Rabu, 25 September 2013

Subhanalloh, Pohon Kurma Menangis

Pada suatu Jum’at, warga Madinah digemparkan dengan suara tangis yang amat pilu dan tak ujung henti. Suara yang seperti rengekan bayi itu berasal dari Masjid Nabawi. Para sahabat Rosul yang berada di masjid pun kebingungan, siapa gerangan yang menangis. Saat itu, mereka tengah berkumpul untuk menjalankan sholat Jum’at.
Tangisan terdengar sesaat ketika Rosululloh memberikan khutbah. Mendengarnya, Rosululloh pun turun dari mimbar menunda khutbahnya. Sang Nabiyulloh kemudian mendekati sebuah pohon kurma. Beliau mengelusnya, kemudian memeluknya. Maka, berhentilah suara tangisan itu. Ternyata, si pohon kurma itulah yang menangis. Hampir saja pohon itu terbelah karena jerit tangisnya.
Sejak Masjid Nabawi berdiri, pohon kurma itu telah di sana. Tak hanya menjadi tonggak, pohon kurma tersebut selalu menjadi sandaran Nabi acapkali beliau memberikan khutbah. Si pohon selalu menanti hari Jum’at karena pada hari itu ia akan mendampingi Nabi memberikan nasihat kepada kaum Muslimin. Sejak Jum’at pertama masjid berdiri, ia selalu setia dan bahagia menemani Nabi Muhammad. Hingga hari Jum’at itulah ia menangis.
Beberapa hari sebelum Jum’at yang pilu bagi si pohon, seorang wanita tua Anshor mendatangi Rosululloh. Ia memiliki putra seorang tukang kayu dan ia menawarkan sebuah mimbar untuk Rosul. “Wahai Rosululloh, maukah kami buatkan mimbar untuk Anda?” ujarnya. Rosululloh pun menjawab, “Silakan jika kalian ingin melakukannya,” ujar beliau.
Maka, pada Jum’at keesokan hari, mimbar Rosul telah siap digunakan. Mimbar itu pun diletakkan di dalam masjid. Saat Rosul menaiki mimbar, menangislah si pohon karena ia tak lagi menjadi “teman” Rosul dalam khutbah Jum’at seperti biasa. “Pohon ini menangis karena tak lagi mendengar nasihat yang biasa disampaikan di sampingnya,” ujar Rosul setelah memeluk pohon tersebut.
Setelah dipeluk Nabiyulloh, si pohon bahagia. Ia tak lagi menangis dan dirundung kesedihan. Meski tak lagi mendampingi Nabi, mendapat pelukan dari Nabi cukup mengobati rasa sedihnya. Rosululloh pun berkata kepada para sahabat, “Kalau tidak aku peluk dia, sungguh dia akan terus menangis hingga hari kiamat,” sabda Nabi.
Kisah pohon kurma yang menangis ini sangat populer dalam kisah Islami. Banyak rowi yang meriwayatkan hadits tersebut, sehingga tak perlu lagi dipertanyakan keshohihannya. Para sahabat banyak meriwayatkannya, baik Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Jabir, Ibnu ‘Umar, dan lain sebagainya. Kisah ini menunjukkan betapa seluruh makhluk, bahkan pohon sekalipun, mencintai Rosululloh. Maka, sangat mengherankan jika manusia yang berakal dan mengetahui keluhuran akhlak beliau kemudian tak jatuh cinta kepada sang Nabi.
Batu yang berlari
Kisah mengenai hidupnya benda mati juga terjadi pada masa kenabian Musa. Jika Rosululloh berinteraksi dengan pohon, Musa pun memiliki pengalaman dengan sebuah batu. Kisah ini terjadi di masa Isroiliyat.
Dahulu kala, Bani Isroil biasa mandi di sungai tanpa pakaian. Mereka tak malu meski saling melihat satu sama lain. Tapi, kebiasaan itu tak disukai Nabiyulloh Musa. Setiap kali mandi, Musa selalu menyendiri dan enggan mandi bersama.
Bukan Bani Isroil jika tak memiliki sifat membangkang. Sikap mulia Nabi Musa tersebut justru dipertanyakan mereka. Meski Musa merupakan nabi yang patut diyakini dan dihormati, Bani Isroil justru mencelanya. Mereka menyebarkan gosip bahwa Musa memiliki cacat badan hingga enggan mandi bersama. Nabi Musa yang terbiasa sabar menghadapi umatnya pun hanya diam membisu. Ia enggan meladeni gosip murahan Bani Isroil. Tapi, Alloh enggan membiarkan utusan-Nya dicela.
Suatu hari, ketika Musa mandi dia meletakkan bajunya di atas sebuah batu. Tapi, tiba-tiba atas perintah Alloh batu tersebut lari dengan kencang. Musa pun segera mengejar benda mati itu. “Wahai batu! Bajuku!” ujar Musa. Saat mengejar batu tersebut, Bani Isroil melihatnya. Maka, nyatalah bahwa gosip itu tak benar. “Demi Alloh tak ada cacat pada Musa,” ujar mereka. Setelah Alloh menampakkannya, batu tersebut pun berhenti. Nabi Musa segera mengambil baju dan mengenakannya. Nabiyulloh pun marah kepada sang batu dan dia pun memukulnya.
Kisah batu tersebut dikabarkan oleh Rosululloh dalam hadits riwayat Bukhori dari sahabat Abu Huroiroh. Dari dua kisah di atas dapat dipetik hikmah untuk menghormati dan menaati utusan Alloh. Mencintai utusan Alloh merupakan bagian dari keimanan.
Rosululloh pernah bersabda, “Terdapat tiga hal yang apabila dimiliki seseorang tentu dia merasakan manisnya iman, Alloh dan Rosul-Nya lebih dia cintai daripada yang selain keduanya, dia tidaklah mencintai seseorang melainkan karena Alloh, serta dia benci untuk kembali kepada kekafiran setelah Alloh menyelamatkannya dari kekafiran itu sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam api.” (Hadis riwayat Bukhori-Muslim dari Anas bin Malik).

Senin, 23 September 2013

Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSI dan Wagubsu H T Erry Nuradi mendapat anugerah Sahabat Pers Award 2013

Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSI dan Wagubsu H T Erry Nuradi mendapat anugerah Sahabat Pers Award 2013 oleh Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) Sumut.

Gubsu: Pers Mitra Membangun Sumatera Utara

MEDAN | DNA - Berbarengan dengan peringat HUT ke 67, Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) Sumut memberikan anugerah Sahabat Pers Award 2013. Dalam malam anugerah yang berlangsung di Hotel JW Marriot Jalan Putri Hijau, Medan, SPS mengapresiasi 15 tokoh masyarakat . Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSI dan Wagubsu H T Erry Nuradi termasuk dalam daftar penerima anugerah tersebut. Anugerah Sahabat Pers diberikan SPS kepada tokoh yang dinilai dekat dengan jurnalis, serta mampu berkomunikasi dengan baik dan relatif bersih di mata publik.

Peanugerahan diserahkan langsung oleh Ketua Harian Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) pusat Muhammad Ridlo Eisy didampingi ketua SPS Sumut H Teruna J Said. Selain Gubsu dan Wagubsu, tokoh lain yang mendapat anugerah Sahabat Pers antara lain anggota DPD RI Rahmad Syah, Plt Walikota Dzulmi Eldin, Dirut perkebunan nusantara. IV, Ir Erwin, Dirut Umum dan SDM PT Inalum Ir Nasril Kamaruddin MBA, Managing Direktur Garuda Plaza Hotel Hendra Arbie, Bupati Langkat,H Ngongesa Sitepu SH, Bupati Labura H Kharuddin Syah Sitorus SE, Bupati Tobasa Pandapotan Kamsin Simanjuntak, Walikota Sobolga, Bupati Tapteng Raja Bonaran Situmean SH Mhum, Bupati Humbahas Drs Maddin Sihombing MSi, Bupati Simalungun Dr JR Saragih SH MM, Bupati Labuhan Batu Dr H Tigor Panbusunan Siregar SpPd, Dirut PTPN II Bathara Moeda Nasution.

Apresiasi juga diberikan kepada media yang memiliki dedikasi, prestasi serta loyalitas terhadap pemberitaan dengan tajuk Sumatera Utara Print Media Awards (SUPMA) dan Good Media.

Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-67. Pers menurut Gubsu sangat penting sebagai mitra membangun Sumatera Utara." Pers dan media adalah sumber informasi, masukan dan referensi penting bagi kami untuk mengambil kebijakan," kata Gubsu.

Untuk itulah, Pemprovsu selalu menjadikan pers sebagai partner untuk membangun Sumut sesuai visi dan misi Gubsu dan Wagubsu untuk menjadikan Sumut sebagai provinsi yang berdaya saing, lebih Sejahtera dan Mandiri.

Dalam usia yang tidak lagi muda, menurut Gubsu para anggota SPS Sumatera Utara juga harus bisa menerbitkan suratkabar terbaik. Terbaik bukan hanya dalam sisi tiras atau oplah dan tampilan (layout), tapi yang lebih penting terbaik dalam hal bobot berita.

"Pers terbaik harus bisa mencerdaskan masyarakat. Karena itu pers haruslah terus menyajikan berita yang aktual, menggunakan narasumber terpercaya, tidak menyinggung SARA, tidak berbau fitnah, tidak mengadu domba dan jauh dari pornografi juga pornoaksi," tegas Gubsu.

Sementara Itu Ketua Harian SPS Pusat Muhammad Ridlo Eisy dalam sambutannya menyampaikan, SPS di seluruh Indonesia ada tiga wilayah yang maju dan ketiga wilayah ini terus menerus saling kejar dalam berprestasi."Salah satunya adalah SPS Sumut selain SPS Riau dan SPS Jogja," katanya.

Untuk itu, lanjutnya, kepada SPS Sumut dia berharap untuk terus maju dan menjaga terus untuk tetap istiqomah dalam menjaga dan menerapkan kode etik jurnalistik dan berpegang teguh pada undang undang pers.

Ketua SPS Sumut H Teruna J Said dalam laporannya menerangkan, pemberian Anugerah Sahabat Pers berlangsung meriah dan dihadiri seluruh tokoh yang diundang.

"Dalam usia yag tidak muda lagi, tentunya melalui banyak hal manis dan pahit namun kami rasakan akhir-akhir ini perhatian masyarakat semakin baik terbukti dari peran serta masyarakat," ujarnya.

SPS Sumut banyak melakuan berbagai program tujuan agar penyajian media kepada masyarakat semakin baik dan bermutu. Diantaranya work shop tentang pemasaran dengan menampilkan pembicara dari PT Telkomsel Medan.((sam/mdn)

http://dnaberita.com/berita-97049-gubsu-pers-mitra-membangun-sumatera-utara.html

Misteri Kematian Sang Lady Diana, Karena Ingin Jadi Muallaf

Diana, Putri dari Wales (Diana Frances Mountbatten-Windsor; Lady Diana Spencer; lahir 1 Juli 1961 – meninggal 31 Agustus 1997 pada umur 36 tahun) merupakan istri pertama dari Charles, Pangeran Wales, anak sulung dari Ratu Elizabeth II dan juga merupakan pewaris takhta kerajaan Britania Raya dan 15 negara Persemakmuran Inggris. Anak-anak beliau, Pangeran William danHarry masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga dalam urutan pewarisan tahta tersebut.

Publik (di seluruh dunia) mayoritas beranggapan kematian itu “tidak wajar“, hampir semua sepakat bahwa pihak Kerajaan pasti memiliki andil dalam kecelakaan tsb. Para maniak konspirasi, bahkan menuduh bahwa MI5 ada dibalik kecelakaan tsb. Rumor yang beredar di kalangan Kerajaan, bahwa Lady Di dibunuh karena, tentu saja hubungannya dengan Emad Mohamed (Dodi) Al-Fayed, miliarder Inggris keturunan Mesir Arab. Mereka beranggapan, jika kelak Pangeran William atau adiknya menjadi raja, maka “tidaklah pantas“ seorang raja Inggris memiliki ayah suri (tiri) seorang Bedouin.

Belum lagi hubungan kekerabatan Al-Fayed dengan pamannya (?) yang konon adalah pedagang senjata di kawasan Timur Tengah. Hal ini sudah cukup bagi Kerajaan dan MI5 untuk membungkam Lady Di “demi keselamatan Kerajaan dan publik Inggris“. Namun begitu berbagai penyelidikan, baik yang dilakukan oleh pihak kepolisian Perancis maupun Inggris, tak mampu membuktikan tuduhan-tuduhan konspirasi. Pengadilan menyalahkan Henry Paul si sopir karena mengemudi dalam keadaan mabuk dan beberapa paparazi yang tidak menolong saat kejadian.

Lady Di akan selalu dikenal dunia karena sosoknya yang terkenal malu-malu mau (Shy Di), santun dan filantropis. Dia berkeliling ke berbagai belahan dunia untuk berbagai kegiatan sosial, sebagai duta kemanusiaan PBB. Namun dia juga beberapa kali terlibat berbagai affair dengan beberapa pria di kalangan Kerajaan, entah apa Charlesnya yang enggan atau emang dya seorang advonturir dalam urusan 'rumah tangga' Apakah fakta tentang kematian dia akan tetap terkubur bersama jasadnya, atau akan ada pengungkapan tentang skandal tsb, hanya sejarah yang akan mencatatnya.

SANG PUTRI DIBUNUH KARENA INGIN MENJADI MUALAF

Pengusaha kelahiran Mesir, Mohammed Al Fayed memberikan kesaksian di London di London dalam penyelidikan atas kematian Putri Diana dan putranya, Dodi dalam kecelakaan mobil di Paris tahun 1997.

Al Fayed mengulangi tuduhannya bahwa kedua orang itu dibunuh oleh dinas rahasia Inggris.
Dia mengatakan, Pangeran Charles ingin membuka jalan untuk menikah istri keduanya, Camilla.

Menurut Al Fayed, Diana pernah mengatakan kepadanya bahwa dia hamil.
Dalam pernyataan singkat di luar pengadilan hari Senin, Mohamad al Fayed mengatakan, dia berharap kebenaran akan terungkap tentang yang terjadi dengan putranya Dodi dan juga Putri Diana.

Al Fayed selalu mengatakan, dia percaya mereka dibunuh oleh kerajaan dalam upaya yang melibatkan dinas rahasia MI6 dan suami ratu, Pangeran Philip.

Wartawan BBC Daniel Boettcher melaporkan, sidang penyelidikan kematian Diana telah mendengar sejumlah kesaksian yang terkait dengan tuduhan itu.

Al Fayed yang memberikan kesaksian ditanya tentang bukti yang dia miliki untuk mendukung klaim itu.

Beberapa menit setelah sidang dimulai, salah seorang kuasa hukum mengatakan kepada Al Fayed, anda tahu bahwa anda berada di sini untuk memberikan keterangan, dan bukan untuk mendebat atau berpidato.

Al Fayed menjawab dengan mengatakan, saya tidak mendebat, dan saya membuat pernyataan jelas.

MENINGGAL BERSAMA KEKASIH BARUNYA KARENA SOPIR YANG MABUK

Mr Mansfield berbicara hampir 13 tahun setelah Diana, 36, dan pacarnya Dodi Al Fayed, tewas dalam kecelakaan mobil di Paris Agustus 31 Desember 1997.

Mr Mansfield, yang mewakili ayah Dodi, Muhammad di pemeriksaan kematian pasangan itu, menunjukkan perdagangan senjata Inggris telah “memiliki kepentingan besar” dalam ranjau darat dan usahanya bisa menderita akibat dari kampanye sang putri.

Berbicara kepada Hay Festival di Mid Wales, pengacara tersebut mengungkapkan shock-nya pada saat kematian Diana saat Mercedes hitam dikejar oleh fotografer dan “kendaraan lain” melalui terowongan Place de l’Alma.

Dia mengatakan: “Dia bukan Putri Rakyat sebelum kecelakaan itu.”
“Lalu dua orang difitnah tiba-tiba berakhir di sebuah kecelakaan.

“Aku merasa bahwa ada hal lebih daripada kecelakaan semata. Aku punya perasaan yang berbeda bahwa ini bukan kecelakaan. ”

Sang putri tewas dalam kecelakaan itu setelah meninggalkan hotel Ritz di Paris dengan Dodi, 42. Sopir Merc’s Henri Paul, 61, juga tewas. Mobil mereka dikejar-kejar oleh para fotografer dan menghantam pilar.

Penyelidikan oleh polisi Inggris dan Perancis menyimpulkan kematian Diana disebabkan kecelakaan lalulintas yang ditimbulkan oleh pengemudi yang mabuk.

Penyelidikan Yang Tak Berbuah Hasil Pasti Jadilah Kasus Ini Sebagai Konspirasi

Langkah ini ditempuh untuk menguak misteri kecelakaan mobil yang merenggut nyawa Putri Diana dan Doddy Al-Fayed di terowongan Pont d`alma Paris, Prancis, Agustus 1997.

Sidang kesaksian awal itu dipimpin pensiunan hakim senior sekaligus anggota Parlemen Inggris, Elizabeth Butler-Sloss. Dia memerintahkan sidang dibuka untuk umum dan penyidikan atas kematian Diana dan Doddy dilakukan secara bersamaan.

Pengacara Kerajaan Inggris dan keluarga Al-Fayed sepakat jika harus menunjuk juri, maka anggota juri berasal dari umum. Tapi mengingat Diana termasuk anggota keluarga kerajaan, maka para juri harus dari anggota rumah tangga kerajaan.

Kendati demikian, Butler-Sloss mengatakan saat ini penunjukan semacam itu tak sesuai. Tapi dia belum memutuskan apakah akan menunjuk juri atau menangani kasus ini sendiri. Yang pasti, penyelidikan secara menyeluruh baru akan dilakukan kemudian.

Penyelidikan kematian Diana dan Doddy sempat tertunda akibat penyelidikan yang juga dilakukan para penyidik Prancis selama dua tahun, penyelidikan polisi Metropolitan selama tiga tahun, serta tindakan hukum keluarga Al-Fayed. Hukum inggris memang membolehkan pengajuan penyelidikan atas kematian seseorang yang dianggap tak wajar atau tak jelas penyebabnya.

Penyelidikan yang diketuai Lord Steven akhir tahun silam menyimpulkan, Putri Diana tak menjadi korban konspirasi pembunuhan. Penyelidikan yang menelan biaya 8 juta pound itu menyimpulkan Henry Paul--sopir pribadi Al-Fayed--saat itu dalam keadaan mabuk serta mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi untuk menghindari kejaran paparazzi.
Namun kesimpulan itu ditolak Muhammad Al-Fayed. Dia menuding Pangeran Phillip, suami Ratu Elizabeth menjadi otak di balik konspirasi pembunuhan Putri Diana dan Doddy. Wallahua'lam. (pm/kapanlagi/misterisdunia)

http://www.nabawia.com/read/1356/misteri-kematian-sang-lady-karena-ingin-jadi-muallaf

Minggu, 22 September 2013

Kenapa Kita Harus Curiga Pada PKS?

dakwatuna.com - Selepas pembantaian rakyat sipil oleh rezim kudeta militer di Mesir beberapa waktu lalu, kalangan aktivis Islam Indonesia dibuat geger oleh kicauan dua tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) di jagad Twitter. Dua intelektual muda JIL itu, Ulil Abshar Abdalla dan Zuhairi Misrawi berkicau tentang bahaya kaum islamis bagi negara dan bangsa Indonesia.
           Zuhairi Misrawi mengatakan dalam akun twitternya, “kaum Islamis di negeri ini patut bersyukur, karena kita tidak akan membunuh mereka. Di Mesir, mereka dibunuh dan dinistakan”. Kontan saja kicauan yang berbau fasisme itu mengundang kritikan di sosial media.
Twit Ulil Abshar Abdalla menjelaskan siapa ‘kaum Islamis’ yang dimaksud. Dalam twitternya, mantan koordinator JIL itu mengatakan: ““Tak mau Indonesia mengalami problem Mesir? Jangan biarkan kekuatan Islamis membesar di Indonesia. Itu kata kuncinya,” di waktu berbeda Ulil sampaikan, “Tugas kita adalah melakukan kritik terus-menerus agar ideologi Islamis di Indonesia yang dibawa PKS tak meluas pengaruhnya,” kicau @ulil.
          Kita tidak akan bahas bagaimana reaksi kelompok-kelompok gerakan Islam terhadap kicauan dua tokoh paling moncer di Jaringan Islam Liberal itu, tanggapan Fahri Hamzah, wakil Sekjen PKS, cukup mewakili bagaimana PKS menghadapi kicauan tokoh muda yang pemikirannya tidak populer di kalangan Nahdlatul Ulama tersebut.
          Dalam akunnya, @Fahrihamzah katakan: “ulil dan kawan-kawan gak usah khawatir dengan PKS, sebab prosedur menjatuhkannya ada dalam jadwal demokrasi kita..,” kicaunya.
          Dari ‘perang maya’ tersebut menarik memang melihat fakta bagaimana seorang Fahri Hamzah dari kalangan Islamis mengedepankan sistem demokrasi untuk menerima peralihan kekuasaan, “prosedurnya ada dalam jadwal demokrasi kita” katanya., namun pada saat yang sama seorang liberalis dan pembela asas-asas demokrasi seperti Zuhairi dan Ulil justru terkesan mencari-cari celah untuk membenarkan kudeta terhadap pemerintah yang dipilih secara sah dan konstitusional melalui prosedur-prosedur demokrasi. Kicauan Ulil dan Misrawi ini berbanding terbalik dengan apa yang kerap mereka presentasikan dalam seminar-seminar mengenai penerimaan terhadap demokrasi, prinsip-prinsip egalitarianisme, humanisme, dst. Padahal pada zaman modern dan manusiawi ini, kita semua tahu, jika boleh mengutip Fahri Hamzah, “untuk atau atas nama apapun kepemimpinan sipil haram dijatuhkan secara militer apalagi dengan alasan kepuasan publik. Survey boleh menunjukkan kepuasan di bawah 50% kepada presiden @SBYudhoyono tapi dia haram dijatuhkan secara kudeta. Presiden di negara demokrasi hanya bisa dijatuhkan via pemilu atau karena melakukan pelanggaran hukum berat.”

Ketakutan terhadap PKS
          Saya mencoba memahami ketakutan Ulil, Misrawi, dan kalangan yang satu mazhab dengan mereka secara pemikiran terhadap kekuatan islamis-terutama PKS. Tampaknya PKS dalam pandangan kelompok liberal adalah gerakan Islam yang hanya memanfaatkan prosedur-prosedur demokrasi untuk kemudian menghilangkan demokrasi itu sendiri ketika sudah mendapatkan kekuasaan. Ketakutan kalangan liberal terhadap PKS bisa kita lihat dalam banyak artikel, misalnya tulisan Ahmad Najib BurhaniPiagam Jakarta, dan Piagam Madinah” yang dimuat di salah satu koran Nasional tahun 2004. Juga artikel “Memahami Realitas PKS” karya Happy Susanto (2008) di situs Jaringan Islam Liberal yang mengatakan bahwa PKS secara pure hanya mengadopsi ideologi timur tengah tanpa adanya “indigenisasi” dengan konteks “kekinian dan kedisinian” Indonesia.
          Memang di sinilah kelemahan demokrasi. Sistem politik dari Yunani kuno tersebut tidak memiliki ‘self defence mechanism’ atau mekanisme pertahanan diri. Demokrasi akan membiarkan siapapun mengikuti kontestasi pemilu, bahkan kepada kelompok yang paling tidak demokratis sekalipun. Demokrasi secara sah akan—dan harus—mengakuinya secara konstitusional. Dan ketika pemenang pemilu justru membunuh demokrasi itu sendiri di parlemen melalui voting untuk mengganti konstitusi negara dengan sistem selainnya, maka pada waktu itu demokrasi tidak bisa menolong dirinya sendiri.
           Hal inilah yang ditakutkan oleh kelompok liberal. Tetapi cara pandang “anak-anak JIL” ini menjadi absurd, ketika pada saat yang sama kelompok kecil ini justru mengakui rezim kudeta Mesir yang terang benderang menodai kanvas demokrasi kita di mana militer melakukan coup d’etat terhadap Presiden Mursi, pemenang sah Pemilu Mesir. Sungguh anomali ketika kita melihat, Fahri Hamzah yang berasal dari kalangan Islamis, justru lebih demokratis daripada Ulil dan Misrawi dari kelompok JIL. Anomali karena selama ini kalangan liberal acapkali menuding kalangan Islamis sebagai kelompok yang tidak demokratis. Terang sudah mana yang betul-betul demokratis, dan mana yang sekadar lips service.

Kenapa Curiga pada PKS?
           Melihat keberadaan PKS dalam konteks demokrasi kita memang menarik. Para pengamat politik mengidentifikasi PKS dengan sebutan kaum Islamist democrat (Demokrat Islamis), yakni kelompok Islam yang menjalankan demokrasi, setidaknya demokrasi elektoral, tetapi tetap memperteguh identitas dan agenda-agenda Islam ke dalam kehidupan publik (Mujani, 2004). Istilah islamist democrat ini menurut pengamat politik senior Saiful Mujani, adalah suatu contradictio interminis, atau ungkapan yang mengandung pengertian kontradiktif di dalam dirinya.
           Tentu mudah dipahami mengapa fenomena islamis democrat disebut sebagai sebuah kontradiksi, karena selama ini pattern yang terbentuk antara gerakan Islam dan demokrasi adalah dua hal tidak pernah bisa bertemu. Kita bisa melihat pandangan-pandangan tersebut melalui pemikiran-pemikiran Hizbut Tahrir, Jamaah Ansharut Tauhid, dan kelompok-kelompok anti demokrasi lainnya.
Padahal dalam konteks PKS kita akan menemukan pandangan lain. Membahas bagaimana relasi Islam-Negara dalam kacamata PKS adalah hal yang menarik. Lihat bagaimana Anis Matta, Presiden PKS itu memosisikan demokrasi dalam kacamata yang lebih luas alih-alih sempit pikir seperti Hizbut Tahrir yang menghinadina demokrasi sejak awalnya. Dalam kacamata Anis Matta sebagaimana tertuang dalam bukunya Menikmati Demokrasi, demokrasi adalah sebuah kanvas di mana semua orang boleh melukis.
          “Semua individu dalam masyarakat demokrasi sama dengan individu lain. Semua sama-sama bebas berpikir, berekspresi, bertindak, dan memilih jalan hidup. Tidak boleh ada rasa takut, ada tekanan, terutama dari militer. Kebebasan hanya dibatasi oleh kebebasan yang sama.”
Anis melanjutkan, “Namun kebebasan (dalam demokrasi) ini ada harganya. Para pelaku dakwah memang bebas menjalankan dakwahnya. Tetapi pelaku kemungkaran juga bebas melakukan kemungkaran. Yang berlaku di sini bukan hukum benar-salah, tapi hukum legalitas. Sesuatu itu harus legal, walaupun salah. Dan sesuatu itu benar tapi tidak legal, adalah salah. Jadi tugas kita adalah bagaimana mempertemukan antara kebenaran dan legalitas. Bagaimana menjadikan sesuatu yang haram dalam pandangan agama, menjadi tidak legal dalam pandangan hukum positif, dan apa yang diperbolehkan oleh agama menjadi legal dalam hukum positif itu.”
            Dari pandangan Anis tadi, tampak jelas bagaimana PKS menerima demokrasi sebagai bagian dari cara mereka menyampaikan aspirasi. Sama persis dengan apa yang berada dalam benak kalangan sekuler yang juga menyampaikan aspirasinya lewat demokrasi. Yang berbeda dari keduanya hanya pada tataran ide apa yang diperjuangkan. Dan memang karena itulah demokrasi diperlukan: sebagai melting pot dari ragam ide yang tumbuh di masyarakat. PKS menyampaikan apa yang diinginkannya melalui prosedur demokrasi yang sah dan konstitusional, seraya tetap menghargai keragaman dan multikulturalitas dalam masyarakat. Itulah mengapa PKS menerima demokrasi sebagai sarana perjuangan.
           Lihat bagaimana Fahri Hamzah dalam buku tebalnya berjudul, “Negara, Pasar dan Rakyat” (2010) menggambarkan demokrasi, “demokrasi sejalan dengan ide modernisasi yang menuntut adanya perubahan di segala bidang kehidupan. Tradisi Islam bukanlah warisan kaku yang hanya mempertahankan corak klasiknya. Meski pada awalnya Islam tidak mengenal prinsip demokrasi, namun gagasan universal demokrasi sejalan dengan prinsip Islam… tidak ada halangan bagi agama untuk berdampingan dengan demokrasi. Dalam prinsip Islam elemen-elemen demokrasi meliputi prinsip-prinsip tertentu seperti syura, musawah, adalah, amanah, masuliyah, dan hurriyah.”
Pandangan realistis dan akomodatif semacam ini terhadap demokrasi sejatinya sejalan dengan pandangan seorang ulama dunia yang cukup dihormati di Indonesia, yaitu Syaikh Yusuf al-Qaradhawi dalam bukunya Fiqh Daulah (Fikih Negara)

Khilafah versus Nation State
          Menarik sekali apa yang dikatakan oleh John L.Esposito, dalam bukunya Islam and Politics (1985) Esposito mengatakan bahwa di kalangan kelompok-kelompok Islam terdapat kesamaan mengenai “bukan negara Islam”, tetapi justru terdapat perbedaan mengenai “negara Islam”. Apakah ia harus berbentuk Negara trans-nasional atau bolehkah berbentuk nation-state (Negara bangsa)?
         Di kalangan gerakan Islam, terma khilafah paling nyaring disuarakan oleh Hizbut Tahrir (HT) sekalipun tidak tampak jelas mau dibawa ke mana arah perjuangan tersebut setelah HT berdiri sejak 1953. Impian tentang khilafah sebagai negara yang adil, makmur, sejahtera, memang membuai sebagian masyarakat. Kejenuhan terhadap realitas yang senjang, kekacauan sosial, dan sebagainya membuat sebagian orang memilih hidup dalam romantisme masa lalu, dan terbuai dalam keindahan masa depan seraya mencela zaman ini.
            Jauh sebelumnya, hal serupa sebetulnya telah terimajinasikan dalam benak seorang filosof Muslim, Al-Farabi (870-950) yang memimpikan sebuah negara damai, adil makmur, sejahtera, dan seribu keutamaan lainnya yang ia tuangkan dalam sebuah kitab berjudul Araa Ahl l-Madiinah al-Fadhilah. Sebegitu indahnya Negara tersebut hingga ide al-Farabi itu lebih sering dikritik sebagai sebuah utopia.
            Sekalipun sebetulnya secara performa luar kader PKS agak mirip dengan Syabab Hizbut Tahrir, namun pandangan dua kelompok dari gerakan Islam ini rupanya berbeda. Mudah untuk memahami bahwa sebagai gerakan ekstra parlemen yang pekerjaannya “hanya mengkritik”, tentu mudah bagi HT untuk bekerja dan menawarkan solusi-solusi di ranah wacana semata. Dan kita akan paham bahwa negara trans nasional yang didirikan HT akan menjadi “negara yang menakutkan” karena kelompok ini memiliki pandangan untuk membentuk sebuah negara super power “satu negara untuk seluruh dunia Islam” sebagaimana makna khilafah yang dicetuskan oleh pendiri HT, Taqiyuddin an-Nabhani (1909-1979). Artinya selepas kekhilafahan berdiri, maka berikutnya akan terjadi penaklukan-penaklukan ke seluruh dunia untuk melebarkan wilayah kekuasaannya.
            PKS tidak memahami khilafah dalam definisi sedemikian. Lihat bagaimana seorang pendiri PKS, Hidayat Nur Wahid menjawab ketika ditanya tentang pandangannya mengenai pemerintahan Islam:
“Jangan berpolemik mengamandemen UUD 1945 untuk menghadirkan pemerintahan Islam (khilâfah Islâmiyah). Kita sudah lelah dengan polemik, akan lebih bijak jika berkonsentrasi untuk melaksanakan ajaran agama. Lebih penting adalah agar seluruh masyarakat Indonesia melaksanakan ajaran agama seperti dalam pasal 29 UUD 1945. Jika agama dilaksanakan oleh semua umat beragama pada tingkat moral dan etos kerja saya kira akan membawa dampak positif bagi moral bangsa.”
Lebih tegas tentang khilafah, HNW melanjutkan:
“Pada zaman sekarang ini, apakah yang namanya kekhalifahan harus berwujud dengan nama khilâfah, bukankah negara republik atau kerajaan pada skala tertentu bisa disebut khilâfah? Apapun namanya, republik atau kerajaan, kalau di situ terlaksana dengan baik nilai-nilai keadilan, kesejahteraan, keislaman, pemberdayaan, tidak terjadi praktek-praktek korupsi, penindasan, kezhaliman, nepotisme, tirani, dan kemudian terjadi mekanisme kepemimpinan yang islami, bisa disebut sebagai kekhalifahan itu sendiri. Dalam konteks Indonesia yang sudah berbentuk republik, tidak perlu lagi diubah namanya menjadi kekhalifahan.”
        Melihat pandangan HNW ini, tak perlu rasanya kita menaruh curiga bahwa jika PKS berkuasa maka NKRI akan hilang diganti dengan Negara agama. Tentu saja pandangan seorang agamawan jebolan Gontor yang telah menghabiskan masa sarjana hingga doktoralnya di Universitas Islam Madinah itu tentulah bukan tanpa pengetahuan. Dalam beberapa konteks, nation-state (Negara bangsa) dengan khilafah sebetulnya tidak perlu saling menegasikan.
          Mari kita lihat bagaimana pada tahun 912 M, di Spanyol ‘Abd al-Rahmân al-Nâsir mulai menggunakan gelar khalîfah. Padahal pada waktu yang sama kekhalifahan Bani ‘Abbâsiyyah masih berlangsung di bawah pengaruh Bani Buwaihi. Bahkan pada periode 912-1013, khilâfah Islâmiyah di Spanyol ini telah mencapai puncak kejayaan dan menyaingi Daulah ‘Abbâsiyyah di Baghdâd. Demikian pula halnya yang terjadi pada masa Dinasti ‘Utsmâniyyah di Turki. Pada masa pemerintahan Turki Utsmani berlangsung, berdiri dua pemerintahan Islam, yakni Dinasti Syafawi di Persia, dan Dinasti Mughal di India. (Badri Yatim, 2001)
      Kemunculan Kerajaan Syafawi di Persia dan Dinasti Mughal di India yang menyaingi Dinasti Utsmani ini, memiliki konteks yang sama dengan kekhilafahan Islam di Spanyol, yakni keberlangsungan pemerintahan Islam secara bersamaan pada era yang sama, di tempat yang berbeda. Oleh karena itu, sebagaimana di Spanyol, kedua Dinasti ini juga dapat disebut sebagai “khilâfah Islâmiyyah”. Artinya adalah, pada masa itu terdapat begitu banyak pemerintahan Islam, sehingga jika pada konteks kekinian kekhilafahan dibentuk berdasarkan “kekhilafahan-kekhilafahan kecil”, maka itu tidak bertentangan dengan fakta historis di atas.
       Demikian juga jika kita melihat bagaimana pandangan Anis Matta tentang symbol agama sebagai nama Negara. Anis Mengatakan “jika substansi telah cukup mewakili nama, maka tak perlu nama mewakili substansi tanpa menafikan nama”

PKS Memperjuangkan Masyarakat Madani
      Adalah Azyumardi Azra, Guru Besar Sejarah UIN Jakarta yang merasa beruntung mendapat kesempatan mendalami PKS ketika diundang dalam Milad ke-10 sehingga bisa mengetahui apa sebetulnya tujuan Partai Islam terbesar di Indonesia itu.
Mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah itu mengatakan begini:
      Negara Indonesia bagaimanakah yang dicita-citakan PKS? Jawabannya jelas dalam tujuan pendirian PKS: ”Tujuan didirikannya PK Sejahtera adalah terwujudnya masyarakat madani yang adil dan sejahtera yang diridhai Allah SWT dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. PK Sejahtera menyadari pluralitas etnik dan agama masyarakat Indonesia yang mengisi wilayah beribu pulau dan beratus suku yang membentang dari Sabang hingga Merauke”.
     ‘Masyarakat madani’. Inilah salah satu kata kunci untuk lebih memahami PKS. Apa yang dimaksud PKS dengan ‘masyarakat madani’? Masyarakat madani adalah masyarakat berperadaban tinggi dan maju yang berbasiskan pada: nilai-nilai, norma, hukum, moral yang ditopang keimanan; menghormati pluralitas; bersikap terbuka dan demokratis; dan bergotong royong menjaga kedaulatan negara.
     Pengertian genuine dari masyarakat madani itu perlu dipadukan dengan konteks masyarakat Indonesia di masa kini yang terikat dalam ukhuwah Islamiyyah (ikatan keislaman), ukhuwah wathaniyyah (ikatan kebangsaan), dan ukhuwah basyariyyah (ikatan kemanusiaan) dalam bingkai NKRI”.
      Dengan platform ini, sekali lagi, jelas, PKS tidaklah bertujuan membentuk ‘negara Islam’ atau yang semacamnya, melainkan bertujuan membentuk masyarakat madani. Jelas pula, masyarakat madani yang diinginkan PKS adalah masyarakat madani yang berbasiskan agama (religious-based civil society); bukanlah masyarakat sipil atau masyarakat kewargaan yang dalam sejumlah wacana tentang civil society tidak memiliki konotasi apalagi hubungan dengan agama. Konsep masyarakat madani yang akhir ini pada dasarnya merupakan teoretisasi dari pengalaman di Eropa Timur dan Amerika Latin.
     Jadi, kita perlu paham bahwa yang diperjuangkan PKS adalah masyarakat madani. Sebuah kehidupan sosial bermasyarakat yang merujuk pada kehidupan pada masa Nabi di Madinah. Bukan lagi pada masa khilafah. Masyarakat madinah adalah masyarakat yang plural, terdiri dari beragam suku dan agama namun hidup bersatu dalam sebuah Negara yang konstitusional dalam sebuah konsensus bersama.
      Jika masyarakat semacam ini menjadi inspirasi, tentu saja karena didasari religiusitas masyarakat kita, maka NKRI akan tetap ada, tetap berbhinneka tunggal ika. Jadi tidak perlu paranoid dengan gerakan Islamis democrat.
     Partai Islam memperjuangkan idenya, sebagaimana partai selainnya juga memperjuangkan idenya. Semua berkontestasi di dalam pemilu yang sah dan konstitusional.
Jika sudah begitu, Kenapa kita harus curiga pada PKS?

Kamis, 19 September 2013

10 Pesan Dewan Syariah Pusat PKS untuk Kader Dakwah

UNTUKMU KADER DAKWAH !

تِلْكَ الدَّارُ الْآَخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

“Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa” (QS Al-Qashash 83).

1. Hendaknya antum selalu berorientasi pada akhirat, karena akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. 

2. Jagalah amalan harian antum, khususnya sholat lima waktu berjamaah dan di masjid, lebih khusus lagi sholat Subuh.

3. Perbanyaklah bekal antum, bekal ilmu dan amal  sholih, sehingga dapat mengantarkan derajat ketaqwaan. Dan sebaik-baiknya bekal adalah ketaqwaan.

4. Hiasi dirimu dengan akhlak  mulia  terutama zuhud, karena dengan zuhud akan dicintai Allah dan manusia.

5. Berusahalah semaksimal mungkin untuk bisa itsar (mengutamakan ikhwah), kalau belum bisa jangan tinggalkan sikap salamatul qolb (lapang dada dan tidak hasad) pada mereka.

6. Gunakan jabatan publik yang diamanahkan kepada antum sebagai sarana ibadah, khidmah dan dakwah.

7. Janganlah mempertentangkan tarbiyah dengan siyasah (politik), karena keduanya sarana untuk meneggakan Syariah.

8. Jalan dakwah itu panjang dan berat, maka hendaknya senantiasa saling tolong menolong dan beramal jama’i, karena antum akan lemah jika sendiri, tetapi kuat  jika bersama saudara yang lain.

9. Bersiap siagalah, karena puncak ajaran Islam adalah jihad, maka hendaknya antum senantiasa menjaga kesehatan dan senantiasa berolah raga.

10. Bersemangatlah untuk meraih kemuliaan tertinggi berupa istiqomah di jalan dakwah, husnul khotomah dan mati fii sabilillah  sehingga meraih puncak kenikmatan yaitu dibebaskan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga Allah.

pkspiyungan.org

PKS Memang Beda, Apanya yang Beda!!

Belajar dari sejarah Nabi Yusuf. Beliau dimasukkan ke penjara gara-gara tuduhan yang tidak terbukti kebenarannya. Bahkan setelah diselidiki justru bukti-bukti menunjukkan bahwa Nabi Yusuf tidak bersalah. Namun ketika terbukti tidak bersalah itulah mereka ingin memenjarakan Nabi Yusuf:

"Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai waktu tertentu". (Yusuf: 35)

Dari logika di atas bisa mencoba membaca fakta-fakta kontemporer; bahwa disaat laporan resmi ICW sampai 2012 PKS terbukti tidak memiliki KASUS KORUPSI, maka dibuatkanlah KASUS LHI yang sampai sekarang tidak jelas juntrungannya. Konon sampai berkas perkaranya diperbarui beberapa kali. Bahkan sidang yang semula selalu menjadi bancakan media dan disiarkan TV, semakin ke sini semakin tidak menarik beritanya. Karena semakin tidak jelas

Untuk itu, tanda bahwa kita berada dalam lintasan sejarah sebuah benang emas kebenaran, maka terus yakinkan diri melangkah lebih berarti, lebih berdampak dan lebih menemukan rencana Allah atas pengembangan semesta raya ini.


ini bukan Jokowi, tapi GUBERNUR Irwan Prayitno Sumbar Raih Penghargaan Penyajian Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Tahun 2012 Dengan Capaian Kualitas Tertinggi.

Jakarta – Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, menerima Piagam Penghargaan atas Penyajian Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Tahun 2012 Dengan Capaian Kualitas Tertinggi.  Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Wakil Presiden, Boediono, dalam acara Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2013 bertempat di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan di Jakarta, (12/9). Hadir pada acara tersebut para menteri kabinet, para pimpinan lembaga tinggi negara, para kepala daerah dan sekitar 780 peserta rakernas. Penghargaan yang sama juga diberikan kepada beberapa kementerian, lembaga negara dan pemerintah daerah.
Dalam sambutannya Wakil Presiden menyatakan sangat mengapresiasi kementerian negara, lembaga negara dan pemerintah daerah yang telah mencapai kualitas terbaik dalam laporan keuangannya. Capaian tersebut hendaknya terus dipertahankan pada tahun-tahun mendatang. Sementara itu bagi yang kualitas laporan keuangannya masih belum mendapatkan capaian terbaik, agar terus melakukan perbaikan.
Menteri Keuangan, Muhamad Chatib Basri dalam sambutannya mengemukakan pentingnya SPIP atau Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang diatur dengan PP Nomor 60 Tahun 2008. SPIP merupakan salah satu tolak ukur dalam menilai kualitas pengelolaan keuangan.  Disamping itu, dalam rangka peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan, pemerintah telah berkomitmen untuk menerapkan akuntansi berbasis akrual. Penerapan akuntansi berbasis akrual ini dipersiapkan secara bertahap mulai tahun 2013 dan akan diberlakukan penuh pada tahun 2015 sebagaimana telah diatur dalam  PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Gubernur Irwan Prayitno menyatakan, diperolehnya penghargaan ini merupakan hasil kerja keras pemerintah provinsi Sumatera Barat. Hal ini juga menunjukkan bahwa pemerintah provinsi Sumatera Barat telah  mengelola uang rakyat yang diamanahkan kepadanya secara transparan, akuntabel dan sesuai aturan.

Penghargaan ini juga tidak lepas dari pengawasan terhadap pelaksanaan APBD 2012 telah lengkap dilakukan, mulai dari Inspektorat sesuai dengan PP No 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, kemudian juga dilakukan pengawasan intern secara berkala kepada seluruh SKPD di lingkungan Pemprov. Sumbar. Sedang Inspektorat Jendral Departemen dan Unit Non Departemen melakukan pemeriksaan secara berkala berdasarkan koordinasi pengawasan yang dikoordinir oleh Menteri Dalam Negeri.

Pemprov. Sumatera Barat telah menyerahkan LKPD secara tepat tanggal 25 Maret 2013, sesuai dengan UU No 15 Tahun 2004, Laporan Hasil Pemeriksaan oleh BPK-RI memuat opini yang merupakan pernyataan profesional dan independen mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan dengan kriteria, pertama kesesuaian dengan standar akuntasi pemerintah. Kedua kecakupan pengungkapan, ketiga kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan efektifitas sistem pengendalian intern.

Dari data Pemerintah Provini Sumatera Barat telah mendapatkan opini atas LKPD, tahun 2009 memperoleh Opini Disclaimer, 2010 dan 2012 memperoleh Opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian), dan tahun 2012, alhamdulliah LKPD memperoleh opini WTP pada tahun 2013. Keberhasilan ini tidak terlepas dari komitmen bersama Pemerintah Provinsi , Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat.

Dan upaya yang telah dilakukan agar tetap ditingkatkan seperti, senantiasa melaksanakan ketentuan peraturan di bidang pengelolaan keuangan daerah, melakukan Perubahan atas Pergub tentang Akuntasi Pemprov Sumbar sebagaimana direkomendasi oleh BPK-RI atas LKPD tahun 2009, 2010, dan 2011.

Melakukan investaris aset tetap dan aset lainnya sesuai dengan Standar Akutansi Pemerintah PP No.17/2010. Melaksanakan tindak lanjut atas hasil temuan hasil pemeriksaan BPK-RI tahun 2011 dan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan SDM yang profesional di bidang keuangan daerah serta rapat-rapat koordinasi yang rutin di SKPD secara intensif.

Penghargaan yang diterima ini memberi kita motivasi dan kepercayaan diri untuk selalu melakukan pengelolaan keuangan yang benar-benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ajaknya. [humasprov]

http://irwan-prayitno.com/2013/09/gubernur-raih-penghargaan-dari-wakil-presiden-ri/

Ini Bukan Jokowi, tapi Gubsu Gatot pujo Nugroho terima penghargaan pelopor inovasi daerah

MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, menerima  penghargaan pelopor Sistem Inovasi Daerah (Sida) dari Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta. Penghargaan ini diserahkan  dalam acara Puncak Hari Teknologi Nasional di Taman Mini Indonesia Indah hari ini. Penghargaan Pelopor Sida merupakan apresiasi sekaligus pengakuan pemerintah pusat kepada kepala daerah yang dinilai berkomitmen memperkuat sistem inovasi daerah.

Penghargaan Pelopor Sida diberikan kepada 11 kepala daerah setingkat provinsi dalam acara perayaan Puncak Hari Teknologi Nasional yang mengambil tema Inovasi untuk Kemajuan Bangsa dihadiri oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan presiden RI BJ Habibie.

Sumatera Utara dan sepuluh provinsi lainnya dinilai telah menunjukkan komitmen dalam mengambil prakarsa untuk mengimplementasikan keputusan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Riset dan Teknologi tentang Penguasaan Sistem Inovasi Daerah.

Gubsu bersama gubernur Bengkulu, Lampung, Sumsel, Banten, Jawa Barat, Jateng, Jatim, Kaltim, Sulawesi Selatan dan Gorontalo telah mengambil prakarsa tidak saja dalam membentuk tim koordinasi nasional di wilayah mereka tapi juga telah menyusun roadmap penguatan Sida juga menyusun actionplan dan renja mereka secara detil. Pelaksanaan Sistem Inovasi Daerah (SIDA) bagian dari pengembangan Sistem Inovasi Nasional (Sinas) yang dilandasi oleh UU No 18 tahun 2002 tentang sistem nasional penelitian dan pengembangan dan penerapan IPTEK.

Usai menerima penghargaan, Gubsu didampingi Kepala Balitbang Provsu Alwin Sitorus mengatakan penghargaan tersebut merupakan pemicu dan pemacu bagi Provinsi Sumatera Utara  untuk mengembangkan Sistem Inovasi Daerah yang lebih maju. Terlebih lagi pengembangan Sida strategis bagi pencapaian visi misi daerah yaitu menjadikan Sumatera Utara sebagai provinsi yang berdaya saing dan sejahtera.

"Pengembangan sistem inovasi daerah merupakan bagian dari peningkatan Daya saing daerah, karenanya ini sangat strategis bagi Provinsi Sumatera Utara terutama untuk mewujudkan visi dan misi kita Sumatera Utara yang berdaya saing dan sejahtera," ujar Gubsu, hari ini.

Gubsu berujar bahwa Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu koridor ekonomi yang dirancang menjadi Pusat Pertumbuhan Indonesia Bagaian Barat yaitu bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025.

Melalui program MP3EI, Sumut dikembangkan menjadi pusat industri kelapa sawit melalui pengembangan  Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei. "Kita patut berbangga , Sumut memiliki Pusat Unggulan Iptek (PUI) Nasional yaitu Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan dimana produk inovasinya sudah dikenal tidak saja secara nasional namun juga oleh industri kelapa sawit dunia,"tuturnya.

Sementara itu, Presiden SBY dalam arahannya mengungkapkan bahwa Inovasi dan teknologi memiliki peran yang sentral Bagi kemajuan nasional. "Ekonomi bisa mengalami pasang dan surut, Up and down. Demikian juga demokrasi dan politik. sekarang pun banyak negara yang mengalami sock dan crisis," ujarnya.

Namun, lanjut SBY, hanya negara yang memiliki inovasi dan teknologi yang maju dapat terus maju dan  bertahan. SBY menyampaikan tiga isu penting yang dihadapi dunia dan Indonsesia saat ini dan masa depan. Diantaranya adalah kesinambungan pangan, energi dan air, bagaimana meletakkan oandangan hubungan yang konstruktif antara ekonomi dan teknologi serta membangun sinergo nasional antara akademisi, bisnis dan pemerintah.

SBY mengatakan Bangsa kita harus terus meningkatkan kecukupan produktivitas pangan, meningkatkan produksi energi termasuk enrgi baru dan terbarukan. Dan kalau mau melakukannya harus sekarang. Karena 20-30 tahun lagi indonesia berada posisi yang baik. Bangsa ini juga harus belajar menjadi hemat dan efisien bukan rakus dan boros," ujar SBY.

Dalam acara itu Menristek juga menyerahkan penghargaan Anugerah Iptek kategori Budhipura (Pemprov), Prayogasala (Pranata Litbang), Labdha Kretya (Kreativitas dan Inovasi Masyarakat) dan Widyasilpawijana (Duta Iptek).

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=298735&Itemid


Kamis, 12 September 2013

Mangkir dari Timwas, Ketua KPK Hadir di Acara Caleg PDI-P

JAKARTA,  — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mangkir dari undangan rapat bersama Tim Pengawas Bank Century yang digelar di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (3/7/2013). Di waktu yang hampir bersamaan, Abraham justru memilih hadir dalam acara pembekalan calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang digelar di Senayan.

Saat dikonfirmasi, Abraham mengaku tak memenuhi undangan Timwas Century lantaran kegiatan dengan PDI-P telah teragendakan sejak jauh hari. Apalagi, lanjutnya, memberi pembekalan kepada caleg PDI-P sesuai dengan serangkaian upaya memperkuat pemberantasan korupsi di tataran parlemen.

"Acara (PDI-P) ini bagian dari upaya KPK agar DPR lebih berperan memberantas korupsi, sama saja pentingnya. Kan nanti mereka juga akan jadi Anggota DPR," kata Abraham seusai memberi pembekalan kepada ratusan caleg PDI-P.

Bahkan lebih jauh, Abraham menampik tudingan sengaja tak hadir lantaran menghindar bertemu dengan anggota Timwas Century. Ia berjanji akan memenuhi undangan Timwas di waktu selanjutnya.

"Bukan menghindar, tadi pimpinan (KPK) yang lain mau hadir tetapi tidak boleh, katanya harus ketuanya," ujar Abraham.

Sebelumnya diberitakan, KPK kembali tidak memenuhi undangan dari Timwas Century. Ini adalah kali ketiga secara beruntun KPK mangkir dari panggilan Timwas. Terkait ketidakhadirannya, KPK menyerahkan surat resminya kepada Wakil Ketua DPR Sohibul Iman. Di dalam surat dengan nomor B1637/01/07/2013 itu disebutkan Ketua KPK tidak bisa memenuhi undangan Timwas Century karena pada waktu bersamaan juga harus menghadiri undangan pembekalan caleg DPR Tahap II yang merupakan undangan dari DPP PDI-P.

Sebelumnya, KPK sudah dua kali tidak memenuhi undangan Timwas Century. Pekan lalu, pimpinan KPK tidak bisa hadir karena banyak yang berada di luar kota. KPK juga tidak hadir pada awal Juni dengan alasan tidak bisa memenuhi undangan Timwas yang berniat menggali keterangan tentang hasil pemeriksaan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Washington DC, Amerika Serikat.

http://nasional.kompas.com/read/2013/07/03/1321034/Mangkir.dari.Timwas.Ketua.KPK.Hadir.di.Acara.Caleg.PDI.P

Sukses Gubernur Irwan Prayitno, Investasi Sumbar Naik 239 Persen

Padang — Krisis ekonomi global tidak mempengaruhi minat investor menanamkan investasi di Sumbar. Hingga kini telah terjadi peningkatan nilai investasi sebanyak 239 persen dari target investasi penanaman modal asing (PMA).

Data Badan Koordinasi Pe­na­naman Modal (BKPMP) Sumbar, realisasi PMA di Sumbar mencapai USD 55.194,50. Sementara untuk penanaman modal dalam negeri ( PMDN) sebesar Rp 368,45 miliar atau 79 persen. Persentase realisasi PMDN jauh lebih rendah diban­dingkan realisasi PMA.

Kepada Padang Ekspres, kema­rin (9/9), Kepala BKPMP Sumbar Masrul Zein mengatakan, tahun ini ada 24 PMA berinvestasi di Sumbar. Dari 24 perusahaan itu, terserap 266 tenaga kerja. PMA tersebut bergerak di bidang usaha pertambangan umum, jasa pertambangan, pro­perti, geothermal, jasa akomodasi, perkebunan sawit, pengolahan sa­wit, industri bumbu masak, industri kemasan air minum, industri mi­nyak goreng dan perdagangan ekspor.

Adapun 24 PMA yang telah menanamkan investasi adalah PT Jio Gua Mining USD 200 ribu, PT Jixing Mining Indonesia USD 32 ribu, PT Dempo Tongda Properties USD 488,5 ribu, PT Barenjoy Indonesia USD 82 ribu, PT Tirta Inves­tama USD 6.598,91 (seleng­kapnya lihat grafis).

“Hari ini, investor asal Turki, yakni Hitay Group akan datang ke Sumbar. Mereka telah diberi izin untuk survei panas bumi di lintas Pariaman dan Tanahdatar. Nilai investasi yang akan dita­nam­kan Hitay, informasi se­mentara jum­lahnya triliunan,” ujarnya.

Kedatangan investor Turki ini tindak lanjut kunjungan gubenur ke Turki. Mereka ter­ta­rik dan mengurus izin untuk survei. Izin Hitay Group untuk survei telah ada dari peme­rintah pusat. Makanya, mereka datang ke sini,” tuturnya.

Sedangkan realisasi PMDN, baru terealisasi Rp 365 miliar dari target Rp 461 miliar. “Kami tetap optimis, target PMDN tercapai sampai akhir tahun. Kan masih ada empat bulan lagi,” tuturnya.

Untuk PMDN ada 14 peru­sahaan menanamkan investa­sinya. Empat belas perusahaan telah menyerap 310 tenaga kerja. Di antaranya PT Selago Makmur Rp 10 miliar, PT Bina Pratama (Solsel) Rp 8,147 mi­liar (selengkapnya lihat grafis).

PT Bina Prtaama (Sijun­jung) Rp15,405 miliar, PT Bumi Sarimas Indonesia Rp12,780 miliar, PT Semesta Berjaya Rp33,26 juta, PT Wira Inno Mas 23,910 miliar, PT Lestari Jaya Basamo Rp250 juta, PT Bintara Tani Rp 15,60 juta, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Rp304,83 juta, PT Japfa Com­feed Indonesia (Tbk) Rp61,125 miliar, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Rp32,074 miliar, PT Selo Kencana Energi Rp158 miliar, PT Koperasi Sopir Taxi (Kosti) Padang Rp 11, 031 miliar.

“Pada 18 September men­datang, BKPMP Sumbar akan mengelar temu usaha di Ja­karta. Temu usaha tersebut untuk mempromosikan poten­si- potensi daerah. Rencananya kami akan tawarkan untuk pembangunan cable car di tiga daerah yakni Padangpariaman, Tanahdatar dan Padang­pan­jang,” tuturnya.

Masrul mengatakan data realisasi investasi yang dida­patkannya bersumber dari loporan pemerintah kota dan kabupaten. Setiap tahunnya, baik PMDN atau PMA wajib memberikan laporan kegiatan investasinya. Berdasarkan la­po­ran tersebut, diketahui nilai investasi yang ditanamkan PMA dan PMDN.

“Data kami bukan sem­barang data saja, tapi data yang valid. Kami melihatnya dari laporan kegiatan investasinya. Selain itu, kami akan juga mela­kukan pengawasan terha­dap kegiatan investasi yang telah dilakukan,” tuturnya.

Selasa, 03 September 2013

Wakil Wali Kota Binjai Inspektur upacara HUT ke-52 Pramuka

Binjai-andalas Wakil Wali Kota Binjai Timbas Tarigan menjadi inspektur upacara (irup) Peringatan HUT ke-54 Pramuka di Lapangan Merdeka Binjai, Sabtu (31/8).
Peringatan HUT Pramuka diikuti ribuan peserta dari seluruh Gugus Depan se-Kota Binjai. Upacara dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti tarian kolosal Pelangi Kebudayaan Nusantara, barogsai, baris berbaris, semaphore, merangkai tali, dan lainnya.

Timbas Tarigan yang juga selaku Ketua Kwarcab Pramuka Kota Binjai dalam upacara itu menyematkan tanda penghargaan kepada para pengurus Pramuka yang dinilai berjasa mengembangkan Pramuka di Kota Binjai serta menyerahkan bantuan tenda dan perlengkapannya kepada Kwartir Ranting Pramuk se-Kota Binjai.

Didampingi Sekretaris Kwarcab T Syarifuddin, Timbas menyebutkan Pramuka merupakan gerakan kepanduan yang terus berusaha dengan landasan keikhlasan untuk mengabdi kepada bangsa tercinta, terus berbenah diri dengan membuat program untuk membentuk kader-kader penerus bangsa yang bermental baja, disiplin, menghormati hak orang lain, kreatif, sabar, dan tabah dalam menggapai cita-cita serta berdaya saing.

Program Pramuka di Kota Binjai menurutnya sudah berjalan dengan cukup baik dan diharapkan semakin baik ke depannya, tentu saja tidak terlepas dari dukungan Ka Mabicab M Idaham yang juga Wali Kota Binjai dengan ikut terjun langsung ke lapangan.

http://harianandalas.com/Ragam/Wakil-Wali-Kota-Binjai-Irup-HUT-ke-52-Pramuka