Jumat, 14 Februari 2014

Ustadz Timbas Tarigan: Cintai Allah SWT Sebagai Sarana Perwujudan Indonesia Sepenggal Firdaus

Ust. Timbas Tarigan Khatib Jum'at
 
Problematika di berbagai aspek kehidupan bangsa, baik politik, ekonomi, budaya, sosial masyarakat dan lain sebagainya tidak terlepas dari akhlak dan spiritulaitas masyarakatnya. Maka dari itu, lebih jauh mengenal Allah merupakan salah satu solusi terbaik memperbaikinya. Itulah intisari yang dapat dipetik dari khutbah Jum'at yang disampaikan Ustadz. Timbas Tarigan, S.E., Jum'at [14/02/2014] di Mesjid Al-Ikhlas, Jl. Gunung Jaya Wijaya Kelurahan Binjai Estate.

Mentadabburi Al-Qur'an Surah Ali Imran [3] ayat 190-191, Timbas Tarigan mengajak seluruh jama'ah, teristimewa dirinya sendiri, untuk instropeksi dan merenungkan betapa besar cinta Allah SWT kepada mahluknya lewat ni'mat tiada tara yang tercurah untuk seluruh mahluk di muka bumi ini. Sepatutnyalah sebagai seorang hamba untuk memabalas cinta Allah SWT itu dengan mencintaiNya, yakni dengan beribadah tulus ikhlas kepadaNya.

Lebih lanjut, Ustad Timbas Tarigan menjabarkan ibadah yang tidak 'melulu' berbiaya tinggi. Senyum kepada saudara saat berpapasan, menghormati tetangga, menyingkirkan duri/paku di jalan, membuang sampah pada tempatnya dan banyak lagi hal kecil yang merupakan suatu bentuk ibadah kepada Allah SWT yang mampu memberikan kontribusi bagi kerukunkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang bebas biaya/gratis, tukas Timbas Tarigan di dalam khutbahnya. Hal yang demikian sesungguhnya telah diatur Allah SWT melalui Rasullullah SAW untuk diamalkan bersama. Namun kecenderungan beribadah yang selama ini dianggap sebatas shalat, zakat, puasa dan berhaji ke baitullah, membuat pengabaian hal kecil yang sesungguhnya merupakan amal ibadah itu telah berdampak pada bobroknya kehidupan berbangsa dan bernegara. Kebiasaan membuang sampah sembarangan, tegur sapa yang alakadarnya, sifat ego, merasa hebat, merasa berkedudukan tinggi yang membuat mereka sewenang-wenang, dan banyak lagi penyakit masyarakat yang tak lain karena tidak mengenal Allah SWT telah mengakibatkan rusaknya tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang terjadi saat ini.

“Maka dari itu, melalui mimbar Jum'at yang dimuliakan Allah SWT ini, saya mengajak kita bersama terutama bagi diri saya sendiri karena saya memikul beban amanah lebih berat, untuk lebih jauh mengenal Allah SWT, mengenal kebesaran Allah SWT, keluasan karuniaNya, kecintaanNya kepada mahlukNya, bukan mengenal bagaimana bentuk Allah SWT, seberapa besar perawakan Allah SWT, agar kita dapat lebih cinta kepada Allah SWT, karena saat kita telah mengenal Allah SWT maka kita akan cinta kepadaNya, menaatiNya, menjalankan perintahNya, dan saat kita telah mencintai Allah SWT maka kita akan senantiasa mengingatnya, takut berbuat salah, merasa selalu diawasi dan tentunya akan berpengaruh pada kehidupan keseharian kita, kita tidak akan berbuat onar, membuang sampah sembarangan, korupsi, dan tentu bila itu terjadi niscaya terwujudnya negeri "baldatun thoyyibatun wa robbul ghafur" bukanlah khayalan” tutup Timbas Tarigan di akhir khutbahnya. (aam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar