Minggu, 19 Mei 2013

"Ketika Dewi Keadilan Menutup Mata dan Memegang Pedang" Oleh Fahri Hamzah

1. Pagi, ini sejarah. Oknum penyidik dan Jubir KPK dilaporkan ke Polisi.
2. Ada yg tidak terima, menganggap KPK tak mungkin salah tetapi di manakah salah benar ditentukan?
3. KPK sering sekali memakai kalimat, "kita buktikan di pengadilan nanti"..Maka kami ingin buktikan ke pengadilan..
4. bahwa KPK oknum nya bisa salah sebagaimana PKS oknum nya juga bisa salah. KPK dan PKS adalah jamaah manusia.
5. dan bahwa lembaga penegak hukum harus paling mengerti aturan agar tidak mudah dilawan.
6. jangan mengambil jalan lain, bahwa lembaga penegak hukum seperti KPK sulit dilawan karena opini publik membelanya.
7. opini publik relevan bagi partai politik karena mereka berada di jalur berkelok naik dan turun.
8. tapi bagi penegak hukum jalannya lurus dan opini publik tidak relevan. Dewi keadilan menutup mata dan memegang pedang.
9. karena itu, hadapilah laporan ini sebagai cinta kami untuk saling mengingatkan. manusia bisa salah.
10. KPK tidak usah protektif kepada oknum nya. sebagaimana kami tidak melarang satu pun dari puluhan kader PKS yang sudah diperiksa.
11. Mabes POLRI adalah instansi induk dari 10 penyidik yang akan diperiksa. pasti mereka tahu itu biasa saja.
12. biarlah proses berjalan dan kita tunggu dengan sabar hasil penyelidikan, penyidikan dan seterusnya.
13. kita harus berani menempatkan KPK sebagai lembaga biasa yang powernya sangat besar,,sekali lagi sangat besar.
14. saya membaca seluruh dokumen pembentukan UU ini sebelas tahun lalu..memang luar biasa euphoria ya.
15. kita harus kritik KPK sebagai cara mengkritik diri kita sendiri...bahwa tidak jarang juga kita salah. END.
Twitter @FahriHamzah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar