Misteri Kematian Sang Lady Diana, Karena Ingin Jadi Muallaf
Diana, Putri dari Wales (Diana Frances Mountbatten-Windsor; Lady Diana
Spencer; lahir 1 Juli 1961 – meninggal 31 Agustus 1997 pada umur 36
tahun) merupakan istri pertama dari Charles, Pangeran Wales, anak sulung
dari Ratu Elizabeth II dan juga merupakan pewaris takhta kerajaan
Britania Raya dan 15 negara Persemakmuran Inggris. Anak-anak beliau,
Pangeran William danHarry masing-masing berada di posisi kedua dan
ketiga dalam urutan pewarisan tahta tersebut.
Publik (di
seluruh dunia) mayoritas beranggapan kematian itu “tidak wajar“, hampir
semua sepakat bahwa pihak Kerajaan pasti memiliki andil dalam kecelakaan
tsb. Para maniak konspirasi, bahkan menuduh bahwa MI5 ada dibalik
kecelakaan tsb. Rumor yang beredar di kalangan Kerajaan, bahwa Lady Di
dibunuh karena, tentu saja hubungannya dengan Emad Mohamed (Dodi)
Al-Fayed, miliarder Inggris keturunan Mesir Arab. Mereka beranggapan,
jika kelak Pangeran William atau adiknya menjadi raja, maka “tidaklah
pantas“ seorang raja Inggris memiliki ayah suri (tiri) seorang Bedouin.
Belum lagi hubungan kekerabatan Al-Fayed dengan pamannya (?) yang konon
adalah pedagang senjata di kawasan Timur Tengah. Hal ini sudah cukup
bagi Kerajaan dan MI5 untuk membungkam Lady Di “demi keselamatan
Kerajaan dan publik Inggris“. Namun begitu berbagai penyelidikan, baik
yang dilakukan oleh pihak kepolisian Perancis maupun Inggris, tak mampu
membuktikan tuduhan-tuduhan konspirasi. Pengadilan menyalahkan Henry
Paul si sopir karena mengemudi dalam keadaan mabuk dan beberapa paparazi
yang tidak menolong saat kejadian.
Lady Di akan selalu dikenal
dunia karena sosoknya yang terkenal malu-malu mau (Shy Di), santun dan
filantropis. Dia berkeliling ke berbagai belahan dunia untuk berbagai
kegiatan sosial, sebagai duta kemanusiaan PBB. Namun dia juga beberapa
kali terlibat berbagai affair dengan beberapa pria di kalangan Kerajaan,
entah apa Charlesnya yang enggan atau emang dya seorang advonturir
dalam urusan 'rumah tangga' Apakah fakta tentang kematian dia akan tetap
terkubur bersama jasadnya, atau akan ada pengungkapan tentang skandal
tsb, hanya sejarah yang akan mencatatnya.
SANG PUTRI DIBUNUH KARENA INGIN MENJADI MUALAF
Pengusaha kelahiran Mesir, Mohammed Al Fayed memberikan kesaksian di
London di London dalam penyelidikan atas kematian Putri Diana dan
putranya, Dodi dalam kecelakaan mobil di Paris tahun 1997.
Al Fayed mengulangi tuduhannya bahwa kedua orang itu dibunuh oleh dinas rahasia Inggris.
Dia mengatakan, Pangeran Charles ingin membuka jalan untuk menikah istri keduanya, Camilla.
Menurut Al Fayed, Diana pernah mengatakan kepadanya bahwa dia hamil.
Dalam pernyataan singkat di luar pengadilan hari Senin, Mohamad al
Fayed mengatakan, dia berharap kebenaran akan terungkap tentang yang
terjadi dengan putranya Dodi dan juga Putri Diana.
Al Fayed
selalu mengatakan, dia percaya mereka dibunuh oleh kerajaan dalam upaya
yang melibatkan dinas rahasia MI6 dan suami ratu, Pangeran Philip.
Wartawan BBC Daniel Boettcher melaporkan, sidang penyelidikan kematian
Diana telah mendengar sejumlah kesaksian yang terkait dengan tuduhan
itu.
Al Fayed yang memberikan kesaksian ditanya tentang bukti yang dia miliki untuk mendukung klaim itu.
Beberapa menit setelah sidang dimulai, salah seorang kuasa hukum
mengatakan kepada Al Fayed, anda tahu bahwa anda berada di sini untuk
memberikan keterangan, dan bukan untuk mendebat atau berpidato.
Al Fayed menjawab dengan mengatakan, saya tidak mendebat, dan saya membuat pernyataan jelas.
MENINGGAL BERSAMA KEKASIH BARUNYA KARENA SOPIR YANG MABUK
Mr Mansfield berbicara hampir 13 tahun setelah Diana, 36, dan pacarnya
Dodi Al Fayed, tewas dalam kecelakaan mobil di Paris Agustus 31 Desember
1997.
Mr Mansfield, yang mewakili ayah Dodi, Muhammad di
pemeriksaan kematian pasangan itu, menunjukkan perdagangan senjata
Inggris telah “memiliki kepentingan besar” dalam ranjau darat dan
usahanya bisa menderita akibat dari kampanye sang putri.
Berbicara kepada Hay Festival di Mid Wales, pengacara tersebut
mengungkapkan shock-nya pada saat kematian Diana saat Mercedes hitam
dikejar oleh fotografer dan “kendaraan lain” melalui terowongan Place de
l’Alma.
Dia mengatakan: “Dia bukan Putri Rakyat sebelum kecelakaan itu.”
“Lalu dua orang difitnah tiba-tiba berakhir di sebuah kecelakaan.
“Aku merasa bahwa ada hal lebih daripada kecelakaan semata. Aku punya perasaan yang berbeda bahwa ini bukan kecelakaan. ”
Sang putri tewas dalam kecelakaan itu setelah meninggalkan hotel Ritz
di Paris dengan Dodi, 42. Sopir Merc’s Henri Paul, 61, juga tewas. Mobil
mereka dikejar-kejar oleh para fotografer dan menghantam pilar.
Penyelidikan oleh polisi Inggris dan Perancis menyimpulkan kematian
Diana disebabkan kecelakaan lalulintas yang ditimbulkan oleh pengemudi
yang mabuk.
Penyelidikan Yang Tak Berbuah Hasil Pasti Jadilah Kasus Ini Sebagai Konspirasi
Langkah ini ditempuh untuk menguak misteri kecelakaan mobil yang
merenggut nyawa Putri Diana dan Doddy Al-Fayed di terowongan Pont d`alma
Paris, Prancis, Agustus 1997.
Sidang kesaksian awal itu
dipimpin pensiunan hakim senior sekaligus anggota Parlemen Inggris,
Elizabeth Butler-Sloss. Dia memerintahkan sidang dibuka untuk umum dan
penyidikan atas kematian Diana dan Doddy dilakukan secara bersamaan.
Pengacara Kerajaan Inggris dan keluarga Al-Fayed sepakat jika harus
menunjuk juri, maka anggota juri berasal dari umum. Tapi mengingat Diana
termasuk anggota keluarga kerajaan, maka para juri harus dari anggota
rumah tangga kerajaan.
Kendati demikian, Butler-Sloss
mengatakan saat ini penunjukan semacam itu tak sesuai. Tapi dia belum
memutuskan apakah akan menunjuk juri atau menangani kasus ini sendiri.
Yang pasti, penyelidikan secara menyeluruh baru akan dilakukan kemudian.
Penyelidikan kematian Diana dan Doddy sempat tertunda akibat
penyelidikan yang juga dilakukan para penyidik Prancis selama dua tahun,
penyelidikan polisi Metropolitan selama tiga tahun, serta tindakan
hukum keluarga Al-Fayed. Hukum inggris memang membolehkan pengajuan
penyelidikan atas kematian seseorang yang dianggap tak wajar atau tak
jelas penyebabnya.
Penyelidikan yang diketuai Lord Steven akhir
tahun silam menyimpulkan, Putri Diana tak menjadi korban konspirasi
pembunuhan. Penyelidikan yang menelan biaya 8 juta pound itu
menyimpulkan Henry Paul--sopir pribadi Al-Fayed--saat itu dalam keadaan
mabuk serta mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi untuk menghindari
kejaran paparazzi.
Namun kesimpulan itu ditolak Muhammad Al-Fayed.
Dia menuding Pangeran Phillip, suami Ratu Elizabeth menjadi otak di
balik konspirasi pembunuhan Putri Diana dan Doddy. Wallahua'lam.
(pm/kapanlagi/misterisdunia)
http://www.nabawia.com/read/1356/misteri-kematian-sang-lady-karena-ingin-jadi-muallaf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar