IM juga menambahkan: "kami juga sempat berbaik sangka kepada Institusi
Pengadilan Mesir, kami menyangka bahwa Intitusi Keadilan Mesir dapat
memberi hukuman yang setimpal kepada pelaku pembunuhan rakyat disaat
revolusi meledak, kami menyangka bahwa Institusi itu dapat membabat
Korupsi Kolusi Nepotisme, hal itu (berbaik sangka, red) kami lakukan
agar kami tidak menzalimi siapa-siapa atau mengotori tangan dengan
darah".
Dalam pernyataannya, "dalam rangka meneruskan cita-cita Revolusi dan
cita-cita Arwah Para Syahid yang sudah dan terus berjatuhan; IM mengajak
semua untuk menghidupkan kembali spirit persatuan dan melepaskan ego
pribadi seperti yang dicontohkan para syahid, selanjutnya berjanji
kepada Allah dan kepada masing-masing kita untuk melanjutkan revolusi
ini sampai kita mewujudkan cita-cita kita untuk hidup bebas, berkeadilan
sosial dan bermartabat; tentunya setelah terlebih dahulu melumpuhkan
kudeta dan menggulungnya habis. Kita juga tidak boleh lagi jatuh dalam
tipu daya militer yang akan mengadu domba dan memecah belah serta
menciptakan permusuhan di dalam barisan revolusioner anti kudeta.
IM juga menegaskan: "pastinya kita semua sudah sadar benar dan mengerti
alur permainannya, sebagaimana kita semua meyakini bahwa Negeri ini
milik seluruh rakyat dan seluruh puak-puaknya dan seluruh kekuatan
politiknya, negeri ini harus kita urus secara bersama-sama dan semua
pihak harus ikut andil secara benar tanpa ada pengecualian pada pihak
manapun, tidak ada yang mengklaim paling benar atau paling berkuasa pada
aset negara ini".
Dalam pernyataannya IM mengatakan bahwa revolusi 25 Januari adalah
revolusi yang mengagumkan dunia, terjadi begitu saja dan dengan cara
yang damai. Pengorbanannya, kemurniannya, keteguhannya dan spiritnya
yang merangkul semua pihak dan menggalang berbagai kecendrungan dan
orientasi dalam satu frame kebangsaan yang tulus murni untuk bangsa dan
melampaui semua sekat-sekat yang berbau golongan. hal itulah yang
menjadi penyebab kenapa sukses besar revolusi 25 Januari yang prosesnya
sangat singkat.
Namun pada masa transisi yang berlarut-larut sampai saat ini sudah
mencapai 3 tahun, terjadi berbagai tragedi yang menyebabkan Kudeta
Militer berdarah yang kini berkuasa dengan teror dan pelor,
mencengkramkan kukunya pada sendi-sendi negara dan institusi negara
dengan menggunakan tangan besi, sehingga kondisi negara semakin hancur
dan jauh lebih rusak bila dibandingkan dengan kondisi sebelum revolusi
Januari 2011 terjadi.
"Itu semua dikarenakan Konspirasi Internasional, Regional dan lokal
dengan cara memanfaatkan kesalahan-kesalahan yang kita-kaum revolusioner
Januari-lakukan, yaitu ketika kita menjauh dari spirit revolusi itu
sendiri, spirit persatuan dan mengenyapingkan ego, sehingga menyebabkan
terjadinya perselisihan antara kita para revolusioner" lanjutnya.
IM melanjutkan: "Kaum Kudeta Militer sudah menggadaikan semua Potensi
Media untuk menipu rakyat dan memaksakan untuk meluluskan dekor
demokrasi palsu. Tapi rakyat Mesir yang agung ini telah menunjukkan
kembali kesadaran penuhnya dan sukses memboikot konstitusi berdarah
tersebut, khususnya dari kalangan generasi muda sebagai urat nadi dan
masa depan bangsa; khususnya setelah mereka menyadari bahwa mereka
sedang menghadapi kudeta militer yang ingin memperhamba 90 juta rakyat
Mesir yang merdeka demi kepentingan segelintir Firaun-Firaun Modern dari
kalangan Militer Yang sedang mencoba-coba untuk mempertahankan lahan
kaplingannya di tanah Mesir".
IM menegaskan bahwa: "Rakyat Mesir telah membuktikan kemampuannya
bertahan dan tidak bergeming dalam meneruskan revolusinya selama 7 bulan
secara kontinyu dan dengan izin Allah tetap tegak gagah berani tanpa
pernah surut. Kekuatan ini pastinya memiliki pondasi kepemimpinan yang
kokoh, dan sudah menjadi keharusan agar semua potensi dan aset harus
dikembalikan kepada genggaman rakyat yang akan senantiasa hidup mulia
bermartabat layaknya bangsa-bangsa lain. (ikhwanonline)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar