Dengan berbicara Bahasa jawa yang hanya dipahami oleh beberapa kader PKS
Binjai-Langkat,
Al Ustadz Hidayat Nurwahid membuat suasana menjadi
sedikit fokus. Walaupun ada beberapa kader PKS yang tertawa mendengar
bahasa jawa yang disampaikan membuat pertanyaan apakah mereka paham
dengan yang diucapkan atau tertawa karena ketidakpahaman. Termasuk saya
selaku peliput berita tidak bisa menuangankan kedalam bahasa Indonesia
apa yang beliau sampaikan di tulisan ini. Hidayat Nurwahid dalam
silaturahimnya menyampaikan bahwa kesuksesan di Kota Binjai dapat
meningkatkan kesuksesan di daerah lain, begitu juga sebaiknya. Wakil
ketua MPR RI ini juga menyinggung tentang kekejaman ISIS yang bisa juga
membuat pandangan buruk umat Islam. Pandangan buruk juga pernah terjadi
di negara ini tentang tdk diperbolehkannya berbicara kepemerintahan
(politik) dalam ceramah-ceramah agama. Juga pernah diwacanakan dalam
penghapusan kolom agama di identitas kependudukan.
Di era sekarang
sangat memungkinkan munculnya begitu banyak fitnah. Hidayat Nurwahid
juga memesankan bahwa banyak orang lebih melihat apa yg kita kerjakan
daripada apa yg diucapkan. Dalam Triaspolitika PKS ikut serta dalam
bermusyarokah di negara ini (eksekutif legislatif, yudikatif).
Keefektifan menyampaikan kebaikan lebih baik jika kita bisa berada dalam
wilayah eksekutif, terutama kesiapan kita dalam Pilkada Kota Binjai.
Kebaikan kebaikan dalam pengelolaan yg dilakukan para kader PKS di
eksekutif kurang terpublikasikan di umum. Ini yang membuat pemberitaan
tidak seimbang dan menganggap para potensi kader PKS yg berada di
eksekutif tidak memiliki kerja nyata. Kemenangan PKS pernah kita lakukan
di jakarta sebagai miniatur Indonesia dengan kerja-kerja kader kita
untuk memperjuangak hak2 rakyat. Kita senatiasa menyampaikan
kebaikan-kebaikan walapun posisi kita berada pada oposisi.
Peristiwa
menarik dalam kehangatan bersama Bapak Jokowi tutur Hidayat, terjadi
pada saat perjamuan kepresidenan tentang minuman yang ber alkohol.
Kegiatan kehangatan juga terjadi disaat rencana peresmian pembangunan
masjid. Pada saat pelantikan di istana Presiden saya mengingatkan
tentang janji peresmian tersebut yang hampir dia batalkan karena adanya
agenda kepresidenan untuk berkunjung ke Swiss. Secara khusus posisi PKS
dalam perpolitikan adalah untuk berdakwah menyampaikan kebaikan dan
melarang perbuatan-perbuatan yang buruk. Secara umum konsentarsi kita
baik di daerah maupun dipusat adalah demi kebaikan masyarakat dengan
kebaikan-kebaikannya ujar beliau. Pilihan kita sebagai partai politik
adalah harus siap mengerti tentang Indonesia dan sistim
kepemerintahan. Ini yang membuat kita harus terus melakukan pembelajaran
politik yang diiringi dengan ibadah kepada Allah s.w.t. Diakhir
diskusinya yang sangat singkat karena harus mengikuti kegiatan pembukaan
kompetisi HNW Cup di GOR rambung beliau memesankan untuk memaksimalkan
kemenangan pilkada di Kota Binjai, mudah-mudahan Allah meridhoi
cita-cita kita. HR