Sabtu, 25 Januari 2014

Ikhwanul Muslimin Mengakui Kesalahannya

Ikhwanul Muslimin, Kemarin (Selasa,20/01) secara resmi menyatakan pengakuan bersalahnya kepada Dunia dan rakyat Mesir terkait rentetan-rentetan peristiwa yang terjadi sejak meledaknya revolusi 25 Januari 2011. Dalam pernyataannya itu Ikhwanul Muslimin (IM) mengatakan: "Dalam rangka peringatan 3 tahun Revolusi Januari Yang Agung ini; apabila pihak-pihak yang yang tergabung dalam revolusi banyak melakukan kesalahan; maka Ikhwanul Muslimin pun tidak lepas dari berbagai kesalahan, tepatnya ketika kami sempat berbaik sangka kepada Dewan Militer, karena kami tidak pernah menyangka bahwa ada warga Mesir yang mengaku nasionalis namun tega membakar Mesir dan membunuh rakyatnya demi mewujudkan cita-citanya untuk menggapai kekuasaan semata.
IM juga menambahkan: "kami juga sempat berbaik sangka kepada Institusi Pengadilan Mesir, kami menyangka bahwa Intitusi Keadilan Mesir dapat memberi hukuman yang setimpal kepada pelaku pembunuhan rakyat disaat revolusi meledak, kami menyangka bahwa Institusi itu dapat membabat Korupsi Kolusi Nepotisme, hal itu (berbaik sangka, red) kami lakukan agar kami tidak menzalimi siapa-siapa atau mengotori tangan dengan darah".
Dalam pernyataannya, "dalam rangka meneruskan cita-cita Revolusi dan cita-cita Arwah Para Syahid yang sudah dan terus berjatuhan; IM mengajak semua untuk menghidupkan kembali spirit persatuan dan melepaskan ego pribadi seperti yang dicontohkan para syahid, selanjutnya berjanji kepada Allah dan kepada masing-masing kita untuk melanjutkan revolusi ini sampai kita mewujudkan cita-cita kita untuk hidup bebas, berkeadilan sosial dan bermartabat; tentunya setelah terlebih dahulu melumpuhkan kudeta dan menggulungnya habis. Kita juga tidak boleh lagi jatuh dalam tipu daya militer yang akan mengadu domba dan memecah belah serta menciptakan permusuhan di dalam barisan revolusioner anti kudeta. 
IM juga menegaskan: "pastinya kita semua sudah sadar benar dan mengerti alur permainannya, sebagaimana kita semua meyakini bahwa Negeri ini milik seluruh rakyat dan seluruh puak-puaknya dan seluruh kekuatan politiknya, negeri ini harus kita urus secara bersama-sama dan semua pihak harus ikut andil secara benar tanpa ada pengecualian pada pihak manapun, tidak ada yang mengklaim paling benar atau paling berkuasa pada aset negara ini".
Dalam pernyataannya IM mengatakan bahwa revolusi 25 Januari adalah revolusi yang mengagumkan dunia, terjadi begitu saja dan dengan cara yang damai. Pengorbanannya, kemurniannya, keteguhannya dan spiritnya yang merangkul semua pihak dan menggalang berbagai kecendrungan dan orientasi dalam satu frame kebangsaan yang tulus murni untuk bangsa dan melampaui semua sekat-sekat yang berbau golongan. hal itulah yang menjadi penyebab kenapa sukses besar revolusi 25 Januari yang prosesnya sangat singkat.
Namun pada masa transisi yang berlarut-larut sampai saat ini sudah mencapai 3 tahun, terjadi berbagai tragedi yang menyebabkan Kudeta Militer berdarah yang kini berkuasa dengan teror dan pelor, mencengkramkan kukunya pada sendi-sendi negara dan institusi negara dengan menggunakan tangan besi, sehingga kondisi negara semakin hancur dan jauh lebih rusak bila dibandingkan dengan kondisi sebelum revolusi Januari 2011 terjadi.
"Itu semua dikarenakan Konspirasi Internasional, Regional dan lokal dengan cara memanfaatkan kesalahan-kesalahan yang kita-kaum revolusioner Januari-lakukan, yaitu ketika kita menjauh dari spirit revolusi itu sendiri, spirit persatuan dan mengenyapingkan ego, sehingga menyebabkan terjadinya perselisihan antara kita para revolusioner" lanjutnya.
IM melanjutkan: "Kaum Kudeta Militer sudah menggadaikan semua Potensi Media untuk menipu rakyat dan memaksakan untuk meluluskan dekor demokrasi palsu. Tapi rakyat Mesir yang agung ini telah menunjukkan kembali kesadaran penuhnya dan sukses memboikot konstitusi berdarah tersebut, khususnya dari kalangan generasi muda sebagai urat nadi dan masa depan bangsa; khususnya setelah mereka menyadari bahwa mereka sedang menghadapi kudeta militer yang ingin memperhamba 90 juta rakyat Mesir yang merdeka demi kepentingan segelintir Firaun-Firaun Modern dari kalangan Militer Yang sedang mencoba-coba untuk mempertahankan lahan kaplingannya di tanah Mesir".
IM menegaskan bahwa: "Rakyat Mesir telah membuktikan kemampuannya bertahan dan tidak bergeming dalam meneruskan revolusinya selama 7 bulan secara kontinyu dan dengan izin Allah tetap tegak gagah berani tanpa pernah surut. Kekuatan ini pastinya memiliki pondasi kepemimpinan yang kokoh, dan sudah menjadi keharusan agar semua potensi dan aset harus dikembalikan kepada genggaman rakyat yang akan senantiasa hidup mulia bermartabat layaknya bangsa-bangsa lain. (ikhwanonline)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar