suara dianggap satu untuk parpol.
10. Mencoblos di garis yang memuat satu nomor urut dan nama caleg, maka suara dianggap satu untuk caleg.
11. Mencoblos di kolom abu-abu di antara nomor urut dan nama caleg pada satu parpol, maka suara dianggap sah satu untuk parpol.
12. Mencoblos di kolom abu-abu di bawah nomor urut dan nama caleg terakhir pada satu parpol, maka suara dihitung satu untuk parpol.
13. Mencoblos di kolom nomor urut dan nama caleg yang sudah didiskualifikasi, maka suara dianggap sah untuk parpol.
14. Mencoblos di kolom nomor urut dan nama caleg yang sudah meninggal dunia, maka suara dihitung satu untuk parpol.
15. Mencoblos di kolom nomor urut, tanda gambar dan nama parpol yang tidak memiliki daftar caleg, maka suara dianggap sah satu untuk parpol.

Senin, 10 Maret 2014

Bendera PKS di Sukai Banyak Orang

Kecintaan masyarakat kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) begitu tinggi yang terlihat dari antusias masyarakat menyikapi langkah kader memasang bendera di tiap daerah selalu saja bendera tersebut di pindah ke tempat yang mereka sukai dengan mencabut dari tempat awal pemasangan yang mengakibatkan kekosongan bendera didaerah awal dan menuntut pemasangan kembali bendera guna mengisi kekosongan itu dengan tujuan tuk menunjukan bahwa PKS itu eksis dan siap menjemput kemengan April nanti.

Tampak kader PKS Kec. Binjai Kota Minggu malam, 9/3/2014 menyiapkan bendera untuk mengisi kembali kekosongan bendera yang tak tampak lagi. Seperti biasa, namun tak biasa di lingkungan partai lain, para Calon Anggota DPRD (CAD) Dapil I, Binjai Kota - Binjai Barat turut serta menyiapkan dan memasang bendera. Semangat kader menjemput kemenangan PKS April mendatang semakin menggelora dengan hilangnya bendera. "Patah tumbuh hilang berganti " pantas mewakili semangat para kader itu. (aam)

CALEG  & Kader PKS Binjai Kota Menyiapkan Bendera

Kamis, 06 Maret 2014

"Sedikit Bicara, Banyak Berbuat" Drs. Raudin Purba

 
Reses Rauddin Purba di Kel. Cengkeh Turi Binjai Utara
Binjai, Pemilu sudah di depan mata, politisi yang akan bertarung di panggung politik kian gencar-gencarnya mensosialisasikan program yang akan dijalankan ketika sang politikus tersebut melanggeng jadi anggota dewan. Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak mau ketinggalan untuk terus bekerja, reses atau turun ke masyarakat untuk mensosialisasikan dan memperkenalkan diri mereka dihadapan masyarakat. Drs H Raudin Purba Caleg DPR-RI Daerah Pemilihan ( Dapil ) Sumut 3 , nomor urut 6 mensosialisasikan program-programnya sekaligus silaturahim dengan masyarakat Lingkungan IX Kelurahan Cengkeh Turi Jalan Benih, Rabu, (5/3).

Terik matahari yang begitu panas, tak menyurutkan semangat Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak untuk hadir di kediaman Herianto Caleg DPRD Kota, Dapil Binjai Utara nomor urut 6. Dalam acara reses kali ini, Raudin Purba mensosialisasikan program-Program kerjanya apabila nanti ia terpilih menjadi anggota dewan." Saya memiliki 3 program yang akan saya jalankan nanti," katanya. Diantara ketiga programnya tersebut ialah Meneruskan perjuangan kelompok tani dalam hal sengketa tanah yang saat ini dikuasai PTPN 2,3,4, dan asing, Menolong nelayan tradisonal yg tersisih oleh kapitalis, Memperjuangkan UU desa, 1 miliar per desa tiap tahun.

"Motto hidup saya, Sedikit bicara, banyak berbuat,"kata caleg DPR-RI NO 6 asal PKS. Ia mengatakan, caleg itu jangan banyak mengumbar-ngumbar janji, tapi harus banyak berkarya dan berbuat untuk masyarakat.Tampak hadir dalam acara silaturahim dengan masyarakat Kelurahan Cengkeh turi Caleg DPRD Kota, Irvantra Padang , Dapil Binjai Utara nomor urut 1.

Dalam sambutannya Drs. H Raudin Purba menghimbau masyarakat agar menjadi pemilih yg cerdas.
" Gunakan hak pilih, jangan golput, jangan pilih caleg yang tak peduli pada negara, 9 April nanti kita memilih wakil rakyat yang benar-benar amanah, lihat rekam jejak caleg tersebut," katanya. (Ifd)

Muhammad Hafez: "PKS Hadir untuk Melakukan Perubahan"

BINJAI - Jelang Pemilu Legeslatif 9 April mendatang, DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Binjai mengadakan acara temu kader dan struktur PKS Se Kota Madya Binjai, mulai dari DPD hingga DPRa. Acara yang dilaksanakan Sabtu, (01/03/14) di kantor DPD PKS Binjai ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPW PKS Sumatera Utara H. Muhammad Hafez, Lc. MA.

Acara yang dipandu oleh ketua Kaderisasi DPD PKS Kota Binjai Dodik Marwanto ini dihadiri sekitar 100 orang kader PKS Kota Binjai. Dalam sambutannya, ketua DPD PKS Kota Binjai Irvantra Padang memberi semangat kepada kader PKS Kota Binjai dalam menghadapi pemilu legeslatif tahun ini. 


“Semua kader tanpa terkecuali harus tetap semangat mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilu 9 April mendatang. Selain itu semua kader juga harus optimis bahwa kemenangan PKS Kota Binjai akan bisa diraih dengan kerja keras dari para kader.” ujarnya Irvantra Padang.
 
Sementara itu ketua umum DPW PKS Sumatera Utara Muhammad Hafez Lc. MA dalam sambutannya mengatakan bahwa PKS hadir di bumi pertiwi ini untuk melakukan perubahan. 


"Kita (PKS) hadir di bumi pertiwi ini untuk melakukan perubahan. Saat ini PKS memiliki kader di lembaga Eksekutif. Diantaranya 4 Gubernur (Sumbar, Jabar, Sumut dan Maluku Utara), 2 walikota, 11 wakil walikota, 3 bupati, dan 6 wakil bupati. Dan ini diharapkan menjadi semangat tersendiri untuk menuju perubahan." Ujar Muhammad Hafez yang juga caleg nomor urut 1 DPRD Sumatera Utara Dapil Medan A.

Disampaikan juga bahwa kehadirannya di Binjai saat ini untuk memastikan apakah proses pemenangan PKS di Binjai dan Sumatera Utara pada umumnya sudah berjalan atau belum.

Diakhir sambutannya Muhammad Hafez menyampaikan agar seluruh kader meningkatkan kewaspadaan jelang pemilu. Karena bisa dipastikan akan banyak black campaign yang akan ditujukan kepada kita. Dan satu hal yang tidak boleh dipisahkan dari strategi kemenangan ini adalah ibadah/penguatan ruhiyah, karena kemenangan itu datangnya dari Allah SWT bukan dari relawan atau tim sukses kita, mereka hanya perantara saja.


Konsolidasi PKS Binjai Bersama Uts Muhammad Hafez

"Jika Kita bersyukur, Maka Akan Allah Tambahi Nikmat-Nya"

LT3 Besar DPC PKS Binjai Kota Bersama Irvantra Padang


        Allah tidak akan mendatangkan kemenangan sebelum kita mensyukuri apa yang telah kita dapatkan, maka terlalu naif kita menyusun beragam strategi bila kita belum mensyukuri apa yang kita raih sekarang. Itulah petikan taujih yang disampaikan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ust. Irvantra Padang,MA dalam acara Liqo' Tarbiyah (LT) 3 Besar, Rabu malam, 5/3/2014 yang diadakan oleh koordinator Daerah Pemilihan  1, Binjai Kota - Binjai Barat di kediaman H. Marasonang Lubis,S.Sos. di Jl. Samanhudi Binjai.

     LT 3 Besar merupakan upaya perapatan barisan para kader PKS yang diharapkan mampu mengukuhkan semangat kader menjemput kemenangan April mendatang yang diadakan di tiap Dapil. LT 3 Besar ke-3 ini dihadiri puluhan kader dan hampir seluruh Calon Anggota DPRD (CAD) Dapil 1 Kota Binjai.

       Di akhir taujih, Ust. Irvantra Padang,MA mengajak seluruh kader mensyukuri pencapaian PKS Kota Binjai selama ini dengan kerja penuh cinta serta berprasangka baik dalam menghadapi dinamika yang terjadi baik di internal maupun eksternal partai guna mengukuhkan soliditas tim menghadapi perhelatan lima tahunan yang dalam hitungan hari akan tiba.(aam)

Minggu, 02 Maret 2014

Mars Partai Keadilan Sejahtera PKS 2014




              

           Mars PKS


Kita berhimpun dalam barisan

Lantangkan suara hati nurani

Agar negeri ini berkeadilan
Indonesia maju bukan hanya mimpi

Kita berhimpun dalam barisan
Lantangkan suara hati nurani
Agar negeri ini berkeadilan
Indonesia maju bukan hanya mimpi

Partai Keadilan Sejahtera
Maju terus tanpa kenal lelah
Partai Keadilan Sejahtera
Maju terus tanpa kenal lelah

Kibarkan tinggi panji Allah
Bangun Indonesia penuh berkah
Kibarkan tinggi panji Allah
Bangun Indonesia penuh berkah

Kita berhimpun dalam barisan
Lantangkan suara hati nurani
Lahirkan pemimpin adil sejati
Yang cinta rakyat dan negeri ini

Kita berhimpun dalam barisan
Lantangkan suara hati nurani
Lahirkan pemimpin adil sejati
Yang cinta rakyat dan negeri ini

Partai Keadilan Sejahtera
Maju terus tanpa kenal lelah
Partai Keadilan Sejahtera
Maju terus tanpa kenal lelah

Kibarkan tinggi panji Allah
Bangun Indonesia penuh berkah
Kibarkan tinggi panji Allah
Bangun Indonesia penuh berkah

Bangun Indonesia penuh berkah...
Bangun Indonesia penuh berkah..




Download MP3 nya:

http://www.4shared.com/mp3/g4iWCiXB/mars-pks.html


Dwnload Videonya:

http://youtu.be/Oa2aHmwhoN4

PKS Mulai Kampanyekan Anis Matta Jadi Pengganti SBY

M. Anis Matta,Lc Pemimpin Muda

DPW Partai Keadilan Sejahtera Sulsel mulai aktif mengampanyekan Anis Matta sebagai bakal calon Presiden. Kendati masa kampanye pemilihan Presiden dan Wakil Presiden belum dimulai dan calon belum ditetapkan, namun Anis sudah dikampanyekan melalui dunia maya.

Sosok Presiden PKS tersebut, pengganti Luthfi Hasan Ishaaq yang tersandung kasus suap impor daging sapi, diulas melalui delapan seri tulisan. Serial sosok Anis di-posting pada situs web resmi PKS Sulsel, http://www.pkssulsel.org/ Posting-an sosok dimulai, Jumat (28/2/2014).Sosok Anis di-posting dan diulas, enam hari setelah kunjungannya di Makassar dalam rangka mengumpulkan kader se-Sulsel serta memimpin apel siaga PKS jelang Pemilu 2014. Pada kesempatan itu, Ketua DPW PKS, Andi Akmal Pasluddin, mengatakan bahwa PKS Sulsel bulat mendukung Anis, kendati ada tiga bakal calon dari PKS. Dua lainnya adalah Ahmad Heryawan dan Hidayat Nur Wahid.

"Kita sudah final mendukung Anis Matta sebagai capres dari PKS. Beliau adalah putra daerah yang sudah teruji," kata Akmal.Anis didukung karena faktor primordial. Mantan Wakil Ketua DPR RI itu merupakan putra Sulsel. Lahir di Bone, 7 Desember 1968.

Sisi yang diulas dalam sosok Anis adalah ketika menghabiskan masa kecilnya hingga remaja di Pesantren Darul Arqam Gombara, Makassar. Ustadznya di pesantren Abdul Djalil Thahir pun bercerita tentang pandangannya tentang Anis. 

Itulah yang menjadi tema sosok dengan judul “Sang Presiden di Mata Sang”. Tulisan pertama berjudul “Santri Paling Kecil di Darul”, tulisan kedua berjudul “Sosok Cerdas dan Disiplin”, tulisan ketiga berjudul “Nasi Kecap yang Membuatnya Jadi Orang Besar”.

Tulisan keempat berjudul “Anis Matta Sosok yang Kritis”, tulisan kelima berjudul “Dia Bintang di Pesantren dan di Luar Pesantren”, tulisan keenam berjudul “Anak Sang Guru yang Setia Mendampingi Anis Matta”, tulisan ketujuh berjudul “Sosok Cinta Membaca dan Menulis”, dan tulisan kedelan berjudul “Menjadi Sekretaris Sejak Aliyah”.

Sebagai pelengkap, disertakan foto dokumentasi Anis bersama dengan Sang Guru ketika menghadiri Pembekalan Caleg PKS se-Sulsel di Hotel Sahid Jaya, Makassar, Sabtu (22/2/2014)
makassar.tribunnews.com

Sabtu, 01 Maret 2014

Pembunuh Hasan Al Banna ,Abdul Hamid " tugas saya menghalau dan membubarkan atau memukul orang-orang"

Abdul Hamid Mahmud Abdullah salah satu tim pembunuh Hasan Albanna
Ikhwanonline.com menerbitkan tulisan tentang pengakuan As-Syawisy Abdul Hamid Mahmud Abdullah, salah seorang tentara yang ekskusi proses pembunuhan Imam Syahid Hasan Al-Banna pada 60 tahun yang lalu, yang mana beliau menceritakannya dalam bentuk gambar dan suara -Audio visual-, Beliau menceritakan bagaimana kronologi pembunuhan Hasan Al-Banna yang dibiayai langsung oleh Mayor Jenderal Salim Zaki komisaris Kairo saat itu; yang mendapatkan biaya operasi pembunuhan dari Raja Farouk kepada beberapa orang bersenjata penjaga perbatasan Mesir, dan dia berkata bahwa orang yang melakukan eksekusi adalah teman-teman mereka yaitu Muhammad Al-Jazar yang terkenal dengan sebutan Muhammad Shalom, yang mendapatkan upah melalui Salim Pasha sebesar 300 Pound Mesir dan satu buah jam emas.

Pada awal pertemuan, Abdul Hamid Mahmud Abdullah menceritakan bahwa dirinya lahir pada tahun 1926, lalu mendaftar sebagai tentara perbatasan pada tanggal 3 Juli 1947, dan umurnya pada saat itu 18 tahun; dan dirinya terkejut dengan adanya pelatihan khusus di dalam satuan barisannya dan mendapat perintah langsung dari komandan penjaga perbatasan “Pasha”, sebuah perintah untuk membawa senjata “Pecut” bersama dengan rekan yang lainnya, dan tugas mereka adalah membubarkan orang-orang agar tidak masuk ke king Nazili Street (sekarang Ramses), sedangkan Muhammad Shalom ditugaskan membunuh Syeikh Hassan Al-Banna, dan ikut bersamanya Taufiq Said, sementara yang melakukan monitoring adalah Salim Zaki Pasha, Komisaris modal.

Abdul Hamid menceritakan, rincian peristiwa terjadi pada malam hari lebih dari 60 tahun yang lalu, dia berkata: waktu itu Kami turun dari mobil, dan bersama Kami, Taufiq Said dan Muhammad Shalom. Adapun Said dan Shalom bertugas memonitoring Syeikh Hassan Al-Banna, lalu keduanya shalat bersamanya di dalam masjid yang terletak di samping yayasan Pemuda Muslim, dan bersama syeikh Hasan Al-Banna ada satu orang, kemudian Shalom melakukan tugasnya dengan menembakkan senjata ke tubuh Syeikh Hassan Al-Banna dengan pistolnya sebanyak 6 kali, dan peristiwa tersebut dilakukan dalam tempo seperempat jam saja.

Abdul Hamid menambahkan bahwa dirinya bersih dari darah Syeikh Hassan Al-Banna, namun kejahatannya adalah bahwa beliau ditugaskan untuk menghalau dan memukul warga yang lain agar tidak melewati jalan tersebut dan berkerumun pada jasad Syeikh Hasan Al-Banna. dia menambahkan: “Saya terus terang memukul orang-orang dengan ”Pecut” sehingga berlari dari hadapan saya dan jika saya tidak pukul mereka maka mereka yang akan memukul atau membunuh kami".

Ia menjelaskan bahwa dirinya dan kawan-kawan lainnya mendapatkan upah langsung dari Raja dalam tugas khusus ini, yang diberikan oleh Hussein Zaki Pasha, yaitu berupa uang sebesar 200 pound Mesir, dan ditambah dengan satu buah jam emas, sementara Shalom menerima upah sebesar 300 pound dan satu buah jam emas. Dia juga mengatakan; Pasha Salim Zaki Pasha memberitahu kami bahwa hal ini merupakan hadiah dari Raja, dan menegaskan bahwa mereka tidak perlu menemui raja. Saat itu mereka menganggap bahwa Salim Zaki Pasha adalah orang kedua setelah Raja Dan lebih kuat dari Perdana Menteri sendiri.

Selanjutnya, dalam tulisan ini kami sampaikan kepada pembaca pengakuannya secara tertulis, kesaksian akan kronologi pembunuhan Hasan Al-Banna, dan sebelumnya kami sampaikan kepada para pembaca bahwa As-Syawisy Abdul Hamid yang telah melakukan kesaksian darinya, berumur melebihi delapan puluh tahun, dan memiliki masalah pendengaran, karena itu semua pertanyaan diajukan secara tertulis sehingga dirinya dapat membaca kemudian menjawabnya:

Bisa diceritakan siapa sebenarnya Anda?

Nama saya adalah Abdul Hamid Mahmud Abdullah, lahir pada tahun 26 milady (1926-red) dan saya adalah orang pertama yang bergabung dalam ketentaraan Kerajaan Mesir yang bertugas di perbatasan, pertama kali saya bertugas pada tanggal 3-7-1947, waktu itu saya baru selesai dari latihan, masih fresh, baru keluar dan selesai dari latihan.

Siapa yang memerintahkan Anda melakukan tugas ini? Dan siapa yang menjadi komandan langsung dalam tugas ini?

Raja, dialah yang menugaskan langsung operasi ini, dan seluruhnya atas komando langsung dari Salim Zaki Pasha, dia adalah tangan kanannya Raja, adapun rincian kronologi nya adalah, ketika syeikh Hassan Al Banna keluar dari masjid yang terletak di samping jam’iyah Ikhwanul Muslimin (Asy-Syubbanul Muslimin) dan bersamanya Taufiq Said dan Muhammad Al-Jazzar (Muhammad Shalom) satu berjalan begini dan yang lainnya begini, lalu menembakkan senjata ke tubuh Hasan Al-Banna sebanyak 6 kali.

Jadi Anda berada dimana sewaktu kejadian?

Saya tidak tahu menahu masalah ini, tugas saya adalah menghalau orang-orang agar menjauh dari tempat kejadian, betul saya hanya menghalau orang-orang dengan senjata “pecut”, kemudian mereka lari dari saya dan saya pun pergi ke pintu, dan selain itu saya tidak tahu apa-apa, sementara yang pegang senjata adalah Muhammad Shalom.

Yang bertugas mengekskusi adalah Muhammad Shalom, tugas saya adalah menghalau orang, dan saya tidak berada di tempat penembakan, karena Salim Zaki hanya memberi saya senjata perbatasan dan dia menyuruh saya untuk menghalau dan membubarkan orang-orang.

Apakah Anda mendapatkan upah dari operasi tersebut?

Ya, Raja memberikan kepada setiap orang hadiah berupa satu buah jam dari emas dan uang sebesar 200 pound, sementara Shalom menerima 300 pound dan satu buah jam dari emas, pada saat itu saya masih muda, umur saya baru 18 tahun, sementara Salim Pasha yang memiliki peranan dan kendali, Mesir berada di tangan kekuasaan Salim Zaki, Komisaris Modal seluruhnya.

Apakah Anda berjumpa dengan raja?

Tidak.. saya tidak berjumpa siapa pun, semuanya ada pada kendali Salim Pasha.. dialah menjadi komando semua ini.

Apakah Salim Pasha yang memerintahkan ini semua?

Zaki lah yang memberikan semua perintah ini kepada Pasha. Dan Pasha memberikan kepada kami beberapa tugas; dia berkata kepada Muhammad: “Tembak dan kami akan berusaha menutupinya”. Cukup, kami tidak tahu apa-apa terhadap urusan ini, dan Pasha menyampaikan perintah kepada setiap orang langsung oleh dirinya sendiri, dan bagaimana Muhammad menembak nya, dia sampaikan kepada saya dengan pecut.

Siapa yang dimaksud dengan Pasha?

Yang dimaksud dengan Pasha adalah direktur tentara perbatasan, saya tidak tahu persis namanya siapa, saya Cuma kenal dengan sebutan Pasha besar.

Anda tidak menyesal melakukan kejahatan ini?

Saya tidak tahu apa-apa masalah ini .. karena yang saya lakukan hanyalah menghalau orang-orang dengan pecut, dan saya shalat, saya pergi haji, saya tobat kepada Allah. Kesalahan saya hanyalah menghalau orang saja, saya tidak punya unta betina dan unta jantan (tidak lebih dari itu-red).

Jadi siapa yang mesti dituduh?

Terdakwa pertama adalah Mohammed Shalom yang melakukan penembakan langsung sebanyak dua kali bukan hanya sekali, dan saya hanya berlari, dan tugas saya adalah berlari di belakang orang-orang; karena saya khawatir mereka akan mengatakan kepada tentara perbatasan bahwa saya tidak berlari di belakang orang-orang.. seakan kelompok tersebut (jamaah Ikhwan-red) melakukan penembakan, membunuh orang-orang seperti minum air saja.

Apakah setelah itu ambulans datang ke tempat kejadian?
 
Ambulans datang setengah jam setelahnya

Apa yang Anda lakukan setelah itu?

Saya tidak tahu apa yang terjadi kecuali senjata pistol telah membunuh, kemudian saya masuk pintu gerbang .. saya buka topeng, lalu pakai jalabiyah (baju gamis) dan berlari sepanjang jalan.. kurang lebih seperempat jam dan tugas saya selesai.

Apakah Anda yakin pada saat itu bahwa Syaikh Hassan Al-Banna telah mati?

Saya tidak tahu apakah dia sudah mati atau belum, hanya saja saya mendengar darinya mengucapkan syahadah, dia berkata: “La ilaaha Illallah” (Tidak ada Tuhan selain Allah), itu saja dan tidak mengucapkan: “Muhammad Rasulullah” (Muhammad itu adalah utusan Allah). Lalu saya bertanya kepada Shalom: “kenapa orang ini bersyahadat seperti itu?”, Ia berkata kepada saya: “Saya tidak tahu…sepertinya dia masih hidup, dan bicaranya banyak sekali setelah ditembak, dia belum mati saat berada di jalan tadi, namun dia telah meninggal saat berada di ambulans.. ditubuhnya terdapat 5 atau 6 peluru, dan tidak ada seorang pun yang membantunya”, dan jalanan saat itu seluruhnya sudah bersih; tidak ada seorang pun yang tahu, dan saya tinggal sendirian, saya saat itu berumur 18 tahun, dan tugas saya waktu itu hanya menghalau orang-orang .. itu saja tidak ada yang lainnya .. saya menghalau orang-orang agar tidak datang menghampiri tempat kejadian, dan saya dengan rekan saya memukul orang-orang.. Mereka berkata kepada saya, bubarkan jalanan, sedangkan yang bertugas mengekskusi adalah Muhammad Shalom, dan Salim Zaki dan Taufiq Said sebagai komandannya; keduanyalah yang melihat dan tahu betul kejadiannya.. sementara saya tidak tahu sama sekali..

Apakah saat peristiwa terjadi ada orang lain?

Waktu itu jalanan gelap, dan toko-toko sudah pada tutup, dan lampu jalanan seluruhnya dimatikan, sedangkan yang ada di jalanan adalah jamaah Ikhwanul Muslimin itu sendiri yang dipukul, hanya ada dua toko yang masih buka, dan ada juga toko emas yang masih buka; sekitar dua atau tiga toko.
Siapa yang lebih tahu dan bertanggung jawab terhadap operasi ini?

Yang lebih tahu masalah ini ada tiga orang: Muhammad Al-Jazzar, Salim Zaki, Taufiq Said, sementara raja adalah bos besarnya; empat orang inilah yang mengetahui betul kejadiannya.. mereka berkata: Bunuh dia, karena telah banyak melakukan masalah di perbatasan dan membantah perintah raja. Empat orang inilah yang tahu persisi peristiwanya, dan Muhammad Al-Jazar, ketika dia masih hidup sangat dekat sekali, dan saat ini seluruh orang tersebut telah mati, sementara raja yang mulia, adalah bos besar kami.

Semua orang takut kepadanya, semua orang berada dalam kekuasaannya, dan Zaki berada di belakangnya langsung; dia bertemu dengan salah seorang warga dari Inggris, tidak ada manfaatnya bertanya kepadanya dan akhirnya datang yang kedua, kemudian yang ketiga, kemudian datang Salim Pasha, komisaris modal.

Apakah Inggris memiliki andil dan kontribusi dalam peristiwa ini?
Inggris saat itu menguasai Mesir, dengan tujuan apa yang disampaikan oleh Abdul Nasser .. tidak ada seorang yang berani mengatakan tiga tambah tiga berapa, dan mereka punya berita, dan mungkin wallahu a’lam, mereka menyampaikannya pada saat di perbatasan bahwa Pasha menerima berita untuk membunuh Hasan Al-Banna, dan yang lebih tahu masalah ini adalah Salim Zaki Pasha, dan semuanya telah meninggal pada tahun enam puluhan.

Dan Allah Maha Kuasa, yang telah memberikan kepada manusia hak mereka, Allah berfirman:
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمْ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh”. (An-Nisa:78)

Salim Zaki mati karena kecelakaan saat tersentuh air dan air tersebut teraliri listrik. Saya sampaikan kepada Anda bahwa satu-satunya kesalahan saya adalah menghalau dan membubarkan atau memukul orang-orang, namun kalau saya tidak memukul mereka, maka mereka yang akan bunuh saya seperti minum air; karena mereka itu adalah para pejabat Mesir(al-ikhwan.net).

Jumat, 28 Februari 2014

KOMENTAR PARA TOKOH TENTANG PKS



1.Hermawan Kertajaya,pakar marketing indonesia
"PROFESIONALnya PKS bisa dilihat dari rapinya administrasi kepartaian,serta tidak  adanya konflik internal yang mengganggu kinerja partai di tengah fakta partai lain saling gontok-gontokan berebut kursi pimpinan."

2.Djoko Susanto,mantan panglima TNI
"yang saya nilai mereka PATUT DICONTOH secara organisir gerakan dan SOLIDITAS kekuatannya;anda tahu partai PKS.semua database saya miliki termasuk  penilaian ketika melakukan aksi,dan memang satgas PKS-lah yang TERBAIK."

3.Prof. Dr. Jimly asshiddiqie,sh. mantan ketua MK
"paltform yang komprehensif,baru PERTAMA di indonesia.contoh baik bagi praktek perpolitikan nasional."

4.Prof. DR. Azyumardi Azra

"PKS bertujuan membentuk masyarakat madani yang berbasiskan agama;yang  memungkinkan bagi umat beragama untuk melaksanakan ajaran dan  menghadirkan syariah islam yang RAHMATAN LIL 'AALAAMIIN."

5.Dr. Sri Mulyani, direktur Bank Dunia
"PLATFORM ini saya kasih nilai 100.Saya baca selama seminggu menjadi teman saya selama kunjungan ke Amerika.Saya kagum akan SISTEMATIKA penulisannya."

6.Eep Syaifullah Fatah, pengamat politik
"Kejelasan target dalam setiap aktifitas politik PKS itu yang membedakan dengan  parpol lain.Hal ini,PKS siap BEKERJA di saat politisi lain menikmati  libur mereka. politisi PKS siap BEKERJA KERAS di kala politisi lain sibuk."

7.Ryamizard Ryacudu,mantan KSAD
"Itu,satgasnya PKS cuma mereka yang punya STANDART OPERASIi yang sangat rapi mirip  dengan Organisasi struktural ala TNI.cuma mereka tidak memiliki  loreng.menurut data yang saya miliki satgas PKS sudah seperti pasukan  ala Vietkong yang dibentuk melawan Amerika."

8.Sidney Jones,International Crisis Group (ICG)
"Mereka paling CERDAS dan paling PEDULI pada rakyat, juga paling punya gagasan tentang PUBLIC SERVICES."

9.Susilo Bambang Yudoyono, presiden RI
"PKS telah banyak melakukan KONTRIBUSI bagi bangsa,SBY sangat mendukung tekad PKS dalam mewujudkan sistim yang bersih dalam bernegara dan  mengapresiasi kiprah PKS dalam melakukan AKSI SOSIAL menolong korban  bencana. Teruslah membantu masyarakat dan JANGAN BERHENTI...!!!!"

10. Sjafri sjamsoedin, wamenhan
"Sebuahpasukan itu bisa kuat bukan karena senjata canggih yang mereka  miliki;tapi melainkan HATI YANG IKHLAS dan KETEGUHAN menjadi seorang  pejuang.siapapun yang menjadi lawan,semuanya akan terasa kecil untuk  dihadapi.KEKUATAN HATI dengan NIAT SUCI demi atas nama tuhannya,itulah  senjata paling canggih di dunia. saya menilai itu tumbuh pada diri satgas yang dimiliki PKS."


11. Sekretaris Kedubes AS untuk RI, Vanessa Guest

"PKS Partai Islam Terbesar dan Terkuat serta memiliki  rencana dan tujuan yang jelas",



Sikap Ummat Islam Menghadapi Pemilu 2014

Pemilu 9 April 2014
Tahun 2014 ini adalah tahun politik. Pasalnya, perhelatan akbar pesta demokrasi akan digelar di tahun ini. Rakyat akan kembali memilih wakilnya yang duduk di parlemen beserta presiden yang akan memimpin pemerintahan. Wajar saja jika momentum ini akan sangat menentukan nasib bangsa Indonesia setidaknya untuk lima tahun ke depan. Maka, sudah seyogianya ummat Islam memaksimalkan hak pilihnya agar pemimpin yang nanti terpilih adalah benar-benar yang siap melayani ummat dan berbakti kepada Islam dan Indonesia.

Musuh Islam Mengancam
Di tengah melemahnya partisipasi warga dalam Pemilu, sikap untuk menjadi golput justru sebenarnya tidak bertanggungjawab. Mengapa? Sebab dengan tidak memilih sebenarnya kita telah membiarkan kekuatan-kekuatan lain untuk “berkuasa” bahkan nanti menindas dan menzalimi akidah dan kesejahteraan kita. Wakil Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) KH. Fahmi Salim, MA mengatakan, “Sekarang para aktivis JIL, Syiah, pluralis, sekuleris dan liberalis berlomba-lomba masuk ke parlemen. Apakah kita diam saja membiarkan?” Tepat, sekarang ini orang yang tak senang akan kebangkitan Islam juga berupaya masuk ke parlemen untuk mewujudkan misinya.

Mari kita lihat satu per satu.

Pertama, kekuatan Zionis Yahudi. Kini di republik ini telah berdiri organisasi yang mempelopori dibukanya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan negara teroris Israel. Namanya IIPAC (Indonesia-Israel Public Affair Commitee). Sudah beberapa tahun terakhir, lembaga yang dipimpin Benjamin Ketang tersebut menyelenggarakan HUT Israel di sejumlah kota besar di Indonesia. Benjamin sendiri menjadi caleg DPR RI dari Partai Gerindra. Penganut Yahudi memang banyak bermukim di Jakarta, Surabaya dan Manado. Mereka memiliki sinagog (rumah ibadah) dan rabbi (pendeta) sendiri. Bahkan di Sulawesi Utara, mereka berhasil membangun tugu Menorah raksasa, simbol agama mereka dengan dana APBD Provinsi yang nilainya mencapai milyaran rupiah.

Belakangan, mereka juga mengeluarkan pernyataan dukungan terhadap capres yang mereka anggap akan mendukung perjuangan mereka yaitu Abu Rizal Bakrie dari Partai Golkar. Memang jamak diketahui sudah bertahun-tahun pemilik grup Bakrie ini memiliki kongsi bisnis dengan konglomerat Yahudi Eropa dari Dinasti Rotshchild dalam usaha tambang batubara Bumi Resources.

Selain itu, sejumlah politisi juga telah nyata-nyata menunjukkan dukungan terhadap gerakan rasialis yang menjajah bumi suci Palestina itu. Tercatat nama politisi Partai Nasdem, Ferry Mursyidan Baldan yang menghadiri resepsi HUT Israel di Singapura pada 2013 lalu. Ada pula anggota DPR dari Partai Golkar, Tantowi Yahya yang berkunjung ke Knesset, parlemennya Israel atas undangan Australian Jewish Community. Miris sekali. Tak terbayangkah bagaimana kejinya tentara Zionis membombardir bocah-bocah Palestina yang tak berdosa dengan bom dan peluru?

Kedua, kekuatan Komunis-Marxis. Komunis adalah bahaya laten. Walaupun sudah menjadi organisasi terlarang, tapi ideologinya terus berkembang. Benih-benihnya bersemai di kampus-kampus. Dan sekarang tunasnya tumbuh dan bermekaran di partai yang berebut ke Senayan. Ideologi anti Tuhan dan anti kepemilikan pribadi yang nyeleneh ini dulunya berada di PKI. Lalu pada era reformasi mereka berkumpul di Partai Rakyat Demokratik (PRD). Sayang, PRD tak lolos electoral threshold. Akhirnya para aktivis kiri pemuja Che Guevara ini menyusup ke banyak tempat. Mayoritasnya ada di PDI-Perjuangan pimpinan Megawati Soekarno Putri. Bahkan di partai ini ada anggota DPR yang menulis buku “Aku Bangga Menjadi Anak PKI”.
Namanya Ribka Tjiptaning Proletariati. Di samping itu, ada Budiman Sujatmiko, mantan ketua PRD yang sudah duduk di Senayan (juga) dari PDIP. Masih ada lagi Andi Arief yang menjadi staf khusus Presiden SBY dan Pius Lustrilanang yang jadi anggota DPR dari Partai Gerindra.

Ketiga, kekuatan Salibis. Kita mungkin akan dituduh intoleran dan primordialis jika menyinggung persoalan agama. Namun faktanya memang umat Kristen di Indonesia juga berniat menjadikan “Anak Tuhan” sebagai pemimpin negeri ini. Seperti halnya di Nigeria, penduduknya mayoritas Muslim tapi presidennya Kristen. Organisasi seperti Persekutuan Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) terang-terangan menyatakan niatnya untuk memenangkan caleg dan capres Kristen.

Maka kita melihat sejumlah nama coba mereka usung seperti Harry Tanoesoedibyo yang diusung Partai Hanura sebagai cawapres mendampingi Wiranto. Bos MNC Group ini juga merupakan inisiator event maksiat pengumbar syahwat Miss World di Indonesia. Kemudian Sinyo Harry Sarundajang ikut di Konvensi Partai Demokrat. Selain itu Pendeta Richard Daulay membeberkan sejumlah figur kader Gereja yang dianggap mampu maju di Pilpres di antaranya EE Mangindaan, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menparekraf Marie Elka Pangestu, mantan Menperind Luhut Binsar Panjaitan dan mantan Pangkostrad Letjend TNI (Purn) Johny Lumintang.

Belum lama ini lembaga survey milik mereka, Cyrus Network juga merekayasa hasil risetnya seolah-olah Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama sangat diharapkan rakyat menjadi wapres. Di sisi lain mereka juga terus mengkampanyekan Jokowi for President dengan asumsi jika Jokowi melenggang ke RI 1 maka kursi Gubernur Jakarta akan jatuh ke Ahok. Kita patut bercermin bagaimana kota Manokwari di Papua nyaris mereka buat menjadi kota Injil dimana simbol keislaman dilarang. Adzan untuk shalat saja tak diperbolehkan. Naudzubillah. Betullah firman Allah SWT dalam QS Al-Baqarah ayat 120, “Dan mereka tidak akan ridha kepada kalian, sebelum kalian mengikuti millah (agama) mereka..”

Keempat, kekuatan liberalis. Jaringan Islam Liberal (JIL) adalah musuh dalam selimut umat Islam. Mereka hendak menghancurkan Islam dari dalam. Bagi mereka Al-Qur’an itu ketinggalan zaman sehingga perlu tafsir baru yang mereka buat sesuai kehendak syahwat mereka. Menurut mereka, semua agama itu sama saja. Dalam pandangan mereka, shalat itu tak wajib. Jilbab bagi muslimah tak wajib. Nikah beda agama boleh. Waris beda agama sah-sah saja. Bahkan menikah dengan sesama jenis (gay/lesbi) tak jadi soal. Beginilah memang jika belajar Islam kepada orientalis Yahudi. Mondoknya bukan Mekkah, Madinah atau Al-Azhar, Mesir tapi di Chicago atau Montreal sana.

Tokoh utama JIL yang mencoba masuk ke parlemen adalah Ulil Abshar Abdalla, salah satu Ketua DPP Partai Demokrat yang menjadi caleg dari partai berkuasa itu. Satu lagi adalah Zuhairi Misrawi, yang jadi caleg dari PDIP. Keduanya –oleh media sekuler- disebut sebagai intelektual Muslim. Namun ketika presiden Mesir yang sah dan konstitusional DR. Muhammad Mursi al-hafidz dikudeta militer, mereka malah bertepuk tangan, tertawa gembira dan mendukung pembantaian terhadap aktivis Islam dari gerakan Ikhwanul Muslimin. Pembakaran masjid pun mereka amini untuk mengikuti syahwat Zionis. Memang jamak diketahui Partai Demokrat dan PDIP adalah tempat bersarangnya aktivis liberal anti-Islam yang getol membela kebathilan seperti pornografi dan LGBT (lesbian, gay, transgender, heterosex). Salah satu yang paling populer adalah Rieke Dyah Pitaloka alias Oneng, politisi partai banteng yang aktif di AKKBB.

Dalam tayangan Duel Kandidat di TV One (27/1) yang lalu, juga terlihat sejumlah politisi parpol berbasis massa Islam yang justru berbangga menjadi pembela pluralisme dan liberalisme. Sebut saja Saleh Partaonan Daulay (PAN), Malik Haramain (PKB) dan Ramadhan Pohan (Demokrat). Padahal pluralisme dan liberalisme telah dinyatakan sesat oleh MUI melalui fatwanya dalam Munas 2005. Namun atas nama kebebasan dan hak asasi, mereka membela aliran menyimpang yang menodai dan menistakan Islam seperti ajaran Ahmadiyah.

Kelima, kekuatan Syiah. Syiah adalah satu sekte yang menyimpang dari akidah Islam. Ajaran yang diciptakan tokoh Yahudi, Abdullah bin Saba’ ini memang sangat ekstrim. Bagi mereka khalifah sesudah Nabi Muhammad haruslah Ali bin Abi Thalib. Bagi muslim yang setuju dengan kepemimpinan Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan mereka nyatakan kafir. Para sahabat Nabi yang mulia dicaci makinya. Ummahatul Mukminin Aisyah ra. difitnah dan dilecehkan. Mereka juga mengklaim bahwa Al-Qur’an yang dimiliki ummat Islam saat ini (Mushaf Utsmani) telah mengalami distorsi. Ada banyak ayat yang hilang, menurut mereka.

Di sisi fiqih, salah satu ajaran paling nyelenehnya adalah dianjurkannya nikah mut’ah alias kawin kontrak. Menikah dengan perjanjian sampai batas waktu tertentu. Tentu ini tak lain hanyalah pelacuran yang dijustifikasi atas nama agama. Di Iran, Suriah, Irak dan Lebanon dimana Syiah berkuasa, ummat Islam ahlussunnah wal jamaah ditindasnya. Di negara kita pun, pentolah Syiah mulai merambah ranah politik. Di antaranya adalah Ketua Dewan Syura IJABI, Jalaluddin Rakhmat yang jadi caleg PDIP di Jawa Barat dan Zulfan Lindan yang jadi caleg DPR RI Dapil Aceh 2 dari Partai Nasdem.

Setelah membaca uraian di atas, bagaimana pendapat Anda?

Islamedia.web.id