|
Partai Kita Semua (PKS) |
Setelah beberapa kali menang dalam poling di acara debat caleg
di TVOne, sepertinya media online menjadi trauma. Jangan-jangan
polling online akan dimenangkan oleh Partai Keadilan Sejahtera lagi.
- Hal ini terbukti tatkala www.beritasatu.com merilis
polling parpol paling bersih. Dan hasilnya cukup “mengerikan” bagi
aktivis dunia maya. Betapa tidak, Partai yang dijuluki sang pembawa
kelombang kesejahteraan ini mampu meraih suara tertinggi. Dari data ini
menunjukkan bahwa partai ini menjadi selebriti di mana-mana. Entah di
dunia nyata mau dunia maya. Ini sungguh menguntungkan bagi partai islam
yang satu ini. Sadar mau tidak, para haters Partai Keadilan sejahtera
menilai partai ini adalah ancaman bagi partai nasionalis. Sebab, dari
segi pergerakan dan tata kerapian organisasi, saya kira belum ada yang
mampu menandingi. Selain itu, militansi kader-kadernya memang
jempolan. Sehingga menjadi hal yang wajar jika kemudian media berusaha
menguras otak bagaimana partai ini bisa kerdil atau bahkan dikubur
saja.Saya bukan ingin berfikir negatif. Saya hanya menilai dan Insya
Allah bukan dalam rangka menyudutkan. Saya hanya heran, kenapa dalam
polling pencapresan yang dirilis oleh merdeka.com tidak mengaitkan
Partai Keadilan Sejahtera? jawabnya simple saja.
- Media
takut kalau nama Partai bulan sabit kembar ini merajai polling.Terlepas
dari menang atau tidaknya partai islam ini dalam hal poling. Ada hal
menarik yang bisa saya urai terkait potensi kemenangan partai keadilan
ini.
- Sebab, selama ini publik masih bertanya-tanya
mengapa bisa Partai keadilan Sejahtera mampu merajai media tatkala kader
PKS nyantol di salah satu media.
- Adapun rahasianya sebagai berikut;
- Cinta
yang tulus Ibarat remaja yang sedang dilanda cinta, tentu penderitaan
akan terasa nikmat. Jangankan terluka, mati pun akan terasa indah.
Begitulah cinta kader-kader partai islam berlambangkan bulan dan padi
ini. Cinta mereka kepada partai bukan hanya cinta biasa saja. Tetapi ada
ruh keikhlasan yang mereka sertakan dalam cinta itu. Sehingga,
perjuangan untuk memenangkan partai ini bukan tidak mungkin, tapi jauh
lebih dari kemungkinan. Sebab, yang bekerja adalah cinta bukan
logika. Mungkin Anda sudah pernah mendengar sebuah lagu.“Cinta ini.
Kadang-kadang tak ada logika”Lirik ini benar adanya. Cinta mampu
membalikkan penderitaan menjadi kebahagiaan. Ia juga mampu menjadi
semangat tatkala dalam kondisi bermalas-malasan.
- Sehingga,
kemenangan bagi PKS bukanlah hal yang tidak mungkin.Dengar dan Taat
Konsep dengar dan taat dijunjung tinggi oleh partai pelopor
kesejahteraan ini. Apa-apa selalu patuh. Asal itu untuk kebaikan
ummat, mereka tak pernah mebantah pimpinan. Hal ini yang menjadikan
partai ini berbeda dengan yang lain. Bayangkan saja, hanya dalam
hitungan detik, Partai Keadilan Sejahtera ini mampu menggerakan kader
seluruh indonesia hanya melalui Handpnone alias sms-an doang. Dalam
kalangan keluarga partai, hal ini disebut dengan “Jarkom” atau Jaringan
komunikasi. Jadi, kalau mau ngumpulin masa, Partai ini paling
jagonya. Tak heran, media-media besar mengakui kehebatan yang satu
ini.Ukhuwah Unlimited Ukhuwah atau persaudaraan adalah kunci yang
terakhir. Ketika kader Partai sedang tampil di salah satu media, maka
jangan heran rating TV itu melonjak naik. Karena memang, seluruh kader
Partainya di seluruh Indonesia menyaksikan anggotanya. Dia merasa bahwa,
bahwa saudaranya yang tampil di TV itu perlu dukungan moril.
- Dan kalau ada polling di TV, PKS pasti menang. Saya yakin itu.
- Coba
saja kalau tidak percaya.Kalau Media berani, coba sandingkan Jokowi
dengan Ahmad Heryawan. Pasti menang Ahmad Heryawan. Kecuali memang
dicurangi. Kalau mau jujur, Kader PKS pasti menang kok. Saya kira
itulah alasan mengapa media takut mencantumkan nama Partai Keadilan ini
di suara polling. Sebab, mereka yakin dan percaya bahwa Partai Keadilan
memang militan dalam menggiring masa. Semoga ke depan, media ada yang
berani mencanmkan PKS. Kita juga akan melihat media mana yang berani
untuk uji nyali menaruh nama partai islam ini ke dalam medianya. Kita
lihat saja nanti. (cahayapena.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar