Sabtu, 29 Juni 2013

Mau Tahu Mengapa SBY Tidak Pecat Menteri PKS

Hubungan Presiden dan Mentrinya adalah hubungan profesionalisme dan Kinerja, bukan hubungan politik. Walaupun ketergabungan mereka dalam pemerintahan awalnya berasal dari hubungan Politik.

Jadi walau secara politik PKS dan SBY bersebrangan, namun dalam urusan pemecatan Mentri maka haruslah berdasarkan kinerja metntri itu sendiri. Itulah yang profesional.

Bila berkaitan dengan kinerja Mentri, berdasarkan survei LSI, kinerja Mentri-Mentri PKS justru yang paling memuaskan. Tingkat ketidakpuasan publik terbesar justru berasal dari mentri-mentri Demokrat. Yaitu, mentri yang berasal dari partai SBY sendiri.


Berikut urutan ketidakpuasan publik terhadap kinerja mentri dari partai, hasil survei LSI :
1. Demokrat 42,56%
2. PPP 40,06%,
3. PKB 39,65%,
4. PAN 38,21%
5. Golkar 35,81%
6. PKS 32,56%

Bagaimana dengan kinerja Mentri secara perorangan ?

Berdasarkan survei LSN, justru Mentri Pemuda dan Olahraga dan Menko Perekonomianlah yang kinerjanya paling buruk, menyusul Mentri Keuangan dan Mentri agama.

Bagaimana dengan penyelewengan anggaran kementrian ?

Hasil penelitian Fitra, dari 36 kementrian dan lembaga negara yang melakukan penyelewengan anggaran. Dari 11 departeman dan lembaga yang terbesar melakukan penyelewengan, tidak ada satu pun kementrian yang dipimpin oleh kader PKS masuk dalam daftar
tersebut.

Berikut 11 terbesar dari penyelewengan adalah sbb :

1. Kementerian Pendidikan dan kebudayaan dengan penyimpangaan perjalanan dinas sebesar Rp.5.938.049.057

2. Kementerian Tenaga kerja dan Transmigarasi dengan penyimpangaan perjalanan dinas sebesar Rp.4.515.281.738

3. Kementerian keuangaan dengan penyimpangaan perjalanan dinas sebesar Rp.3.537.453.076

4. Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif dengan penyimpangaan perjalanan dinas sebesar Rp.3.470.846.383

5. Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan penyimpangaan perjalanan dinas sebesar Rp.2.551.062.985

6. Kementerian Agama dengan penyimpangaan perjalanan dinas sebesar Rp.1.792.895.663

7. Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan penyimpangaan perjalanan dinas sebesar Rp.1.555.118.598

8. Badan Pertanahaan Nasional dengan penyimpangaan perjalanan dinas sebesar Rp.1.420.884.887

9. Badan Nasional Penempatan Perlindungaan Tenaga kerja Indonesia dengan penyimpangaan perjalanan dinas sebesar Rp.1.391.956.389

10. Kementerian Koperasi dan Usaha kecil dan menengah dengan penyimpangaan perjalanan dinas sebesar Rp.1.033.809.400

11. Badan Narkotika Nasional dengan penyimpangaan perjalanan dinas sebesar Rp.810.228.015

Dari sisi kinerja maka publik lebih puas dengan kinerja mentri PKS dari pada mentri dari partai lain. Begitu juga departemen yang dipimpin oleh PKS cendrung lebih bersih dari partai lain.

Tidak itu saja, penghargaan internasional FAO untuk Indonesia, salah satunya hasil kerja keras dari mentri pertanian dari PKS.

Jadi wajar saja bila SBY bingung untuk memecat Mentri-Mentri dari PKS.

Pilkada Yang Dimenangkan PKS Selalu Berbuntut Gugatan Ke MK

Dari semenjak pilkada Kang Aher dan Deddy Mizwar di Jawa Barat, dan Gatot - Tengku di Sumatera Utara yang strategis. Sampai beberapa pilkada lainnya. Semuanya semacam SOP bahwa harus diteruskan ke Mahkamah Konstitusi. Bukan untuk merubah hasil pemilihan, tapi hanya untuk menyebut-nyebut monumen LHI itu saja, tinggal diperlebar dan diberi tuduhan-tuduhan pengait.
Saya cukup ingat dengan tuduhan kepada Kang Aher soal Bank Jabar yang membuat Rheinald Kasali sebagai panelis debat cagub di TV merasa perlu bicara empat mata dengan Teten Masduki gara-gara memberikan tuduhan buruk kepada Kang Aher soal Bank Jabar. Padahal Rheinald Kasali ikut andil dalam meningkatkan Bank Jabar menjadi bank paling berprestasi baik sebagai bank plat merah, maupun dalam perbankan secara umum.
Bahkan berita yang dilansir Tempo on-line tentang tuduhan korupsi Kang Aher yang diserang dengan permintaan klarifikasi oleh masyarakat dalam komennya, sampai hilang sama sekali. Karena mengarah kepada ketidakpercayaan pembaca kepada majalah Tempo. Bahakna lebih jauh tim advokasi PKS menangkap tangan orang suruhan tim sukses lawan tengah membuat spanduk terbitnya majalah Tempo yang sengaja dimajukan untuk terbit pas hari pencoblosan. Dimana majalah tersebut memuat tuduhan korupsi Kang Aher.
Namun semuanya berlalu dengan kemenangan dan pelantikan Kang Aher dan Deddy Mizwar tanpa ada kelanjutan proses hukum dari segala tuduhan yang sudah disampaikan. Sehingga masyarakat lama-lama bisa menilai setiap muncul proses-proses hukum terhadap PKS pasti hanya sekedar membuka peluang media berkoar soal PKS dengan materi iklan yang itu itu juga, ujung nya pengen terbentuk imej PKS sama saja korupsinya. Padahal hanya bermodalkan tuduhan, bukan fakta pengadilan. Dan bukan hasil laporan fakta lembaga seperti ICW, misalnya. Karena dalam laporan tahunan ICW tahun 2012 saja, justru satu-satunya partai yang tidak terlibat korupsi malah, PKS saja.
Kalau memberikan tuduhan kepada Kang Aher yang memang sebagai petahana, memang sangat wajar. Sebagai penyelenggara tentu bisa saja kandidat sebagai petahana melakukan kecurangan. Namun di MK semuanya terbukti tidak ada kejadian. Bahkan tuntutannya pun tidak bernilai hukum sama sekali.
http://news.detik.com/bandung/read/2013/06/28/125501/2286999/486/hasil-rekapitulasi-pilwakot-bandung-diprotes-6-kandidat?g991101485
Malah sebaliknya tim advokasi PKS bisa menunjukkan, bahwa kemenangan calon gubernur yang diusung PDIP di kabupaten Majalengka yang menang secara telak, terbukti banyak pelanggaran terkait dengan penyalah gunaan wewenang bupati yang memang berasal dari PDIP. Seperangkat bukti sudah siap diangkat ke pengadilan. Namun, pilihan naik ke pengadilan tidak diambil untuk menjaga kondusifitas pelaksanaan pemilu.
Namun, sekali lagi; cukup mengherankan ketika tuduhan itu diarahkan kepada kandidat yang bukan petahana. Kecurangan macam apa yang bisa dilakukan?
Pada saat proses pemungutan suara akan berlangsung tuduhan itu sudah muncul. Mungkin ketika semua tim sukses mendapatkan hasil survey yang sudah mengindikasikan pasangan yang diusung PKS dan Gerindra ini akan menang, tuduhan sudah muncul dengan menyebutkan ada sejumlah besar surat suara sudah ditandai pada kotak nomor empat.
Ketika kawan saya dipanggil KPUD malah bingung harus melakukan apa. Karena kalau memang menuduh mereka yang harus menunjukkan tuduhannya itu seperti apa. Sehingga akhirnya dari kebuntuan itu para tim sukses bersedia membuka dan memeriksa kertas suara. Setelah diperiksa, indikasi itu tidak ada. Kalaupun ada titik kecil, itu hanya tetesan tinta yang sangat jarang ditemukan, dan tidak hanya terdapat pada nomor-4. Tapi juga ditemukan di kotak kandidat lain.
Selain itu, kemenangan pasangan Ridwan Kamil dan Mang Oded ini bukan hanya menang satu putaran, tapi menang telak. Prosentasenya terpaut cukup jauh. Kemenangan mencapai 45%, sedangkan yang lainnya hanya di bawah 20%. Sehingga sekalipun ditemukan kecurangan atau kesalahan dalam proses, tentu sangat jauh untuk merubah angka kemenangan.
Kalau berbicara percobaan kecurangan, justru saya yang terlibat langsung di lapangan menemukan dan menindak langsung kecurangan yang terjadi dari para calon yang menggugat tersebut. Yang pertama, saya menemukan ada penempelan poster kampanye yang cukup mencolok di sepanjang jalan menuju TPS. Saya berkesempatan mendokumentasikannya. Bahkan saya sampai bisa memotret sebuah poster pasangan calon yang diusung PDIP dan PAN yang latar belakangnya persis sebuah TPS.
Pada saat pelaksanaan, kemudian seorang saksi dari pasangan PDIP dan PAN kembali membuat ulah dengan memasangkan pin bertuliskan SAKSI AYI-NANI dengan nomor 5 tertulis di sana. Langsung tim advokasi PKS bersama pengawas kecamatan menegur dan saksi melepaskan pin-nya.
Tidak kurang pasangan lain memiliki trik kecurangan yang berbeda. Mereka semula memakai jaket, ketika proses pencoblosan berjalan, kemudian beliau membuka jaketnya. nampaklah dengan jelas kaos yang digunakannya bertuliskan “beberes” sebagai tema kampanye dari pasangan yang diusung oleh partai Demokrat. Kembali tim advokasi PKS menegurnya, sampai beliau pulang dulu untuk mengganti pakainnya dengan batik.
Masih banyak lagi yang lainnya. Namun ada kejadian lucu yang ingin saya ceritakan, bahwa; ketika kami tengah membersihkan atribut kampanye karena masa kampanye sudah berakhir, ada tim sukses lawan tengah menyebarkan foto copian berita bohong atau black-campaign. Dan entah bagaimana mereka sampai tidak tahu kalau kami adalah relawan dari kandidat yang menjadi materi black campaign. Mereka menyangka kita satu tim dengan mereka.
Ketika kawan saya menyadari bahwa mereka salah menduga, menyangka kami juga kawan mereka; kawan saya meminta lagi materi black campaign tersebut. Mereka jawab: sudah habis, sambil berkata; “Tenang kang, besok disuplay lebih banyak lagi.” sambil berlalu. Kejadian-kejadian ini ternyata tidak hanya ditemui oleh kawan saya. Tapi juga di beberapa daerah lain.
Jadi, banyak keheranan dari kita dan masyarakat secara umum, kalau inipun kembali digugat ke MK. Apakah cuma ingin menggoreng-goreng PKS. Biar bisa terus menerus membuat perusakan karakter bahwa PKS itu memang tukang curang. Hanya untuk memberikan kesan itu saja. Tidak peduli bentuk tuduhannya kuat atau tidak, bahkan tidak peduli ada atau tidak; yang penting ke MK.
Toh detail di pengadilan itu lain soal.  Mobil LHI yang disita saja bisa dikembalikan dengan diam-diam koq. Padahal pas penyitaannya dilakukan dengan dramatisasi dan publikasi seperti kisah film yang super hebbuoh…
Inilah kejahatan selanjutnya yang harus kita waspadai, kolaborasi HUKUMEDIA

Kamis, 27 Juni 2013

KESABARAN | Anis Matta

Tidak ada keberanian yang sempurna tanpa kesabaran. Sebab kesabaran adalah nafas yang menentukan lama tidaknya sebuah keberanian bertahan dalam diri seorang pahlawan. Maka dahulu ulama kita mengatakan: "Keberanian itu, sesungguhnya hanyalah kesabaran sesaat."

Risiko adalah pajak keberanian. Dan hanya kesabaran yang dapat menyuplai seorang pemberani dengan kemampuan untuk membayar pajak itu terus-menerus. Dan itulah yang dimaksud Allah swt dalam firman-Nya: "Jika ada di antara kamu dua puluh orang penyabar, niscaya mereka akan mengalahkan dua ratus orang. Dan jika ada di antara kamu seratus orang (penyabar), niscaya mereka akan mengalahkan seribu orang kafir."(QS. 8: 65).

Ada banyak pemberani yang tidak mengakhiri hidup sebagai pemberani. Karena mereka gagal menahan beban resiko. Jadi keberanian adalah aspek ekspansif dari kepahlawanan. Tapi kesabaran adalah aspek defensifnya. Kesabaran adalah daya tahan psikologis yang menentukan sejauh apa kita mampu membawa beban idealisme kepahlawanan, dan sekuat apa kita mampu survive dalam menghadapi tekanan hidup. Mereka yang memiliki sifat ini pastilah berbakat menjadi pemimpin besar. Coba simak firman Allah swt ini: "Dan Kami jadikan di antara mereka sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka bersabar dan mereka selalu yakin dengan ayat-ayat Kami." (QS. 32 : 24).

Demikianlah kemudian ayat-ayat kesabaran turun beruntun dalam Qur'an dan dijelaskan dengan detil beserta contoh aplikasinya oleh Rasulullah saw, sampai-sampai Allah menempatkan kesabaran dalam posisi yang paling terhormat ketia Ia mengatakan: "Mintalah pertolongan dengan kesabaran dan sholat. Sesungguhnya urusan ini amatlah berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu'." (QS. 2: 45)

Rahasianya adalah karena kesabaran ibarat wanita yang melahirkan banyak sifat lainnya. Dari kesabaranlah lahir sifat santun. Dari kesabaran pula lahir kelembutan. Bukan hanya itu. Kemampuan menjaga rahasia juga lahir dari rahim kesabaran. Demikian pula berturut-turut lahir kesungguhan, kesinambungan dalam bekerja dan yang mungkin sangat penting adalah ketenangan.

Tapi kesabaran itu pahit. Semua kita tahu begitulah rasanya kesabaran itu. Dan begitulah suatu saat Rasulullah saw mengatakan kepada seorang wanita yang sedang menangisi kematian anaknya: "Sesungguhnya kesabaran itu hanya pada benturan pertama." (Bukhari dan Muslim). Jadi, yang pahit dari kesabaran itu hanya permulaannya. Kesabaran pada benturan pertama menciptakan kekebalan pada benturan selanjutnya. "Mereka memanahku bertubi-tubi, sampai-sampai panah itu hanya menembus panah," kata penyair Arab nomor wahid sepanjang sejarah, Al-Mutanabbi.

Mereka yang memiliki naluri kepahlawan dan keberanian, harus mengambil saham terbesar dari kesabaran. Mereka harus sabar dalam segala hal: dalam ketaatan, meninggalkan maksiat atau menghadapi cobaan. Dan dengan kesabaran tertinggi, "sampai akhirnya kesabaran itu sendiri yang gagal mengejar kesabarannya," kata Imam Ibnul Qayyim.

Selasa, 25 Juni 2013

Analisis Pengamat Intelejen dan Terorisme Sydney Jones: PKS Paling Cerdas dan Peduli Rakyat

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan partai terbesar keempat di Indonesia pasca Pemilu 2009 seringkali dituding memiliki hidden agenda untuk mendirikan negara Islam di Indonesia. PKS juga kerap dikaitkan dengan gerakan Islam radikal di luar negeri, wabil khusus Ikhwanul Muslimin di Mesir.

Tetapi, di mata Sydney Jones dari International Crisis Group (ICG), PKS bukanlah partai radikal. Terlebih PKS mengikuti aturan main demokrasi di Indonesia.

Sydney Jones menyampaikan hal itu ketika berbicara dalam Lecture Series on Democracy di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah di Ciputat, Tangerang, Senin pagi (23/5).

"Saya baru dari Aceh, dan mampir ke kantor partai lokal maupun nasional. Saya juga berbicara dengan wakil-wakil PKS di DPRD di Aceh," ujar Sydney.

Dalam berbagai pembicaraan itu, Sydney Jones menyimpulkan bahwa wakil-wakil PKS adalah yang paling memahami persoalan rakyat dan paling memahami prinsip demokrasi.

"Mereka paling cerdas dan paling peduli pada rakyat, juga paling punya gagasan tentang public services," demikian Sydney Jones.

[rakyatmerdekaonline]

Minggu, 23 Juni 2013

Asap Kebakaran Hutan, PKS Riau Tebar 1000 Masker Gratis untuk Pengguna Jalan

Asap Kebakaran Hutan, PKS Riau Tebar 1000 Masker Gratis untuk Pengguna Jalan


Pekanbaru, Ahad 23 Juni 2013. Tepat pukul: 07.00 wib belasan kader PKS telah berkumpul di Markaz Dakwah DPW PKS Riau, turut hadir juga Wakil Ketua DPW PKS Riau Ust. Hasyim Aliwa yang memimpin langsung Aksi tebar Masker Gratis dari PKS Riau. Hal ini dilakukan sebagai rasa empati PKS Riau akan buruknya kondisi udara dan cuaca di Riau diakibatkan meluasnya asap yang berasal dari kebakaran hutan di beberapa daerah di Riau baik disengaja ataupun tidak disengaja.

Sudah hampir empat hari belakangan ini kabut asap cukup tebal menutupi wilayah kota Pekanbaru, bahkan banyak diberitakan warga yang mulai terserang ispa gara-gara menghirup udara tidak sehat dari asap kebakaran hutan.

Hari ini PKS Riau tepatnya di depan Markaz Dakwah DPW PKS Riau jl. Sukarno Hatta oleh belasan kader PKS baik ikhwan maupun akhwat secara sukarela meluangkan waktunya untuk membagikan Masker kepada pengguna jalan yang melintas di jalan depan Markas Dakwah. Alhamdulillah dari pantauan kami antusias pengguna jalan sangat ramai berhenti untuk mengambil dan menggunakan langsung masker yang dibagikan oleh para relawan PKS.

Sampai berita ini ditulis para relawan termasuk Wakil Ketua DPW PKS Riau Ust. Hasyim Aliwa masih berdiri ditepi-tepi jalan untuk membagi-bagikan masker sebanyak seribu buah masker kepda pengguna jalan. (AS)

SENYUM NYA HENDROPRIYONO, BADAI BAGI PKS

Ad yang belum baca ?

SENYUM NYA HENDROPRIYONO, BADAI BAGI PKS


semua nya adalah jebakan yang terencana dengan target ‘menghancurkan’ sebuah harokah yang masuk dalam harokah yang harus diwaspadai perkembangan nya ikhwanul muslimin ( IM ) bukan rahasia umum IM menjadi target untuk di awasi dan di mata matai karena perkembangan nya mampu menguasai sebuah negara dengan cepat, lewat jalur politik dan pendidikan nya begitu pula di indonesia ketika IM atau jamaah tarbiyah di indonesia berkembang menjadi sebuah partai bernama PK

sel sel intelejen pun secara bersamaan membuat langkah langkah dan rencana strategis

perkembangan PK lalu dilanjutkan PKS adalah sebuah fenomena di mata masyarakat

partai yang fenomenal, karena menjual tagline bersih dan peduli, masyarakat indonesia yang sudah rindu akan gerakan partai yang dekat dan peduli, mulai cinta dan suka untuk menjatuhi pilihan nya kepada PKS

diantara begitu fenomenal nya PKS, ada sosok yang sudah lama tidak suka pada harokah dalam diri PKS

sosok itu tidak lain adalah seorang hendropriyono

bercerita tentang sosok hendropriyono, pasti ingat pembantaian umat islam di talangsari lampung

hendropriyono lah yang memerintahkan hal itu bisa terjadi

sebagai prototipe sempurna seorang LB Moerdani yang memang anti islam

sosok hendropriyono lebih dekat dengan gerakan gerakan perusak citra dan khittah keislaman semisal kaum liberal dan kelompok panji gumilang al zaytun

melihat perkembangan harokah IM atau jamaah tarbiyah, hendropriyono pernah berkata

…’saya sejak tahun 70 an mengawasi dan mengetahui adanya OTB alias organisasi tanpa bentuk, di kampus kampus besar sebagai basis nya, kemudian saya berkejar kejaran dengan nya, hingga saya mencapai posisi tertinggi di BIN. namun sayang ketika saya sudah punya power untuk menggilas nya, OTB itu sudah berubah menjadi partai resmi’…

dan yang di maksud OTB yang menjadi partai resmi oleh hendropriyono, siapa lagi kalau bukan PKS

bayangkan dari sejak tahun 70 an, hendropriyono sudah mengendus dan mengetahui gerakan harokah cikal bakal pembentuk PKS

tahun berapa sosok hendropriyono menjadi kepala BIN? dari 2001 sampai 2004

KPK berdiri sejak tahun 2003

ahmad fathanah bebas dari penjara australia tahun 2004

ahmad fathanah mendekati LHI langsung pada tahun 2004

johan budi menjadi jubir KPK sejak tahun 2005

TEMPO mulai investigasi masalah suap sapi di kementan tahun 2011

thony saut situmorang anggota BIN mengajukan diri menjadi calon ketua KPK tahun 2007

darin mumtazah mengontrak rumah thony saut situmorang sejak tahun 2012

ANALISA PARA RONIN DIBELAKANG GRAND INDONESIA

sudah sejak lama hendropriyono menjadikan target harokah di balik PKS sejak tahun 1970 an

kalau dalam dunia intelejen, yang nama nya target, sampai kapan pun akan di kejar untuk di ‘gilas’ ( seperti statement hendropriyono mengenai geram nya dan ambisi nya pada OTB )

masa untuk mengumpulkan pondasi atas rencana rencana besar hendropriyono terhadap PKS di mulai pada waktu menjabat kepala BIN (hendropriyono mengumpulkan data, cara dan analisa)

tahun 2004 hendropriyono berhenti menjadi kepala BIN (waktu nya mulai fokus menjalankan aksi besar nya pada OTB/PKS)

merekrut ahmad fathanah tahun 2004 di penjara australia, dengan pertimbangan ahmad fathanah cocok sesuai kriteria pion penghancuran karena CV nya bisa mendekati orang PKS

ada tim bentukan hendropriyono ( johan budi (penyusupan BIN ke KPK) serta masuk nya faksi merah BIN lewar thony saut situmorang), perlu di ingat KPK di didirikan tahun 2003. hendropriyono masih aktif menjadi kepala BIN, dan memiliki kepetingan masuk ke KPK lewat penyusupan sosok johan budi.

thony saut situmorang mengajukan diri jadi calon pimpinan KPK gagal, tetapi ternyata thony saut situmorang duduk menjadi konsultan direkrur penyidikan KPK, karena alasan thony saut juga seorang dosen hendropriyono memakai jasa anak buah yaitu thony saut situmorang untuk membuat garis rencana target sebelum 2014 kepada PKS hendropriyono bekejar kejar an dengan waktu, menimbang PKS yang bakal besar di 2014 kemungkinan tiga besar dan bisa kuasai pilpres rencana blueprint sejak tahun 2001-2004 dibuat 2004 mulai di jalankan operasi ‘gilas’ PKS

bersambung. :)

Jumat, 21 Juni 2013

MENTAN Suswono " Berhasil Atasi Pangan" SBY Tersenyum "Goog News"

 

Indonesia Berhasil Atasi Pangan, SBY : Good News!

JAKARTA — Lembaga khusus pertanian dan pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Food and Agriculture Organization (FAO) menilai Indonesia berhasil menangani sektor pangan nusantara. “Itu yang saya anggap good news,” ungkap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada wartawan dengan binar wajahnya kemarin (Kamis, 20/6).

Sumringah SBY bukan tanpa alasan, pasalnya penghargaan dari FAO tersebut menurutnya datang 3 tahun lebih cepat dari yang diperkirakan. Tak lupa, SBY pun bersyukur atas penghargaan yang dicapai tersebut.
Menurutnya, pada era Presiden Soeharto, tepatnya tahun 1985 Indonesia mendapat penghargaan internasional atas berhasilnya swasembada pangan. Dan 18 tahun kemudian, penghargaan serupa terjadi. “Baru di sini yang bunyinya adalah achievement award yang dikeluarkan di Roma kemarin, Menko Perekonomian mewakili saya.” (ANG)

http://tajuk.co/2013/06/indonesia-berhasil-atasi-pangan-sby-good-news/


Teruslah Bekerja  wahai para kader, biarlah Allah yang menyaksikan:

وَقُلِ عْمَلُوا۟ فَسَيَرَى للَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ لْغَيْبِ وَلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu`min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS At-Taubah ayat 105

Rabu, 19 Juni 2013

Ahmad Heryawan [AHER] Gubernur Paling BERPRESTASI di Indonesia.

KEBERHASILAN Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan dalam membangun provinsi Tatar Pasundan ini menempatkan Kang Aher—Sapaan akrab Ahmad Heryawan—sebagai gubernur dengan banyak prestasi dan penghargaan.

Ini dibuktikan dengan 70 penghargaan berskala nasional diraih Jabar. Capaian ini tentunya berkat kinerja dinas/insatansi terkait didukung oleh rasa kebersamaan aparatur dan segenap PNS Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.Tak heran bila, keberhasilan membawa Jabar lebih baik ini mendapat apresiasi dan simpati serta dukungan dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah dukungan dari organisasi masyarakat (ormas) yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Ormas Islam (FSOI) se-Jabar. Mereka menyatakan dukungan kepada Ahmad Heryawan agar terus memimpin Jabar ke depan.FSOI merupakan forum yang beranggotakan 22 ormas Islam, antara lain Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, Persatuan Umat Islam (PUI). Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Kabupaten Ciamis menyatakan dukungan serupa kepada Ahmad Heryawan.

Ketua FSOI Jawa Barat Iding Bahruddin mengumandangkan dukungan pada acara Silaturahmi dan Konsolidasi Jamaah PUI di Gedung Olahraga (GOR) KONI Kota Bandung, Jalan Jakarta Kota Bandung, Sabtu (15/9) lalu. Hadir dalam silaturahmi Gubernur Ahmad Heryawan dan sekitar 2.000 kader ormas Islam dari berbagai kabupaten/kota se-Jabar. “Ormas Islam se-Jawa Barat mendukung Kang Aher untuk kembali memimpin Jabar periode 2013-2018 karena prestasinya,” tandas Iding yang juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PUI Jabar.Menurut Iding, dukungan kepada Kang Aher bukan tanpa alasan.
Ia menyebutkan salah satu hasil kerja Heryawan yang sangat dirasakan rakyat Jabar yakni sektor pendidikan. Gubernur Jabar, menurut Iding, memiliki komitmen tinggi pada bidang pendidikan. Salah satu buktinya adalah keberhasilan membangun sekitar 6 ribu ruang kelas tiap tahunnya. “Dasar yang tidak kalah penting yakni keberhasilan Kang Aher menjadi pemersatu ormas Islam di Jabar,” tuturnya.

Sementara Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan menandaskan bahwa umat Islam harus tampil sebagai bagian masyarakat yang terbaik, dulu, sekarang, dan masa mendatang. “Karenanya ummat Islam harus mengejar cita-cita yang terbaik. Kita harus tampil menjadi kelompok terbaik dalam kehidupan keseharian, bisnis, maupun politik,” tandasnya.

Atas landasan itu, Pemprov Jabar memberi perhatian pada pembangunan sumber daya manusia. Untuk itu, program bidang pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas. “SDM Jabar harus mempu bersaing di kancah nasional hingga internasional,” tegasnya. (adv)

http://radarsukabumi.com/?p=27940

Selasa, 18 Juni 2013

setelah di temui KOMISI III DPR akhirnya "kapolri bolehkan Polwan Berjilbab"

Setelah Fraksi PKS & Anggota komisi III DPR RI adakan pertemuan perihal Kapolri melarang POLWAN berjilbab!  Hasilnya 
"kapolri bolehkan Polwan Berjilbab"

JAKARTA -- Kepolisian akhirnya memastikan diri akan melegalkan penggunaan jilbab bagi anggotanya di seluruh Indonesia. Pernyataan tersebut langsung dituturkan oleh orang nomor satu di tubuh Korps Tri Bata Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Timur bahkan berujar sebetulnya dia sangat senang dengan permintaan sejumlah keinginan polwan berjilbab yang kini mengemuka. Dia berkata, permintaan tersebut sudah dengan senang hati Polri terima dan pertimbangkan.

"Saya justru berterima kasih kepada publik. Karena Polri diperhatikan bahkan sampai ke penggunaan pakaian," ujar Timur di Gedung DPR Jakarta Selatan Selasa (18/7).

Timur mengatakan, dalam waktu dekat segala tuntutan mengenai jilbab akan segera masuk ke dalam agenda diskusi internal Polri. Dia berujar, aturan mengenai jilbab ini amat perlu dikonsepkan dengan tepat. Sehingga nantinya aturan ini tidak menimbukan polemik baru di kemudian hari.

"Aturan pakaian polisi kan bukan jilbab saja. Pakaian dinasnya seperti apa harus kami sesuaikan dulu," ujarnya.

Ketika ditanya kapan peraturan baru terkait seragam ini akan ditelurkan, Kapolri berujar sesegara mungkin hal itu akan terwujud. Hanya saja, kata dia, satu komponen utama yang masih harus dilengkapi sebagai bahan pertimbangan dia dalam menentukan aturan baru.

"Kami masih perlu bicara lebih dalam dengan sejumlah tokoh masyarakat. Tentu kami memerlukan saran yang membangun demi aturan yang tepat. Intinya saya sangat merespons baik permintaan ini (polwan berjilbab)," ujar jenderal bintang empat ini
 

Gubernur ini 4 kali dilantik dalam 5 tahun

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyampaikan hal menggelitik saat melantik Gatot Pujonugroho sebagai Gubernur Sumatera periode 2013-2018. Menurutnya, Gatot pantas tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (Muri) karena menjadi kepala daerah yang paling sering dilantik dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

"Seingat saya, ini keempat kalinya saya melantik Pak Gatot dalam lima tahun ini. Menurut hemat saya, belum ada kejadian seperti ini di Indonesia, sehingga bisa juga diberikan rekor Muri," ujar Gamawan usai melantik Gatot di Gedung DPRD Sumut, Senin (17/6/2013).

Politikus PKS itu sudah empat kali dilantik lewat mekanisme rapat paripurna, yang keseluruhannya dihadiri Gamawan.

Gatot pertama kali dilantik sebagai Wakil Gubernur Sumut pada 2008 bersama Gubernur Syamsul Arifin. Kedua, dia dilantik sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Sumut pada 2011 setelah Syamsul Arifin menjadi terdakwa kasus korupsi.

Pelantikan ketiga berlangsung pada akhir Februari 2013. Saat itu, Gatot dilantik sebagai Gubernur Sumut setelah status terpidana Syamsul Arifin berkekuatan hukum tetap. Terakhir, pelantikan hari ini sebagai Sumut periode
2013-2018 bersama Wakil Gubernur Tengku Erry Nuradi.

Gamawan berharap pelantikan kali ini dapat dijadikan momentum untuk melakukan perubahan secara fundamental di Sumut. Sumut pernah memiliki filosofi pembangunan yang sangat baik, dan harus dihidupkan kembali.

"Seingat saya, Sumut ini pernah punya slogan "Marsipature Hutanabe". Kalau saya enggak salah, artinya Pulang Membangun Kampung. Di luar sana banyak orang Sumut yang sudah sukses. Sudah saatnya gubernur sebagai pimpinan tertinggi di daerah ini, dapat menjembatani orang-orang yang berhasil itu, untuk ikut membangun Sumut,"pungkasnya.

Gamawan berharap pasangan Gatot-Erry bisa mengemban amanah yang diberikan kepada sesuai dengan sumpah yang mereka ucapakan. Mantan Gubernur Sumatera Barat itu juga meminta pasangan tersebut menjaga keberagaman di Sumut dan memperhatikan kelestarian Danau Toba.

"Juga ada ungkapan di Sumut yang perlu digali dan dilanjutkan yaitu Marsipature Hutanabe. Ini kekuatan Sumut, karena banyak tokoh Sumut yang sukses," katanya.

Gatot merupakan Gubernur Sumut ke-18. Dia menjadi orang nomor satu di Sumut setelah memenangkan pilgub pada 7 Maret 2013 bersama Tengku Erry Nuradi. Pasangan ini diusung PKS dan sejumlah parpol lain.

Seusai dilantik, Gatot menolak diwawancarai wartawan. Alasannya, dia sudah ditunggu Mendagri. Hanya, Tengku Erry Nuradi yang sempat memberikan komentar. "Semoga Sumut terus kondusif, aman, dan berdaya saing," ucapnya. [okezone]

Senin, 17 Juni 2013

PKS: Mau Hemat APBN, PKS Potong Gaji Pejabat!

 PKS: Mau Hemat APBN, PKS Potong Gaji Pejabat!

Jakarta : Pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pekan depan. Banyak kalangan yang menolak kebijakan ini. Bahkan partai anggota koalisi pemerintah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menentang keras keputusan ini.

Anggota Komisi IX dari Fraksi PKS, Indra menyatakan, kenaikan BBM akan menyebabkan kesengsaraan berlipat-lipat pada masyarakat.

"Kenaikan harga BBM jelas akan menyengsarakan rakyat. Persoalan kenaikan BBM bukanlah sekadar bicara kenaikan harga Rp 1.500 atau Rp 2.000. Namun demikian, yang menjadi persoalan mendasar adalah multiple efek dari kenaikan BBM tersebut," kata Indra dalam pesan singkat kepada Liputan6.com di Jakarta, Minggu (16/6/2013).

Menurut dia, kalau memang APBN harus dihemat, maka seharusnya anggaran para pejabat yang dipotong. Dan bukan yang untuk kebutuhan mendasar rakyat.

"Apabila APBN kita benar-benar krisis, saya siap untuk menghibahkan atau memotong gaji saya untuk negara. Seharusnya keteladanan seperti ini yang diserukan SBY untuk seluruh pejabat," tegas Indra.

Dia menjelaskan, kenaikan BBM akan berdampak pada melambungnya harga sembako, harga barang, biaya transportasi, dan lain-lain. "Hal ini akan membebani rakyat. Dan beban ini tentunya akan paling dirasakan oleh ratusan juta rakyat kecil," tutur Indra.

Sehingga, lanjut dia, perjuangan buruh dalam menuntut kenaikan upah buruh pada akhir tahun 2012 lalu, akan sia-sia dengan naiknya harga sejumlah barang. "Itu artinya daya beli buruh atau masyarakat otomatis menurun. Dan hal ini berarti nilai upah buruh jelas terdegradasi," tegas dia.

Dampak itu semua, lanjutnya, adalah orang miskin semakin miskin dan akan melonjaknya pertambahan orang miskin baru. Dengan naiknya harga-harga komiditi atau barang, tentu akan berimbas kepada naiknya biaya produksi dan akan berujung pada efisiensi karyawan yang dilakukan perusahaan.

"Dengan kata lain dalam waktu dekat akan ada potensi PHK massal sebesar-besaran," ujarnya.

Persoalan besarnya konsumsi BBM Indonesia, menurut dia, adalah persoalan ketidakmampuan atau kegagalan pemerintah dalam mengelola BBM. Di antaranya adalah adanya mafia BBM yang menyelundupkan bahan bakar tersebut kepada pihak asing. Juga banyaknya penyimpangan BBM bersubsidi, yaitu dengan menjualnya kepada perusahaan-perusahaan tambang, pabrik-pabrik, dan lain-lain.

"Saya jadi bingung, apakah pemerintah tidak tahu atau pura-pura tidak tahu atas penyelundupan dan penyimpangan tersebut. Seharusnya hal ini yang ditindak dan diberantas," kata Indra.

Pemerintah, sambung dia, lalai dan gagal menyediakan transportasi massal yang baik. Sehingga kemacetan yang sudah sangat parah terjadi di kota-kota besar merupakan penyumbang signifikan dalam besarnya konsumsi BBM.

"Pengadaan dan penggunaan sumber energi alternatif hanya menjadi kampanye kosong sejak awal tahun 2000 lalu," tutup Indra. (Riz/Ism)

Sumber: http://news.liputan6.com/

Gatot Gubernur Sumut ke-18

GANTENG
Gatot Gubernur Sumut ke-18

MEDAN – Gatot Pujo Nugroho dilantik menjadi Gubernur ke-18 Sumatera Utara, hari ini. Bersama wakilnya Tengku Erry Nuradi, pasangan yang populer disebut GanTeng menjadi pemimpin SUmut selama 5 tahun untuk periode 2013-2018.

Pasangan Gatot-T Erry memimpin Sumatera Utara 5 tahun ke depan, setelah memenangkan 32 persen suara rakyat dalam Pemilukada Gubernur 7 Maret silam. Duet insinyur ITB dan USU ini diyakini akan membawa Sumatera Utara semakin bersinar .

Mengusung semangat bekerja dan berprestasi yang dibungkus dalam tagline “Sumatera Utara yang lebih berdaya saing ”, Gatot –T Erry bertekad mengawal Sumatera Utara menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia di bagian barat.

Tidak berlebihan, sebab sejumlah modal penting sudah dikantungi. Diantaranya penunjukan Sumatera Utara sebagai bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI), segera beroperasinya Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) yang akan memberikan efek domino positif bagi pertumbuhan Sumatera Utara, juga potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia Sumatera Utara yang berlimpah dan bermutu.

Keyakinan sukses Sumatera Utara itu pernah diungkapkan mantan Panglima TNI Wiranto yang kini digadang-gadang Partai Hanura sebagai Calon presiden Republik Indonesia. Saat kampanye GanTeng di Langkat April silam, Wiranto menegaskan duet Gatot-T Erry akan membawa harapan cerah bagi rakyat Sumatera Utara.

Jika Tengku Erry sarat prestasi saat dua periode memimpin Kabupaten Serdang Bedagai, maka di mata Wiranto, seorang Gatot Pujo Nugroho juga punya potensi kepemimpinan yang besar.

Ketua Umum DPP Partai Hanura itu menegaskan, Gatot terbukti telah teruji memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan Sumut dua tahun terakhir, meski Gatot hanya seorang Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumut . “Saya percaya dan optimis, Gatot akan mampu berbuat lebih untuk Sumut 5 tahun kedepan. Semasa menjabat Pelaksana Tugas saja, Gatot sukses menjaga keamanan dan stabilitas di Sumut, apalagi jika menjadi gubernur defenitif,” ujar Wiranto.

Wiranto juga mengapresiasi Gatot, karena mampu dan tangguh menjalankan pemerintahan di tengah tekanan politik dan fitnah dari segala penjuru mata angin.
“Ibarat pesawat, Gatot sebagai co-pilot mampu mendaratkan Sumut dengan aman saat pesawat kehilangan pilotnya. Bersama Tengku Erry, Gatot akan membawa Sumut tinggal landas ke masa gemilang 5 tahun kedepan. Insyaallah,” sebut Wiranto kala itu.

Setelah dilantik hari ini, rakyat Sumatera Utara tentu menunggu realisasi janji dan program-program GanTeng. Sejumlah program unggulan antara lain pendidikan gratis berkualitas dari SD-SMA, dan penciptaan lapangan pekerjaan. Semua tentu butuh proses dan dukungan masyarakat Sumatera Utara.
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=292251:gatot-gubernur-sumut-ke-18&catid=14:medan&Itemid=27

Jumat, 14 Juni 2013

Kwik Kian Gie: Subsidi BBM itu Bohong!


Di bawah adalah tulisan Kwik Kian Gie yang menyatakan Subsidi BBM adalah bohong. Jika kita teliti, itu memang benar.
Sesungguhnya biaya produksi minyak dari menggali minyak, kilang, hingga distribusi ke Pom Bensin menurut KKG adalah US$ 10/brl. Ada baiknya kita naikan saja jadi US$ 15/brl untuk memberi keuntungan bagi pendukung Neoliberalisme yang mengatakan Subsidi BBM itu ada. Itu sudah termasuk keuntungan yang cukup besar bagi para operator dan distributor.
Buat yang ragu angkanya bisa lihat data komponen biaya dari website pemerintah AS:
http://www.eia.gov/petroleum/gasdiesel
Di situ dijelaskan biaya minyak mentah 72% dari harga jual, pengilangan 12%, Distribusi dan Pemasaran 5%, Pajak 11%.
Taruhlah rate 1 US$ = Rp 10.000 dan 1 barrel = 159 liter.
Jika harga minyak Rp 4.500/liter, artinya Rp 715.500/brl atau US$ 71/brl.
Jadi dengan biaya produksi hanya US$ 15/brl dan harga jual US$ 71/brl, sebetulnya pemerintah untung US$ 56/brl. Bayangkan jika produksi BBM kita 1 tahun 350 juta barel. Pemerintah untung US$ 19,6 milyar atau Rp 196 trilyun/tahun.
Itu kalau pakai harga “Subsidi” Rp 4.500/liter. Kalau pakai harga Pertamax yang Rp 9000/liter, pemerintah untung Rp 392 trilyun/tahun.
Tapi bagaimana dengan harga minyak dunia yang misalnya US$ 120/brl? Bukankah kita rugi US$ 79/brl?
Benar kalau kita adalah negara bukan penghasil minyak seperti Singapura atau Jepang yang harus beli minyak dari negara lain.
Tapi Indonesia memproduksi sendiri minyaknya sebesar 907 ribu barel/hari. Bahkan mungkin lebih jika tidak dikadali perusahaan minyak asing yang mengelola 90% minyak kita. Sementara kebutuhan BBM “Subsidi” itu hanya 723 ribu bph (42 juta kilo liter/tahun). Jadi masih untunglah pemerintah. Mau harga minyak dunia naik sampai US$ 200/brl pun sebetulnya biaya produksi minyak di Indonesia tidak akan berubah. Paling banter cuma US$ 15/brl.
Cuma ya itu beda pemikiran ekonom kerakyatan atau Islam dibanding ekonom Neoliberal yang berpihak pada perusahaan-perusahaan minyak asing. Meski untung, mereka tetap bilang rugi.
Padahal minyak itu adalah milik bersama rakyat Indonesia. Bukan milik perusahaan minyak atau pemerintah Indonesia. Jadi tak pantas dijual dengan harga “Internasional”.
Simulasi Harga Minyak dalam bentuk XLS bisa didownload di sini:
Kita akan tahu bahwa meski harga minyak dunia US$ 200/brl, Indonesia tetap untung dgn harga Rp 4500/ltr atau US$ 71 brl mengingat biaya produksi hanya US$ 15/brl.
Lihat perbandingan beda pandangan antara pemahaman untung/rugi penjualan minyak antara pemikiran Ekonom Islam/Rakyat dengan Ekonom Neoliberal yang dipengaruhi Yahudi.
Di zaman Nabi ada Yahudi yang menjual air dengan harga tinggi kepada rakyat. Harap diketahui, hingga sekarang harga air di Arab Saudi lebih mahal daripada harga minyak karena air di sana sangat langka. Namun setelah dibeli ummat Islam sumur airnya, Nabi membagikannya gratis kepada rakyat. Ini karena rakyat harus bisa mendapatkan kebutuhan hidupnya dengan mudah.
Perbandingan di bawah dengan asumsi:
1 barel = 159 liter
1 US$ = Rp 10.000
Produksi minyak Indonesia = 907 ribu bph
Kebutuhan BBM “Subsidi” dgn harga Rp 4500/ltr (US$ 71/brl) = 740 ribu bph
Total biaya produksi minyak Indonesia = US$ 15/brl
 
 

HARGA MINYAK DUNIA (US$/BRL)
Persepsi Untung/Rugi
60
120
200
400
Ekonom Islam/Rakyat
56
 56
 56
 56
Ekonom Neoliberal
11
-49
-129
-329
 
Orang awam memandang saat biaya produksi minyak US$ 15/brl dan dijual seharga Rp 4500/ltr (US$ 71/brl) sebagai untung sebesar US$ 56/brl.
 
Namun kaum Neolib memandangnya rugi sebesar US$ 49/brl saat harga minyak Dunia naik jadi US$ 120/brl. Saat minyak dunia naik jadi US$ 400/brl juga dianggap rugi sebesar US$ 329/brl padahal sebenarnya tetap untung.
 
Anggito Abimanyu, salah satu fundamentalis neo-liberal Indonesia yang selalu bersikeras menaikkan harga BBM dengan alasan “mengurangi beban subsidi BBM“, mengakui bahwa selama ini tidak pernah ada subsidi dalam BBM. “Masih ada surplus penerimaan BBM dibanding biaya yang dikeluarkan,” katanya dalam acara talkshow di TVOne hari Senin (13/03/2012), terkait rencana kenaikan harga BBM akibat kenaikan harga BBM dunia. Anggito menjadi salah satu narasumber bersama Kwik Kian Gie dan Wamen ESDM. Mungkin Anggito tidak akan pernah memberikan pengakuan seperti itu kalau saja tidak karena ada Kwik Kian Gie yang telah lama menyampaikan pendapatnya bahwa isu “subsidi” adalah pembohongan publik, dan pendapat itu diulangi lagi dalam acaratalkshow tersebut di atas. http://muslimdaily.net/opini/opini-17/anggito-abimanyu-selama-ini-tidak-pernah-ada-subsidi-bbm.html Jika pun “benar” Pemerintah rugi, bisa jadi Pertamina dipaksa membeli minyak Indonesia yang 90% dikelola oleh perusahaan2 minyak AS seperti Chevron dan Exxon dengan harga New York. Jika begitu, solusinya adalah di Nasionalisasi. Cina dan Norwegia mengelola minyak mereka dengan BUMN mereka. Arab Saudi, Iran, dan Venezuela juga sudah menasionalisasi perusahaan minyak asing yang dulu memonopoli minyak mereka. Sekarang mereka makmur karena penerimaannya bertambah karena tidak dibohongi oleh perusahaan2 minyak asing. http://infoindonesia.wordpress.com/2009/06/30/selama-kekayaan-alam-dirampok-asing-indonesia-akan-terus-miskin/ Selama 90% kekayaan alam kita dikuasai asing, selama itu pula Indonesia melarat. Harga minyak naik, bukannya untung malah rugi karena ceritanya “Subsidi” bertambah berat. Harga minyak turun juga “Mengeluh” karena penerimaan berkurang. Tidak pernah bersyukur makanya kena siksa Allah terus. “Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” [Ibrahim 7] Satu wujud syukur kita dengan kekayaan alam kita adalah dengan mengelolanya sendiri sehingga bisa menikmati seluruh hasilnya. Bukan justru mengabaikannya dan menyerahkannya ke pihak asing sehingga akhirnya asinglah yang menikmati hasilnya sementara rakyat Indonesia jadi miskin dan melarat.
 
Angka yang diajukan KKG sebetulnya sangat masuk akal. Apalagi menurut Lembaga Statistika Energi AS (Energy Information Administration), 42 galon minyak mentah setelah dikilang akan menghasilkan 45 galon (6% lebih banyak) seperti Bensin, Diesel, dan Avtuur yang harganya sangat mahal. Jadi kalau pemerintah bilang rugi…rugi…rugi.. itu cuma bohong belaka.

Referensi:

Pertamina: konsumsi BBM “Subsidi” tahun 2011 sebesar 41,69 kilo liter
BP Migas: Produksi minyak Indonesia 920 ribu bph:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6494160
 

BBM DISUBSIDI ADALAH OMONG KOSONG

Percakapan antara Djadjang dan Mamad Oleh Kwik Kian Gie

Pemerintah berencana tidak membolehkan kendaraan berpelat hitam membeli bensin premium, karena harga Rp. 4.500 per liter jauh di bawah harga pokok pengadaannya. Maka pemerintah rugi besar yang memberatkan APBN.

Apakah benar begitu ? Kita ikuti percakapan antara Djadjang dan Mamad. Djadjang (Dj) seorang anak jalanan yang logikanya kuat dan banyak baca. Mamad (M) seorang Doktor yang pandai menghafal. Dj : Mad, apa benar sih pemerintah mengeluarkan uang tunai yang lebih besar dari harga jualnya untuk setiap liter bensin premium ? M : Benar, Presiden SBY pernah mengatakan bahwa semakin tinggi harga minyak mentah di pasar internasional, semakin besar uang tunai yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengadakan bensin. Indopos tanggal 3 Juli 2008 mengutip SBY yang berbunyi : “Jika harga minyak USD 150 per barrel, subsidi BBM dan listrik yang harus ditanggung APBN Rp. 320 trilyun. Kalau USD 160, gila lagi. Kita akan keluarkan (subsidi) Rp. 254 trilyun hanya untuk BBM.” Dj : Jadi apa benar bahwa untuk mengadakan 1 liter bensin premium pemerintah mengeluarkan uang lebih dari Rp. 4.500 ? Kamu kan doktor Mad, tolong jelaskan perhitungannya bagaimana ? M : Gampang sekali, dengarkan baik-baik. Untuk mempermudah perhitungan buat kamu yang bukan orang sekolahan, kita anggap saja 1 USD = Rp. 10.000 dan harga minyak mentah USD 80 per barrel. Biaya untuk mengangkat minyak dari perut bumi (lifting) + biaya pengilangan (refining) + biaya transportasi rata-rata ke semua pompa bensin = USD 10 per barrel. 1 barrel = 159 liter. Jadi agar minyak mentah dari perut bumi bisa dijual sebagai bensin premium per liternya dikeluarkan uang sebesar (USD 10 : 159) x Rp. 10.000 = Rp. 628,93 – kita bulatkan menjadi Rp. 630 per liter. Harga minyak mentah USD 80 per barrel. Kalau dijadikan satu liter dalam rupiah, hitungannya adalah : (80 x 10.000) : 159 = Rp. 5.031,45. Kita bulatkan menjadi Rp. 5.000. Maka jumlah seluruhnya kan Rp. 5.000 ditambah Rp. 630 = Rp. 5.630 ? Dijual Rp. 4.500. Jadi rugi sebesar Rp. 1.130 per liter (Rp. 5.630 – Rp. 4.500). Kerugian ini yang harus ditutup oleh pemerintah dengan uang tunai, dan dinamakan subsidi. Dj : Hitung-hitunganmu aku ngerti, karena pernah diajari ketika di SD dan diulang-ulang terus di SMP dan SMA. Tapi yang aku tak paham mengapa kau menghargai minyak mentah yang milik kita sendiri dengan harga minyak yang ditentukan oleh orang lain ? M : Lalu, harus dihargai dengan harga berapa ? Dj : Sekarang ini, minyak mentahnya kan sudah dihargai dengan harga jual dikurangi dengan harga pokok tunai ? Hitungannya Rp. 4.500 – Rp. 630 = Rp. 3.870 per liter ? Kenapa pemerintah dan kamu tidak terima ? Kenapa harga minyak mentahnya mesti dihargai dengan harga yang Rp. 5.000 ? M : Kan tadi sudah dijelaskan bahwa harga minyak mentah di pasar dunia USD 80 per barrel. Kalau dijadikan rupiah dengan kurs 1 USD = Rp. 10.000 jatuhnya kan Rp. 5.000 (setelah dibulatkan ke bawah). Dj : Kenapa kok harga minyak mentahnya mesti dihargai dengan harga di pasar dunia ? M : Karena undang-undangnya mengatakan demikian. Baca UU no. 22 tahun 2001 pasal 28 ayat 2. Bunyinya : “Harga Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar.” Nah, persaingan usaha dalam bentuk permintaan dan penawaran yang dicatat dan dipadukan dengan rapi di mana lagi kalau tidak di New York Mercantile Exchange atau disingkat NYMEX ? Jadi harga yang ditentukan di sanalah yang harus dipakai untuk harga minyak mentah dalam menghitung harga pokok. Dj : Paham Mad. Tapi itu akal-akalannya korporat asing yang ikut membuat Undang-Undang no. 22 tahun 2001 tersebut. Mengapa bangsa Idonesia yang mempunyai minyak di bawah perut buminya diharuskan membayar harga yang ditentukan oleh NYMEX ? Itulah sebabnya Mahkamah Konstitusi menyatakannya bertentangan dengan konstitusi kita. Putusannya bernomor 002/PUU-I/2003 yang berbunyi : “Pasal 28 ayat (2) yang berbunyi : “Harga Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar dari Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.” M : Kan sudah disikapi dengan sebuah Peraturan Pemerintah (PP) ? Dj : Memang, tapi PP-nya yang nomor 36 tahun 2004, pasal 27 ayat (1) masih berbunyi : “Harga Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi, keuali Gas Bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil, DISERAHKAN PADA MEKANISME PERSAINGAN USAHA YANG WAJAR, SEHAT DAN TRANSPARAN”. Maka sampai sekarang istilah “subsidi” masih dipakai terus, karena yang diacu adalah harga yang ditentukan oleh NYMEX. M : Jadi kalau begitu kebijakan yang dinamakan “menghapus subsidi” itu bertentangan dengan UUD kita ? Dj : Betul. Apalagi masih saja dikatakan bahwa subsidi sama dengan uang tunai yang dikeluarkan. Ini bukan hanya melanggar konstitusi, tetapi menyesatkan. Uang tunai yang dikeluarkan untuk minyak mentah tidak ada, karena milik bangsa Indonesia yang terdapat di bawah perut bumi wilayah Republik Indonesia. Menurut saya jiwa UU no. 22/2001 memaksa bangsa Indonesia terbiasa membayar bensin dengan harga internasional. Kalau sudah begitu, perusahaan asing bisa buka pompa bensin dan dapat untung dari konsumen bensin Indonesia. Maka kita sudah mulai melihat Shell, Petronas, Chevron. M : Kembali pada harga, kalau tidak ditentukan oleh NYMEX apakah mesti gratis, sehingga yang harus diganti oleh konsumen hanya biaya-biaya tunainya saja yang Rp. 630 per liternya ? Dj : Tidak. Tidak pernah pemerintah memberlakukan itu dan penyusun pasal 33 UUD kita juga tidak pernah berpikir begitu. Sebelum terbitnya UU nomor 22 tahun 2001 tentang Migas, pemerintah menentukan harga atas dasar kepatutan, daya beli masyarakat dan nilai strategisnya. Sikap dan kebijakan seperti ini yang dianggap sebagai perwujudan dari pasal 33 UUD 1945 yang antara lain berbunyi : ”Barang yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” Dengan harga Rp. 2.700 untuk premium, harga minyak mentahnya kan tidak dihargai nol, tetapi Rp. 2.070 per liter (Rp. 2.700 – Rp. 630). Tapi pemerintah tidak terima. Harus disamakan dengan harga NYMEX yang ketika itu USD 60, atau sama dengan Rp. 600.000 per barrel-nya atau Rp. 3.774 (Rp. 600.000 : 159) per liternya. Maka ditambah dengan biaya-biaya tunai sebesar Rp. 630 menjadi Rp. 4.404 yang lantas dibulatkan menjadi Rp. 4.500. Karena sekarang harga sudah naik lagi menjadi USD 80 per barrel pemerintah tidak terima lagi, karena maunya yang menentukan harga adalah NYMEX, bukan bangsa sendiri. Dalam benaknya, pemerintah maunya dinaikkan sampai ekivalen dengan harga minyak mentah USD 80 per barrel, sehingga harga bensin premium menjadi sekitar Rp. 5.660, yaitu: Harga minyak mentah : USD 80 x 10.000 = Rp. 800.000 per barrel. Per liternya Rp. 800.000 : 159 = Rp. 5.031, ditambah dengan biaya-biaya tunai sebesar Rp. 630 = Rp. 5.660 Karena tidak berani, konsumen dipaksa membeli Pertamax yang komponen harga minyak mentahnya sudah sama dengan NYMEX. M : Kalau begitu pemerintah kan kelebihan uang tunai banyak sekali, dikurangi dengan yang harus dipakai untuk mengimpor, karena konsumsi sudah lebih besar dibandingkan dengan produksi. Dj : Memang, tapi rasanya toh masih kelebihan uang tunai yang tidak jelas ke mana perginya. Kaulah Mad yang harus meneliti supaya diangkat menjadi Profesor.

TERUSAN SUEZ ADALAH KARYA MASTER PIECE UMAR BIN KHATTAB R.A.


Banyak yang belum tahu , bahwa ternyata Terusan Suez ternyata adalah sebuah karya agung berdasar ide dan gagasan cemerlang sekaligus membuktikan kejeniusan Amirul Mukminin Umar Bin Khaththab raddiyallahu’anhu.

Ide jenius beliau menghubungkan Laut Merah dan Laut Putih Tengah karena adanya berbagai potensi domestik yang sudah dikenal pada zamannya. Juga kejeniusan beliau patut kita berbangga karenanya, adalah kemampuan beliau mewujudkan proyek tersebut dalam waktu relatif singkat sehingga terusan tersebut bisa dilalui oleh kapal-kapal.

Di musim dingin tahun 641-642 M, Amru bin Ash ra. membuka terusan yang menghubungkan antara laut Qalzim dengan Laut Romawi atau di posisinya sekarang, dikenal dengan nama Terusan Amirul Mukminin.

Al Qadha’i bercerita, Umar bin Khattab ra. menginstruksikan pada Amru bin Ash ra. pada saat musim paceklik untuk mengeruk teluk yang berada di samping Fusthath kemudian dialiri air sungai Nil hingga laut Qalzim.

Belum setahun, teluk inipun sudah bisa dilalui oleh kapal dan digunakan untuk mengangkut logistik ke Mekkah dan Madinah. Teluk ini juga dimanfaatkan penduduk dua tanah suci itu hingga disebut Teluk Amirul Mukminin.

Al Kindi bertutur bahwa teluk tsb dikeruk pada tahun 32 H dan selesai hanya dalam waktu 6 bulan. Kapal-kapal sudah bisa lalu lalang menyusuri teluk hingga sampai di Hijaz bulan ke tujuhnya.

Terusan ini sangat membantu penduduk Mesir hingga era Khalifah Abu Ja’far Al Manshur , yang dibendungnya untuk memutus aliran dan dukungan Mesir terhadap perlawanan Muhammad bin Abdullah bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib di Hijaz.

Sebagian sejarah juga menyebut, bahwa Amru bin Ash telah memikirkan untuk menghubungkan 2 laut putih dan Merah , namun tampaknya yang dimaksud adalah terusan lain, yang membelah antara Selat Timsah dengan Barzah, antara Mesir dan Sinai hingga Laut Tengah. Tapi rencana ini dibatalkan karena alasan pertimbangan militer yang ada pada zaman itu.

Pada masa Khilafah Utsmaniyyah, teluk ini dibersihkan tiap tahun. Musim dingin, teluk ini biasanya ditutup karena dikeruk dan dibersihkan seperti perayaan. (biasanya bulan Agustus). Lumpur yang dikeruk lalu diangkat dan ditimbun di samping kanan-kiri aliran teluk. dan ini sungguh menarik perhatian penduduk setempat.
 
 

Kamis, 13 Juni 2013

Wali Kota Binjai Terima Piala Adipura

MedanBisnis—Binjai. Walikota Binjai, HM Idaham, Senin (10/6), menerima anugrah penghargaan Piala Adipura untuk kategori Kota Sedang dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta.Ini merupakan yang pertama kali  Kota  Binjai berhasil meraih penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup sebagai kategori terbersih dan hijau.
Penghargaan itu juga pertama kali era kepemimpinan H M Idaham SH MSi dan Wakil Walikota Timbas Tarigan SE dan perolehan tersebut hanya di peroleh Kota Binjai, Siantar Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

“Keberhasilan adipura merupakan keberhasilan dari kita semua sebagai warga Kota Binjai, karena ini merupakan hasil  kerja sama dari Pemko Binjai dan tentunya masyarakat Kota Binjai.

 Saya berharap penghargaan ini dapat kita pertahankan, dengan tetap menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan tempat tinggal kita dari sampah,” pinta Idaham.

Walikota Binjai mengajak semua pihak untuk terus giat melakukan upaya menjaga dan menghijaukan lingkungan sekitar masing-masing. “Adipura bukanlah tujuan utama akan tetapi mewujudkan lingkungan yang bersih hijau dan sehat adalah tujuan kita bersama.

Syukur Alhamdulillah upaya ikhlas semua lapisan masyarakat mendapat apresiasi dari pemerintah pusat yang menilai Kota Binjai adalah kota yang bersih sehingga berhak menerima penghargaan Adipura,” katanya.

Walikota juga mengucapkan terima kasih kepada instansi terkait yang telah bekerja keras mengajak, menghimbau dan mengingatkan semua pihak untuk berperan aktif menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.

Ketua DPRD Binjai, Zainudin Purba  yang turut hadir di Istana Negara mengatakan bahwa penghargaan ini adalah sebuah kebanggaan bagi kita semua. ( arma delisa )

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2013/06/11/34019/walilkota_binjai_terima_adipura/#.UkKyc2ctSKE

Senin, 10 Juni 2013

Mengambil Pelajaran dari Fakta-Fakta Sejarah Al Qur'an

SALAH SATU kandungan Alquran adalah sejarah yang berisi fakta-fakta kemudian ditafsirkan. Tujuan utamanya bukan menguasai fakta-fakta itu, tetapi bagaimana kita mengambil pelajaran dari fakta-fakta sejarah tersebut. Kisah Alquran yang erat kaitannya dengan kehidupan bernegara, di antaranya adalah kisah Nabi Yusuf, Nabi Sulaiman, dan Nabi Musa vs Penguasa kala itu. Nabi Musa mengajarkan kepada kita tentang bagaimana memposisikan diri sebagai oposisi. Nabi Yusuf mengajarkan kepada kita konsep dan aplikasi tentang "musyarakah" sehingga kisahnya yang berawal di penjara dapat berujung di istana. Berbeda lagi kisah tentang Nabi Sulaiman, yang bercerita tentang bagaimana jika agama telah mampu menguasai negara. Ketiga cerita tersebut meskipun berbeda, tetapi mempunyai persamaan:

1. Konflik

Baik ketika beroposisi, bermusyarokah, maupun menguasai negara, konflik itu selalu ada. Bahkan (cikal bakal) konflik antara Nabi Musa dan Fir'aun telah ada jauh sebelum Nabi Musa lahir, yaitu keinginan Fir'aun melenyapkan setiap bayi laki-laki karena dikhawatirkan akan menyingkirkan kekuasaannya.Konflik adalah salah satu bentuk cobaan Allah kepada manusia. Manusia yang paling keras cobaannya adalah para nabi dan orang-orang yang paling "mirip" dengan para nabi itu (orang-orang shalih). Konflik itu biasa, bahkan konflik antara Yusuf dan Benyamin (satu ibu-satu bapak) dengan saudara saudaranya yang juga anak-anak keturunan Nabi (keluarga Yusuf, 4 generasi ke atas adalah Nabi semua) hingga berujung pada skenario pembunuhan. Apalagi hanya dalam sebuah organisasi atau negara. Kata Sayid Qutb: kita tidak bisa memilih untuk tidak berkonflik, yang bisa kita pilih adalah di kubu mana kita berada. Khusus cerita Yusuf kita dapati konflik terjadi karena kecemburuan akan kadar keikhlasan saudarasaudaranya. Maka, prinsip dakwah kita yang pertama dan utama adalah salamatush-shadr (lapang dada, wujud ukhuwah paling minimal -ed).


2. Konspirasi

Hal yg patut dicatat: ayat-ayat yang berkaitan dengan konspirasi kepada para nabi itu dikaitkan dengan keimanan kepada Allah dan kepada taqdir, supaya kita punya keyakinan bahwa Allah-lah yang mengendalikan semuanya. Dia-lah sebaik-baik pembuat tipu daya. Kita lihat bagaimana kisah Nabi Musa yang diselamatkan Allah dengan mengantarkan beliau ke istana Fir'aun melalui Sungai Nil kemudian ditemukan oleh isteri Fir'aun. Siapakah yang mengendalikan pikiran isteri Fir'aun sehingga Musa diselamatkan dan diijinkan menikmati hidup di istana? Bukankah sebelumnya Fir'aun ingin agar setiap bayi laki-laki dibunuh? Mengapa dia justeru setuju untuk membesarkan Musa di istananya? Allah telah mengubah persepsi Fir'aun dan isterinya sehingga menyelisihi niatnya sendiri. Ingat pertempuran Fir'aun dan Musa, ketika Musa terjepit Ia justru lari ke laut. Logika perang modern dimana-mana kalau terjepit larinya ke gunung atau hutan bukan ke laut. Maka tatkala Fir'aun mengetahui hal itu, ia dan pasukannya besorak karena sangat mudah menghancurkan Musa dan pengikutnya. Tapi Allah punya rencana, diperintahkan Musa memukulkan tongkat ke laut dan terbelah- lah lautan.

Fir'aun pun tak sempat berpikir panjang, mengejar ke tengah lautan yang terbuka, dan ia pun binasa ditelan lautan. Demikian pula, siapakah yang mengendalikan pikiran saudara Yusuf sehingga mereka hanya menceburkan Yusuf ke dalam sumur, dan bukan membunuhnya? ingat, sebab utama konflik antara Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya adalah KECEMBURUAN, yang berakhir pada konspirasi untukmembunuh Yusuf as. Jika kita punya kesadaran tentang kekuasaan Allah, tidak boleh ada ancaman yang membuat kita berhenti bergerak dan berjuang. Maka, jangan pernah memandang besar dan kuat terhadap musuh-musuh kita. Allah-lah yang memberikan kita kekuatan dan persepsi itu.

3. Jarak

Yang dimaksud di sini adalah jarak antara mimpi dan realisasi atas mimpi itu. Kita harus punya optimisme bahwa mimpi kita pasti terwujud. Harus punya nafas perjuangan yang panjang agar mimpi kita terwujud. Berapa lama jarak antara mimpi Nabi Yusuf dan realisasi kekuasaan beliau? Salah satu riwayat menjelaskan, jarak itu adalah 40 tahun. Kesabaran Yusuf itulah yang menjadikannya dimenangkan oleh Allah SWT. Kesabaran adalah faktor yang sangat penting dalam suatu perjuangan. Kisah nabi Yusuf antara dibuang saudara saudaranya dengan realitas mimpi ayahnya nabi Yakub, bahwa saudara-saudara akan menyembah/sujud ke nabi Yusuf, adalah sekitar 40 tahun (8x pemilu), riwayat lain 80 tahun (16x pemilu).

Jatuh bangun dalam pilkada, pileg, adalah biasa dalam pendakian menuju kemenangan. Yang pasti, kita harus terus naik, meskipun dlm perjalanan naik itu kadangkala butuh istirahat. Kalaupun kita menang pilkada bahkan memenangkan negara ini masih akan panjang perjuangan (tantangan dankonfliknya). Usai memenangi negara kita harus berjuangdan berkonflik memenangkan tahap berikutnya hingga sampai ustadziyatul ’alam. Jadi miliki nafas yang panjang, jangan pernah patah arang apalagi hanya karena survey.

Siapa yang akan menang, adalah mereka yang berumur lebih panjang: stamina tetap, teknik semakin baik. Pemimpin Bosnia kala tahun 1994 diwawancarai oleh Fox News ditanya tentang masa depan Bosnia, beliau mengatakan, "Yang memenangi peperangan ini bukanlah yang membunuh lebih banyak jiwa, tetapi siapa yang bisa hidup lebih lama." Fakta sejarah menunjukkan bahwa pada akhirnya Serbia pergi dan Bosnia berdiri merdeka. Yakinlah kapanpun itu kita akan tetap menang pada akhirnya. Mana lebih lama umur negara atau agama?Imperium Romawi-Yunani sekarang mana? Tapi agama yang dulu pernah mereka kalahkan sampai hari ini masih tetap ada. Maka karena kita berjuang untuk agama ia akan selalu menang! Politisi menciptakan voters, tapi agama menciptakan Followers. Kuat mana voters dan followers?

4. Mindset

Baik Nabi Yusuf, Musa, maupun Sulaiman, ketiganya punya mindset sebagai PEMENANG, bukan pengabdi. Coba perhatikan, Doa Nabi Sulaimanyang sangat dahsyat: Robbii habliimulkan laa yanbaghii li ahadin min ba'dii.Sulaiman minta negara dan ia minta negara itu tidak diberikan kepada selainnya. Kita doanya apa? kita doa minta istri, anak-anak sholeh, dan semua itu diberikan oleh Allah. Tapi pernahkah kita berdoa minta negara? *Sulaiman bukan hanya minta negara, tapi negara/kekuasaan yang tak diberikan Allah kepada setelahnya* Kalau kita tak pernah meminta (berdoa) minta negara akankah Allah berikan kita negara ini? Oleh karena itu mari kita tambah doa-doa kita dengan doa Sulaiman.*Kalau kita minta negara maka Allah akan sertakan segala isinya, tapi kalau kita hanya minta suami, istri, anak sholeh belum tentu negara akan diberikan pada kita. Sulaiman karena doanya itu menurut riwayat istrinya 99, bahkan Daud istrinya 1000* Berdoalah kepada Allah agar kita diberikan kekuasaan yang dengannya kita memperbaiki umat dan bangsa ini. Bahkan lebih daripada itu, kita akan tunjukkan peran kita di muka bumi ini. Apakah Antum siap untuk mengubah mindset sebagai pemenang? Apakah Antum siap memenangkan dakwah ini? Yakinkah Antum dengan kemenangan yang akan Allah berikan?

*Sumber : Majalah Al Izzah edisi Online oktober 2012 sebelum beliau menjadi Presiden PKS

Kamis, 06 Juni 2013

Caleg Non-Muslim di Daerah Minoritas Muslim


Banyak pertanyaan kepada kami mengenai ini, baik melalui sms atau email. Terkait adanya Partai Islam yang mencalonkan Non Muslim sebagai Caleg (Calon Anggota Legislatif) dari partai Islam tersebut. Yang perlu ditekankan adalah tentunya caleg non muslim tersebut wajib mengakui asas Islam dan platform partai Islam tersebut. Apakah hal keberadaan mereka untuk membantu perjuangan Partai Islam dibenarkan syariat? Ataukah ini hal yang sifatnya situasional dan bisa berlaku bagi daerah tertentu, daerah yang minim umat Islam dan juga lemah keadaannya seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur, namun tidak boleh bagi daerah lain yang umat Islam adalah mayoritas dan kuat, seperti pulau Jawa dan Sumatera?
Debatable Sejak Lama …
Sebenarnya masalah ini bukan permasalahan baru, tetapi sudah terjadi sejak lama; yakni bolehkah dalam perjuangan umat Islam dengan memanfaatkan bantuan orang kafir, baik bantuan dana, persenjataan, atau partisipasi langsung jiwa raga mereka dalam barisan umat Islam.
Dahulu, awal tahun 90-an, pasca serangan Irak ke Kuwait, yang akhirnya melahirkan perang teluk pertama, para ulama di kerajaan Arab Saudi memfatwakan bolehnya meminta bantuan Amerika Serikat (saat itu dipimpin oleh George Bush Senior) yang nota bene kafir untuk melawan keberingasan Saddam Husein, seorang Sosialis Aktivis Partai Ba’ts Irak, yang didirikan oleh Michael Aflaq, seorang Kristen. Mereka menganggap Saddam Husein sudah bukan lagi muslim, baik karena kekejamannya kepada umat Islam Kurdi dan semua lawan politiknya, dan juga karena ideologinya yang Sosialis. Kekafiran Saddam Husein difatwakan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baaz, Syaikh Said Hawwa (Syria), Syaikh Abdullah ‘Azzam (Al Filisthini tsumma Al Urduni), dan lainnya. Sederhananya adalah memanfaatkan kekuatan orang kafir untuk melawan orang kafir lainnya, karena keadaan diri yang masih lemah.
Fatwa ini, bukan berarti tanpa kritik. Para ulama Arab Saudi sendiri mengkritiknya, khususnya dari para ulama muda semisal Syaikh Salman Fahd Al ‘Audah (Wakil Ketua Ikatan Ulama Muslimin Sedunia yang diketuai oleh Syaikh Yusuf Al Qaradhawi) dan Syaikh ‘Aidh Al Qarny (pengarang kitab Laa Tahzan), yang karena kritikannya itu mereka berdua di penjara oleh pihak Kerajaan. Kritikan juga datang dari Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah yang tidak menyetujui fatwa tersebut. Sebab, dari fatwa ini yang menjadi korban bukanlah AS dan Saddam Husein dan tentaranya, tetapi rakyat Irak yang muslim. Merekalah yang mengalami penderitaan karena kezhaliman AS dan Saddam Husein saat itu.
Lebih lama lagi, gerakan Islam terbesar abad modern, Al Ikhwan Al Muslimun di Mesir pada masa Al Ustadz Syahidul Islam Hasan Al Banna Rahimahullah juga pernah menempatkan seorang Kristen Koptik (Qibthy) sebagai wakil mereka di parlemen Mesir. Sejak jauh hari, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memang menyebutkan bahwa kaum Koptik akan menjadi penolong perjuangan umat Islam.
Dari Ummu Salamah Radhiallahu ‘Anha, bahwa menjelang wafat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beliau berwasiat:
الله الله فى قبط مصر فإنكم ستظهرون عليهم فيكونون لكم عدة وأعوانًا فى سبيل الله
Takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah, dalam bergaul dengan kaum Qibthi Mesir. Sesungguhnya kalian akan mengalahkan mereka, dan mereka akan menjadi kekuatan dan pertolongan bagi kalian dalam perjuangan fi sabilillah. (HR. Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir, No. 561, Alauddin Al Muttaqi Al Hindi dalam Kanzul ‘Ummal No. 34023)[1]
Abdullah bin Yazid dan Amru bin Huraits, dan selainnya, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إنكم ستقدمون على قوم جعد رؤوسهم فاستوصوا بهم خيرا فإنهم قوة لكم وبلاغ إلى عدوكم بإذن الله ـ يعني قبط مصر ـ
            Sesungguhnya kalian akan mendatangi kaum yang keriting kepalanya, maka berwasiatlah yang baik-baik dengan mereka, karena mereka akan menjadi kekuatan bagimu, dan menjadi bekal bagimu untuk melawan musuh-musuhmu dengan izin Allah. –yaitu kaum Qibthi Mesir. (HR. Abu Ya’la No. 1473, berkata Husein Salim Asad: para perawinya tsiqaat (terpercaya). Ibnu Hibban No. 6677)[2]
Penolong kita adalah Allah, RasulNya, dan Orang-orang beriman
            Inilah dasar bagi setiap orang beriman, tidak ragu lagi dan tidak diperdebatkan lagi, bahwa mereka menjadikan Allah, RasulNya, dan orang-orang beriman sebagai tempat memberikan Al Wala. Itulah hizbullah yang dijanjikan kemenangan oleh Allah Jalla wa ‘Ala. Al Wala bukan kepada orang kafir, musyrik, munafiq, ahludh dhalal, dan mubtadi’.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ (55) وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ (56)
Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). Dan Barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, Maka Sesungguhnya pengikut (agama) Allah (hizbullah) Itulah yang pasti menang. (QS. Al Maidah: 55-56)
Secara khusus, tidak pula memberikan Al Wala (loyalitas dan cinta) kepada Yahudi dan Nasrani, dan ini terlarang. Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ (51)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim. (QS. Al Maidah: 51)
Secara khusus, tidak pula memberikan Al Wala kepada orang-orang yang mempermainkan agama. Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (57)
 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil Jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu Jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu (Yakni Ahli Kitab), dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertaqwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. (QS. Al Maidah: 57)
Apakah makna wali dalam ayat-ayat ini? Wali jamaknya adalah auliya’ yang berarti penolong dan kekasih. (Imam Ibnu Jarir, Jami’ul Bayan, 9/319) Bisa juga bermakna teman dekat, yang mengurus urusan, yang menguasai (pemimpin). (Ahmad Warson Al Munawwir, Kamus Al Munawwir, Hal. 1582)
            Maka, jelaslah bahwa umat Islam tidak dibenarkan menjadikan orang kafir sebagai penolong, kekasih, teman dekat, dan pemimpin mereka. Sebab wali kita hanyalah kepada Allah, RasulNya, dan orang-orang beriman.
Bagaimana jika keadaan tidak normal; lemah dan masih sedikit
Bagaimana jika keadaan umat Islam masih sedikit (minoritas) -tentunya juga masih lemah- bolehkah meminta bantuan mereka dalam sebagian urusan kaum muslimin? Tentunya dalam hal ini adalah Partai Islam di sana memanfaatkan non muslim sebagai wakilnya di parlemen mereka di sana? Sebab, jangankan mencari kadernya sendiri, mencari orang Islam saja tidak mudah. Tentunya adalah sebuah prestasi tersendiri jika ada Partai Islam yang mampu mengajak orang kafir untuk turut membantu perjuangan ideologi dan platform Partai Islam tersebut. Bagaimana bisa seseorang yang tidak meyakini kerasulan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan tidak mengakui kebenaran Islam, justru dengan sadar jatuh hati dan tertarik, lalu menawarkan dirinya ikut membantu perjuangan Partai Islam?
Lalu, apakah ayat-ayat tentang larangan meminta bantuan kepada orang kafir tetap berlaku dalam keadaan lemah dan minor seperti ini? Ataukah ini situasi yang dimaafkan dan dikecualikan?
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah melakukannya
Dalam proses perjalanan hijrah ke Madinah, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu ‘Anhu memanfaatkan jasa bantuan seorang dari Bani Ad Diil yang beragama kafir Quraisy sebagai petunjuk jalan menuju Madinah.
‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha bercerita:
وَاسْتَأْجَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَبُو بَكْرٍ رَجُلًا مِنْ بَنِي الدِّيلِ هَادِيًا خِرِّيتًا، وَهُوَ عَلَى دِينِ كُفَّارِ قُرَيْشٍ
            Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan Abu Bakar mengupah seorang laki-laki dari Bani Ad Diil sebagai petunjuk jalan, dan dia adalah seorang beragama kafir Quraisy. (HR. Bukhari No. 2264)
Ini menjadi dasar bahwa meminta bantuan orang kafir adalah boleh, jika dalam keadaan lemah, dan masih sedikit. Jika memang ini terlarang secara mutlak, tentu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjadi orang pertama yang mencegah dirinya sendiri untuk melakukan itu dan dia akan serukan kepada segenap manusia. Tetapi, kenyataan justru menunjukkan sebaliknya, saat itu kaum muslimin yang tersisa di Mekkah tinggal berlima; Nabi, Abu Bakar, putranya, Asma, dan Ali. Jumlah yang sedikit dan tentunya lemah. Mereka pun sudah memiliki tugas masing-masing, putranya Abu Bakar tetap berada di Mekkah untuk mengawasi keadaan dan mencari=cari perkembangan berita. Asma Radhiallau ‘Anha bertugas membawakan makanan untuk Nabi dan Abu Bakar, sementara Ali Radhiallahu ‘Anhu berada di rumah nabi menggantikannya setelah nabi dikepung oleh gabungan berbagai kabilah kaum kuffar Quraisy.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga pernah mendapatkan dukungan dari Musyrikin Bani Khuza’ah untuk melawan musuhnya. Juga masih banyak peristiwa-peristiwa lainnya, sebagaimana yang nanti kami lampirkan.
Pandangan Para Ulama
Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah berkata tentang peristiwa hijrah tersebut:
وَفِي الْحَدِيثِ اسْتِئْجَارُ الْمُسْلِمِ الْكَافِرَ عَلَى هِدَايَةِ الطَّرِيقِ إِذَا أُمِنَ إِلَيْهِ واستئجار الْإِثْنَيْنِ وَاحِدًا على عمل وَاحِد جَازَ
            Dalam hadits ini menunjukkan bahwa seorang muslim mengupah orang kafir untuk membantunya memberikan petunjuk jalan jika hal itu aman baginya, dan juga dua orang yang mengupah satu orang dalam satu perbuatan, itu adalah diperbolehkan. (Fathul Bari, 4/442-443)
Imam Ibnu Baththal Rahimahullah menjelaskan:
عامة الفقهاء، يجيزون استئجارهم – أي المشركين – عند الضرورة وغيرها لما في ذلك من المذلة لهم، وإنما الممتنع أن يؤاجر المسلم نفسه من المشرك لما فيه من إذلال المسلم
            Kebanyakan ahli fiqih membolehkan mengupah mereka –yaitu kaum musyrikin- ketika kebutuhannya mendesak dan selainnya, dan karena hal itu dapat merendahkan mereka (musyrikin), sebaliknya seorang muslim janganlah menjadi orang yang diupah oleh kaum musyrikin, karena hal itu dapat merendahkan seorang muslim. (Imam Ibnu Baththal, Syarh Shahih Al Bukhari, 6/387)
Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata:
في استئجار النبي صلى الله عليه وسلم عبد الله بن أريقط الدؤلي هاديا في وقت الهجرة وهو كافر دليل على جواز الرجوع إلى الكافر في الطب والكحل والأدوية والكتابة والحساب والعيوب ونحوها ما لم يكن ولاية تتضمن عدالة ولا يلزم من مجرد كونه كافرا أن لا يوثق به في شيء أصلا فإنه لا شيء أخطر من الدلالة في الطريق ولا سيما في مثل طريق الهجرة.
Pada saat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengupahi Abdullah bin Uraikith Ad Du’aliy sebagai orang yang menunjuki jalan pada waktu hijrah, dia dalam keadaan kafir, menunjukkan bolehnya merujuk kepada orang kafir dalam hal kedokteran, pengobatan, tulis menulis, menghitung, dan semisalnya, selama pertolongan itu tidak mengandung semakin kuatnya kekafirannya, maka tidak apa-apa memintanya sebagai petunjuk jalan apalagi jalan untuk hijrah. (Bada’i Al Fawaid, 3/208)
Imam Al Hazimi mengatakan:
وذهبت طائفة: إلى أن للإمام أن يأذن للمشركين أن يغزوا معه ويستعين بهم ولكن بشرطين:
(1) أن يكون في المسلمين قلة وتدعو الحاجة إلى ذلك.
(2) أن يكونوا ممن يوثق بهم فلا تخش ثائرتهم.
Segolongan ulama berpendapat: “Pemimpin bisa mengizinkan orang-orang musyrik bergabung bersamanya dalam peperangan dan membantu kaum muslimin, dengan dua syarat:
Pertama, jumlah kaum muslimin hanya sedikit dan ada faktor yang mendorong kebutuhan itu.
Kedua, orang-orang musyrik tersebut bisa dipercaya dan tidak dikhawatiri akan memberontak.” (Imam Al Hazimi, Al I’tibar fin Naasikh wa Mansuukh, Hal. 219)
Al Hazimi menambahkan:
ولا بأس أن يستعان بالمشركين على قتال المشركين إذا خرجوا طوعاً ولا يسهم لهم
“Boleh meminta pertolongan kepada orang musyrik untuk memerangi orang musyrik lainnya, selagi mereka bergabung dengan patuh dan tidak memberi andil bagi musuh.” (Ibid, Hal. 220)
Imam Ibnul Qayyim mengatakan:
الاستعانة بالمشرك المأمون في الجهاد جائزة عند الحاجة لأن عينه صلى الله عليه وسلم الخزاعي كان كافراً إذ ذاك، وفيه من المصلحة أنه أقرب إلى اختلاطه بالعدو وأخذه أخبارهم
            Meminta pertolongan orang musyrik yang terpercaya dalam medan jihad adalah dibolehkan ketika dibutuhkan, sebab Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sendiri pernah meminta pertolongan kepada seorang dari Bani Khuzaah yang kafir, dan di sini adanya maslahat karena orang yang diminta bantuan tersebut bisa bergaul dengan musuh dan bisa diambil berita tentang mereka darinya. (Zaadul Ma’ad, 3/303)
Imam Ibnul Qayyim juga berkata:
للإمام أن يستعير سلاح المشركين وعدتهم لقتال عدوه. كما استعار رسول الله صلى الله عليه وسلم أدرع صفوان بن أمية وهو يؤمئذ مشرك
          Seorang pemimpin bisa meminjam senjata dari kaum musyrikin dan apa saja yang mereka miliki untuk memerangi musuh. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam meminjam baju perang dari Shafwan bin Umayyah yang saat itu masih musyrik. (Ibid, 3/479)
Imam Muhamamd bin Abdul Wahhab Rahimahullah mengatakan:
الانتفاع بالكفار في بعض أمور الدين ليس مذموماً لقصة الخزاعي
            Memanfaatkan kaum kuffar pada sebagian urusan agama bukanlah termasuk tercela berdasarkan kisah seorang dari Bani Khuza’ah. (Mulhaq Mushannafat Al Imam Muhamamd bin Abdul Wahhab Hal. 7)
Demikianlah, dapat disimpulkan dari penjelasan para imam di atas:
-          Tidak apa-apa memanfaatkan bantuan orang kafir jika dalam keadaan lemah dan masih sedikit, sebagaimana memanfaatkan non muslim menjadi caleg partai Islam di daerah minoritas muslimnya. Ini adalah keadaan yang memang tidak bisa disamakan dengan keadaan normal. Jika memang mutlak terlarang, pasti Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak akan memanfaatkan bantuan Abdullah bin Uraikith, bantuan Musyrikin Bani Khuza’ah, dan lainnya, ketika masih dalam keadaan awal dakwah Islam yang sedikit dan belum memiliki power yang cukup.
-          Lalu, mereka wajib amanah dan mau patuh kepada kaum muslimin (dalam konteks Partai Islam, mereka mau tunduk dengan AD/ART, Asas Islam, dan Platformnya)
Jika Kaum Muslimin mayoritas ….
            Ada pun jika keadaan umat Islam mayoritas di sebuah daerah, maka tidak ada pilihan yang sulit untuk menjadikan seorang muslim saja sebagai caleg. Maka, tidak dibenarkan menjadikan non muslim sebagai caleg. Sebab, ini bukan situasi yang dikecualikan.
Umar bin Al Khathab Radhiallahu ‘Anhu menulis surat kepada Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu sebagai penguasa (gubernur) Bahrain yang sudah berhasil ditaklukkan, berikut ini penggalan suratnya:
 …وَأَبْعِدْ أَهْلَ الشَّرِّ وَأَنْكِرْ أَفْعَالَهُمْ وَلَا تَسْتَعِنْ فِي أَمْرٍ مِنْ أُمُورِ الْمُسْلِمِينَ بِمُشْرِكٍ، وَسَاعِدْ عَلَى مَصَالِحِ الْمُسْلِمِينَ بِنَفْسِكَ، فَإِنَّمَا أَنْتَ رَجُلٌ مِنْهُمْ غَيْرَ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى جَعَلَكَ حَامِلًا لِأَثْقَالِهِمْ.
“… dan jauhilah pelaku keburukan dan ingkarilah perbuatan mereka, dan janganlah meminta pertolongan kepada orang musyrik dalam mengurus urusan kaum muslimin, dan bantulah kemaslahatan kaum muslimin oleh dirimu sendiri, karena engkau adalah seorang laki-laki termasuk golongan mereka maka Allah akan menjadikanmu sebagai pembawa beban berat yang mereka bawa.” (Imam Ibnul Qayyim, Ahkam Ahludz Dzimmah, 1/455)
Umar bin Al Khathab Radhiallahu ‘Anhu juga pernah meminta Abu Musa Al Asya’ri Radhiallahu ‘Anhu mencopot sekretarisnya yang Nasrani, berikut ini kisahnya:
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ لِعُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: إِنَّ لِي كَاتِبًا نَصْرَانِيًّا، قَالَ: مَالِكٌ؟ قَاتَلَكَ اللَّهُ! أَمَّا سَمِعْتَ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ: {يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ} [المائدة: 51] ، أَلَا اتَّخَذْتَ حَنِيفًا، قَالَ: قُلْتُ: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ لِي كِتَابَتُهُ وَلَهُ دِينُهُ، قَالَ: لَا أُكْرِمْهُمْ إِذْ أَهَانَهُمُ اللَّهُ وَلَا أُعِزُّهُمْ إِذْ أَذَلَّهُمُ اللَّهُ، وَلَا أُدْنِيهِمْ إِذْ أَقْصَاهُمُ اللَّهُ.
            Abu Musa Al Asy’ari berkata: Aku berkata kepada Umar: “Aku punya seorang sekretaris seorang Nasrani.” Beliau menjawab: “Kenapa kamu ini? Semoga Allah memerangimu.” Aku pernah mendengar Allah Ta’ala berfirman: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. (QS. Al Maidah: 51). Kenapa kamu tidak menjadikan seorang yang hanif (muslim)?
Aku menjawab: “Wahai Amirul mukminin, saya membutuhkan tulisannya, sedangkan agamanya urusan dia sendiri.”
Umar menjawab: “Aku tidak memuliakan mereka ketika Allah telah menghinakan mereka, dan aku tidak meninggikan mereka ketika Allah telah merendahkan mereka. Aku tidak merendahkan mereka ketika Allah telah meninggikan mereka.” (Ibid, 1/454)
Demikian. Wallahu A’lam
Lampiran:
Berikut ini adalah ringkasan kitab At Tahalluf As Siyasi fil Islam, karya Syaik Munir Muhammad Al Ghadhban, tentang koalisi, kerjasama politik, perdamaian, dan perjanjian yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan orang-orang kafir, baik pada masa awal kenabian, ketika sedikit dan lemah, masa awal pembentukan negara Madinah, dan seterusnya. Kitab ini diringkas oleh Al Ustadz Al Fadhil Nabil Fuad Al Musawa -Hafizhahullah wa Jazahullah khairan.

Adakah Koalisi-Politik di Masa Nabi Muhammad SAW??[3]
Oleh: Nabiel Fuad Al-Musawa[4]
Definisi
  1. Secara bahasa Arab (lughah) at-Tahaluf (koalisi) berasal dari kata al-Hilfu yang artinya perjanjian untuk saling menolong, ia berasal dari kata halafa-yahlifu-hilfan. Dalam bentuk kalimat dikatakan hilfuhu fulan fayakunu halifuhu (Fulan berjanji dengan fulan maka ia menjadi sahabatnya)[5].
  2. Secara syar’i maknanya pun sama, dalam hadits nabi SAW disebutkan dari Ashim RA: “Aku berkata kepada Anas bin Malik: Apakah telah sampai kepadamu bahwa nabi SAW bersabda: “Tidak ada hilfu dalam Islam.” Maka jawab Anas RA: “Bahkan nabi SAW telah mengambil sumpah suku Quraisy dan Anshar di rumahku.” (HR Bukhari bab Laka al Adab, hal 78 dan bab al-Ikha wa Halaf juz 8/26, cet Dar asy-Syatibi).
Koalisi-Koalisi Jahiliyyah di Masa Sebelum Kenabian yang Didukung Oleh Nabi SAW
1. Perjanjian Muthayyibin, yaitu koalisi antara kabilah Bani Abdud-Dar, Bani Jamah, Bani Salim, Bani Makhzum dan Bani Adi, yaitu untuk tidak saling berebut kekuasaan atas Ka’bah yaitu dengan memasukkan masing-masing tangannya ke dalam mangkok berisi minyak wangi dan mengusapkannya ke Ka’bah sehingga dinamakan Muthayyibin (orang-orang yang memakai minyak wangi). Tentang ini nabi SAW bersabda: “Aku menyaksikan berlangsungnya al-Muthayyibin, aku tidak ingin membatalkannya walaupun aku hanya diberikan kekuasaan atas binatang ternak.” (HR Ahmad dalam al-Musnad, juz-I hal 190 dan 193).
Dan ketika nabi SAW menaklukkan Mekkah (fathul Mekkah) dan sedang duduk di Masjidil Haram, Ali RA berkata: Wahai Rasulullah, kita telah menguasai kunci Ka’bah dan air zamzam. Lalu nabi SAW berkata: Di mana Usman bin Thalhah? Ini kuncimu, ambil kunci ini selamanya dan tidak akan merebutnya kecuali orang yang aniaya. (Sirah an-Nabawiyyah, Ibnu Hisyam, juz-II, hal. 412)
2. Perjanjian Fudhul, yaitu koalisi antara Bani Hasyim, bani Muthalib, bani Asad bin Abdul ‘Uzza, bani Zuhrah bin Kilab dan bani Taim bin Murrah untuk tidak membiarkan kezhaliman di kota Mekkah baik terhadap penduduk pribumi maupun terhadap pendatang (Sirah an-Nabawiyyah, Ibnu Hisyam, juz-I, hal 133-134). Tentang ini nabi SAW bersabda: “Aku telah menyaksikan perjanjian Fudhul di kediaman AbduLLAH bin Jad’an, perjanjian yang tidak akan aku batalkan walaupun aku hanya diberi kekuasaan atas binatang ternak. Dan sekiranya perjanjian itu dilaksanakan pada masa Islam, maka aku akan menyetujuinya.”[6]
Koalisi Politik Pada Masa Awal Kenabian Yang Dilakukan Nabi SAW Dengan Kaum Musyrikin Baik Terhadap Perorangan Maupun Kelompok
  1. Perlindungan Abu Thalib pada nabi SAW, ketika turun ayat QS 26/214 maka nabi SAW memanggil bani Hasyim, bani Muthalib bin Abdi Manaf dan berkata : “Segala puji bagi ALLAH, aku memuji dan memohon pertolongan kepada-NYA, beriman dan bertawakkal kepada-NYA, aku bersaksi bahwa tiada Ilah selain ALLAH Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-NYA. Sesungguhnya pemandu jalan tidak akan menyesatkan orang yang dipandu. Demi ALLAH yang tiada Ilah kecuali DIA, DIA Maha Esa dan tiada sekutu bagi-NYA, bahwa aku adalah utusan ALLAH bagi kalian secara khusus serta untuk semua manusia secara umum. Demi ALLAH bahwa kalian akan meninggal dunia sebagaimana kalian tidur dan akan dihidupkan kembali sebagaimana kalian bangun, lalu kalian akan diminta pertanggungjawaban dari apa yang telah kalian lakukan. Sesungguhnya surga dan neraka adalah abadi.” Maka Abu Thalib berkata : “Alangkah senangnya aku dapat menolongmu, menerima segala nasihatmu, dan menjadi orang yang paling percaya akan tutur katamu, mereka yang berkumpul ini adalah keturunan nenek moyangmu, dan aku adalah salah satu dari mereka, hanya saja aku adalah orang yang paling dulu senang dengan apa yang kau senangi, maka laksanakan apa yang telah diperintahkan Tuhan kepadamu. Demi ALLAH aku akan selalu bersamamu dan menjagamu, akan tetapi aku tidak mampu meninggalkan agama Abdul Muthalib. Maka abu Lahab berkata: Demi ALLAH ini adalah malapetaka! Cegah dia sebelum mempengaruhi yang lain! Maka jawab abu Thalib: Demi ALLAH! Aku akan selalu menjaganya selama aku masih hidup! (Sirah Nabawiyyah, Ibnu Hisyam, juz-I, hal 265).
  2. Perlindungan Syi’ib Bani Hasyim, diriwayatkan oleh Musa bin Uqbah dari Ibnu Syihab az-Zuhri : Orang-orang kafir berkumpul untuk merencanakan pembunuhan pd nabi SAW, yang akan dilakukan secara terang-terangan, ketika kabar itu didengar oleh abu Thalib, maka ia mengumpulkan bani Hasyim dan bani Muthalib untuk melindungi nabi SAW, di antara mereka ada yang melakukannya berdasarkan keyakinan pd kebenaran Islam dan ada pula yang ingin melindunginya karena hubungan kekeluargaan (ta’ashub kesukuan) saja (Sirah Nabawiyyah, AbduLLAH bin Muhammad bin Abdul Wahhab, hal. 93, Dar al-Arabiyyah).
  3. Perlindungan Muth’im bin ‘Adi, ketika nabi SAW pulang dari Tha’if untuk kembali ke Mekkah maka beliau SAW mengutus seseorang dari suku Khuza’ah untuk menemui Muth’im bin Adi dan berkata: Apakah engkau bersedia menjadi pelindung Muhammad? Muth’im menjawab: Ya. Lalu ia menyiapkan pedangnya dan berkata pada kaumnya: Hunuskan senjata kalian dan berdirilah di setiap pojok Ka’bah, sesungguhnya aku telah melindungi Muhammad! Muth’im lalu mengutus orang untuk mempersilakan Muhammad SAW masuk ke Mekkah, maka nabi SAW dan Zaid bin Haritsah RA pun memasuki Mekkah. Sesampainya di Ka’bah maka Muth’im bin Adi duduk di atas ontanya sambil berkata: Hai orang-orang Quraisy! Sesungguhnya aku telah melindungi Muhammad, maka jangan ada yang berani mengganggunya! Maka nabi SAW pun menyelesaikan thawaf, mencium hajar aswad, melakukan shalat 2 rakaat dan kembali ke rumahnya. Sedangkan Muth’im dan anak-anaknya terus menjaga nabi SAW, sampai ia masuk ke rumahnya. (ar-Rahiq al-Makhtum, al-Mubarakfuri, riwayat Zuhr dari Musa bin Uqbah; al-Bidayah wa Nihayah, Ibnu Katsir juz-III, hal. 150)
  4. Tawaran nabi SAW terhadap qabilah-qabilah Arab, Al-Maqrizi berkata dalam kitab al-Imta’ al-Asma’: Nabi SAW langsung menawarkan dan menyerukan Islam sendiri kepada kabilah-kabilah pada setiap musim hajji, di antaranya adalah pada bani Amir, Ghassan, Fazarah, Murrah, Hanifah, Sulaim, Abbas, Nashr, Tsa’labah, Kindah, Kalb, Harits, Udzrah, Qais. Dari seruan itu dipahami bahwa keislaman seluruh kabilah tersebut bukanlah yang terpenting, namun kepercayaan kabilah-kabilah tersebut untuk memberikan perlindungan kepada nabi SAW untuk melaksanakan dakwahnya, sebagaimana perlindungan bani Hasyim sebelumnya pada nabi SAW juga tidak seluruhnya muslim, bahkan abu Thalib sendiri sampai wafatnya tidak masuk Islam. (Sirah Nabawiyyah, Ibnu Hisyam I/422-425)
Koalisi Politik Pada Fase Pembentukan Negara
  1. Bai’at Aqabah Pertama, ketika nabi SAW melewati Mina beliau bertemu dengan 6 orang pemuda Yatsrib dari suku Khazraj, mereka adalah As’ad bin Zurarah, Auf bin Harits, Rafi bin Malik bin Ajlan, Quthbah bin Amir bin Hadidah, Uqbah bin Amir bin Nabi dan Jabir bin AbduLLAH bin Riab. Maka nabi SAW berkata pada mereka: “Maukah kalian mendengarkan apa yang akan kukatakan?” Mereka menjawab: Silakan. Maka nabi SAW mengajak mereka untuk menyembah ALLAH SWT dan membacakan pada mereka ayat-ayat suci al-Qur’an. Lalu nabi SAW bersabda: “Sanggupkah kalian memberikan perlindungan kepadaku?” Mereka menjawab: Ya Rasulullah, saat peperangan Bu’ats dulu kami saling berperang, jadi kalau sekarang engkau tidak memiliki banyak pendukung. Biarlah kami kami kembali, semoga kami dapat mengajak keluarga kami dan menyatukan kaum kami untukmu. Jika mereka semua telah berkumpul, maka tidak seorang pun yang lebih mulia darimu. Kami berjanji perayaan hajji yang akan datang. (Sirah Nabawiyyah, AbduLLAH bin Muhammad bin Abdul Wahhab, hal.125)
  2. Bai’at Aqabah Kedua, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Jabir bin AbduLLAH RA secara rinci disebutkan, Jabir RA berkata: Wahai Rasulullah, dalam hal apa kami membaiat engkau? Maka jawab nabi SAW: “Untuk mendengar dan taat, baik ketika kalian sedang semangat maupun ketika malas; memberikan sedekah baik ketika lapang maupun sempit; berdakwah pd kebenaran dan menentang kemungkaran; mentaati ALLAH SWT dan tidak melakukan hal yang dimurkai-NYA; dan menolongku dan melindungiku jika aku datang ke tempat kalian, sebagaimana perlindunganmu kepada dirimu, istri dan anak-anakmu.” Maka jawab mereka: Ya Rasulullah, apa imbalan dari semua itu? Jawab nabi SAW: “Kalian akan mendapatkan surga.” Setelah itu maka nabi SAW membaiat mereka dan memilih 12 orang naqib di antara mereka yaitu 9 dari Khazraj dan 3 dari Aus.
Koalisi Politik Dengan Kaum Yahudi dan Musyrikin Saat Pembentukan Negara Baru
1. Saat nabi SAW memasuki Madinah maka beliau SAW menghadapi masyarakat yang sangat heterogen dalam suku dan agama, ada Muhajirin, suku Khazraj, suku Aus, Yahudi bani Quraizhah, Yahudi bani Qainuqa, para pimpinan ekonomi seperti AbduLLAH bin Ubay bin Salul, dsb. Maka dibuatlah perjanjian sebagai berikut: 1) Perjanjian persaudaraan di antara sesama muslim, 2) Perjanjian tolong-menolong kaum muslimin dengan kaum musyrikin, 3) Perjanjian kerjasama antara kaum muslimin dengan kelompok-kelompok besar qabilah Arab non muslim, 4) Peraturan-peraturan yang berlaku umum.
2. Perjanjian yang terkenal tersebut kemudian disebut Piagam Madinah yang merupakan teks perjanjian Hak Asasi Manusia antar agama, suku dan golongan pertama di dunia yang tertulis dalam sejarah, yang isinya (saya kutipkan hanya yang terkait dengan non muslim saja) adalah sebagai berikut[7] :
a. Bab-II (dengan orang Yahudi) :
01     Orang Yahudi bani Auf hidup berdampingan dengan kaum mukmin. Bagi orang Yahudi diperbolehkan menganut agama mereka, dan bagi orang mukmin diperbolehkan menganut agama mereka, begitu pula terhadap harta dan jiwa masing-masing.
02     Apabila ada salah satu dari mereka (Yahudi) melakukan kezhaliman dan kesalahan, mereka tidak dapat dihukum semuanya, kecuali mereka yang melakukan perbuatan tersebut atau keluarganya.
03     Sesungguhnya orang Yahudi dari bani Nadir mempunyai kesamaan dengan orang Yahudi bani Auf.
04     Sesungguhnya orang Yahudi dari bani Haritsah mempunyai kesamaan dengan orang Yahudi bani Auf.
05     Sesungguhnya orang Yahudi dari bani Saidah mempunyai kesamaan dengan orang Yahudi bani Auf.
06     Sesungguhnya orang Yahudi dari bani Jasyim mempunyai kesamaan dengan orang Yahudi bani Auf.
07     Sesungguhnya orang Yahudi dari bani Aus mempunyai kesamaan dengan orang Yahudi bani Auf.
08     Sesungguhnya orang Yahudi dari bani Tsa’labah mempunyai kesamaan dengan orang Yahudi bani Auf, kecuali bagi yang berbuat kezhaliman dan kesalahan. Dan mereka semua tidak dihukum kecuali hanya yang berbuat kesalahan tersebut.
09     Sesungguhnya keselamatan jiwa orang bani Tsa’labah seperti orang-orang bani Auf.
10     Sesungguhnya orang-orang bani Syathbiyyah seperti orang-orang bani Auf.
11     Memberi pertolongan pada perbuatan baik dan bukan pada perbuatan buruk.
12     Bahwa orang-orang yang terikat perjanjian dengan bani Tsa’labah diperlakukan sama dengan kaum mukminin.
13     Bahwa keselamatan jiwa orang-orang Yahudi sama dengan keselamatan jiwa kaum mukminin.
14     Tidak dibolehkan seorang pun dari orang Yahudi keluar dari Madinah kecuali atas izin Rasul SAW.
15     Tidak dibolehkan seorang pun pergi ke Mekkah untuk balas dendam.
16     Barangsiapa yang melakukan pembunuhan maka hanya dirinya dan keluarganya lah yang mendapat hukuman dari perbuatannya, kecuali jika ia orang yang dizhalimi.
17     ALLAH melindungi isi perjanjian ini (ALLAH senantiasa memberikan keridhaan atas segala isi perjanjian).
18     Orang Yahudi bekerja sama dengan kaum muslimin dalam mengumpulkan biaya perang, selama terjadi peperangan.
b. Bab-IV (Peraturan-peraturan umum) :
01     Tidaklah berdosa bagi orang-orang mukmin yang melakukan perjanjian perdamaian dengan mereka.
02     Hendaknya pertolongan ditujukan pada orang yang dizhalimi.
03     Orang-orang yang terikat dalam perjanjian ini dilarang untuk membunuh penduduk kota Yatsrib.
04     Seorang tetangga bagaikan sebuah jiwa yang tidak pernah melakukan sesuatu yang membahayakan dan kesalahan terhadap dirinya sendiri.
05     Tidak dibolehkan menikahi seorang wanita, kecuali atas izin keluarganya.
06     Apabila terjadi suatu permasalahan atau perselisihan yang dikhawatirkan akan terjadi perpecahan antara orang-orang yang memegang perjanjian hendaknya hal tersebut dikembalikan pada ALLAH SWT dan nabi Muhammad SAW.
07     Sesungguhnya ALLAH bersama orang yang paling mematuhi dan melaksanakan dengan sebaik-baiknya isi perjanjian.
08     Tidak dibolehkan memberikan perlindungan kepada orang-orang Quraisy dan para penolongnya.
09     Mereka harus saling menolong atas segala musibah yang menimpa penduduk Yatsrib.
10     Apabila mereka diajak untuk berdamai dan melaksanakan segala usaha untuk menuju perdamaian, mereka harus berdamai dan mewujudkan perdamaian tersebut.
11     Jika mereka dianjurkan untuk melakukan yang seperti itu, maka orang-orang mukmin juga memiliki beban yang sama.
12     Kecuali terhadap orang yang memerangi agama mereka.
13     Tiap manusia memiliki bagiannya masing-masing dari apa yang ia kerjakan.
14     Bagi orang-orang Yahudi bani Aus, baik kolega ataupun diri mereka, memiliki persamaan mengenai isi perjanjian, dengan orang-orang yang memegang perjanjian ini. Dalam hal yang baik, bukan terhadap perbuatan jelek. Dan tidak akan mendapat hukuman kecuali yang melakukannya.
15     Sesungguhnya ALLAH bersama orang-orang yang paling patuh dan paling baik dalam menjalankan isi perjanjian ini.
16     Isi perjanjian ini tidak berlaku atas orang yang melakukan kezhaliman dan kesalahan.
17     Sesungguhnya ALLAH dan Rasul-NYA akan selalu menolong orang-orang yang baik dan bertakwa.
Koalisi Politik Dengan Kaum Musyrikin Setelah Pembentukan Negara Madinah
  1. Koalisi Politik Nabi SAW dengan qabilah-qabilah Musyrikin di luar Madinah untuk melawan Quraisy, seperti dengan bani Mudallij dan bani Dhamrah di sepanjang laut Merah pd jalur yang menuju ke Syam, ketika pemimpin musyrik bani Juhainah, Majdi bin Amru al-Juhanilah bertemu nabi SAW di Madinah, maka ia disambut oleh nabi SAW sehingga ia berkata: “Sungguh aku tidak tahu bahwa Maimun itu seorang pemimpin yang baik dalam urusan ini.”[8] Dan ditetapkanlah perdamaian antara keduanya dengan kesepakatan Nabi SAW tidak memerangi bani Dhamrah dan bani Dhamrah tidak memerangi nabi SAW serta memprovokasi kelompok lain untuk memusuhi nabi SAW serta tidak memberi bantuan kepada musuh nabi SAW[9].
  2. Bahwa pasca koalisi-koalisi politik yang dilakukan oleh nabi SAW tersebut (terutama pasca perang Badar dan perjanjian Hudhaibiyyah) maka nabi SAW pun seringkali dikhianati dan disabot isi perjanjiannya terutama oleh kaum Yahudi (persis yang dilakukan oleh kelompok sekular terhadap kemenangan-kemenangan partai Islam saat ini), tapi beliau SAW berusaha mengatasi semua bahaya dan bertahan agar tidak menghadapi 2 musuh sekaligus (Quraisy dan Yahudi), kecuali setelah kaum muslimin bisa mengalahkan musuh terbesarnya kafir Quraisy yaitu pasca perang Ahzab.
  3. Bahwa ayat-ayat al-Qur’an yang turun berkenaan tentang larangan mengangkat pemimpin dari golongan non muslim turun berkenaan dengan tema ini (jadi bukan sebagaimana dituduhkan oleh orang-orang yang tidak mengerti asbab an nuzul, bahwa ayat tersebut melarang partai Islam berkoalisi politik dengan orang kafir di parlemen). Contohnya QS 5/51 yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu. Karena sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain…” Sabab an nuzul ayat ini adalah turun berkenaan tentang sikap AbduLLAH bin Ubay bin Salul yang melarang nabi SAW memerangi Yahudi bani Qainuqa karena mereka telah membelanya selama ini[10]… Lalu bagaimana mungkin ayat ini ditafsirkan sebagai ayat yang melarang semua jenis koalisi politik dengan non muslim, sementara nabi SAW sendiri berkoalisi dan meminta perlindungan kepada pamannya Abu Thalib, Muth’im bin Adi, dll yang semuanya adalah non muslim!!! Jadi jelaslah bagi kita bahwa duduk perkaranya adalah bahwa masalah ini tergantung pada fase pertumbuhan dan kekuatan dari partai Islam itu sendiri.
  4. Coba bandingkan dengan ayat ke-52-nya yang memuji sikap Ubadah bin Shamit RA yang juga memiliki perjanjian dengan Yahudi tersebut tapi memutuskannya setelah pengkhianatan mereka pada nabi SAW tersebut sebagai berikut: “Dan barangsiapa mengambil ALLAH, Rasul-NYA dan orang-orang beriman sebagai penolong maka partai ALLAH itulah yang akan menang.” Jadi permasalahannya bahwa konteks ayat itu adalah keharusan mentaati kebijakan pemimpin (yang saat itu dipegang oleh nabi SAW), serta ketaatan pada syura yang telah diputuskan oleh gerakan Islam. Hal lain yang dapat ditambahkan sebagai argumen adalah bahwa ALLAH SWT tidak pernah membatalkan koalisi politik dengan bani Nadhir dan bani Quraizhah, maka bagaimana mungkin ayat tersebut melarang berkoalisi dengan non muslim, sementara perjanjian nabi SAW telah berjalan selama 4 tahun!!!
  5. Latar-belakang peristiwa Fathu (penaklukan) Mekkah. Pada saat terjadi perjanjian Hudhaibiyyah dulu, maka bani Bakr memilih bersekutu dengan Quraisy, sementara bani Khuza’ah memilih bersekutu dengan nabi SAW (keduanya adalah qabilah musyrik). 22 bulan setelah Hudhaibiyyah di bulan Sya’ban bani Bakr menyerang dan membunuh 23 orang bani Khuza’ah di dekat mata air al-Watir dekat Mekkah. Maka Amru bin Salim dari Khuza’ah bersama 40 orang kaumnya datang dan melantunkan sya’ir tentang kepedihan kaumnya dan mengadukan pada nabi SAW. Maka nabi SAW berdiri sambil menyeret bajunya bersabda: “Aku tidak akan ditolong ALLAH SWT, jika aku tidak menolong bani Ka’ab sebagaimana aku menolong diriku sendiri!”[11] Dalam lafz Ibnu Ishaq disebutkan: “Aku tidak akan mendapat pertolongan jika tidak menolong bani Ka’ab seperti aku menolong diriku sendiri. Sesungguhnya awan ini menjerit memintakan pertolongan untuk bani Ka’ab.”[12] Maka lihatlah bagaimana nabi SAW memegang perjanjian politiknya dengan kabilah musyrikin dan bahkan menggerakkan pasukannya untuk memerangi Mekkah karena membela kabilah musyrikin yang telah berkoalisi politik dengan kaum muslimin!
  6. Turunnya surat Bara’ah (at-Taubah). Setahun setelah penaklukan Mekkah dan kaum muslimin telah memiliki kekuatan yang besar, dan ketika semua kekuatan yang menentang Islam di wilayah jazirah Arab telah jatuh ke tangan kaum muslimin, maka barulah ALLAH SWT menurunkan QS at-Taubah yang memerintahkan memutuskan semua hubungan perjanjian pd kaum musyrikin: “Inilah pernyataan pemutusan hubungan ALLAH dan Rasul-NYA dari orang-orang musyrik yang kalian (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian dengannya…” (QS 9/1), maka ketika ayat ini turun nabi SAW mengutus Ali RA untuk menyusul Abu bakar RA yang sedang memimpin hajji dengan kaum muslimin yang lain untuk membacakan dan mengumumkan ayat ini, maka Ali RA mengumumkan 4 hal: 1) Setelah tahun ini tidak boleh lagi orang musyrik mendekati Ka’bah, 2) Tidak boleh lagi thawaf dalam keadaan telanjang, 3) Tidak akan masuk surga kecuali orang mukmin, 4) Barangsiapa yang masih ada perjanjian dengan Rasulullah maka akan ditepati sampai akhir masanya. Point yang ke-4 ini ditegaskan pd ayat ke-4 dari QS 9 tersebut, az-Zamakhsyari berkata dalam tafsirnya al-Kasysyaf bahwa istitsna (pengecualian) dalam ayat tersebut bermakna istidrak (penyusulan kalimat), sehingga makna ayatnya adalah : Barangsiapa yang menepati perjanjian dan tidak mengingkarinya maka sempurnakanlah perjanjian tersebut dan jangan perlakukan mereka sebagaimana orang yang tidak menepati perjanjiannya dan sebaliknya jangan jadikan orang yang tidak menepati perjanjian seperti yang menepatinya. Imam Ibnul Qayyim[13] menyatakan bahwa setelah turunnya ayat ini maka kaum kafir dibagi 3, yaitu muharibin (yang memerangi kaum muslimin), ahlul ‘ahdi (yang masih ada perjanjian dengan kaum muslimin) dan ahlu dzimmah (kafir yang berada dalam perlindungan nabi SAW).
Kesimpulan: Tinjauan Fiqih Tentang Koalisi Politik Yang Dibolehkan Dalam Islam
  1. Hukum meminta bantuan pada orang musyrik di luar urusan perang, adalah dibolehkan berdasarkan perilaku nabi SAW di atas, ada pula hadits Bukhari yang mempertegas sebagai berikut: Nabi SAW dan Abu bakar menyewa seorang bani Dalil yang masih mengikuti agama Quraisy sebagai penunjuk jalan ke Madinah.”
  2. Hukum meminta bantuan kepada orang musyrik dalam peperangan saat kaum muslimin lemah baik jumlah maupun kemampuannya, maka ini dibolehkan berdasarkan perilaku nabi SAW di atas. Imam Ibnu Hazm dalam kitabnya[14] menyatakan: Jika kaum muslimin dalam keadaan darurat dan tidak bisa menang maka dibolehkan meminta bantuan pd kafir Harbi tersebut, sepanjang ia yakin bahwa kemenangan tersebut tidak membahayakan jiwa, harta dan kehormatan kaum muslimin, sebagaimana istitsna (pengecualian) ALLAH SWT terhadap kebolehan memakan bangkai saat kondisi terpaksa (…kecuali apa yang kamu terpaksa memakannya…). Dalam hal ini ada yang mendebat kami dengan menyebutkan firman ALLAH SWT: ..Dan tidaklah aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.” (QS 18/51). Maka jawaban kami adalah, ayat ini tidak tepat untuk kasus ini karena kita Sama sekali tidak menjadikan mereka sebagai penolong melainkan mengadu mereka sebagian dengan sebagian yang lain, karena mereka adalah sama jahatnya satu dengan lainnya maka ayat yang benar adalah “…dan demikianlah KAMI jadikan sebagian orang yang zhalim sebagai teman bagi sebagian yang lain karena apa yang mereka perbuat.” (QS 6/129), juga dalam hadits yang diriwayatkan oleh AbduLLAH bin Rabi’ dari Muhammad bin Mu’awiyah dari Ahmad bin Syu’aib dari Imran bin Bakr bin Rasyid dari abu Yaman dari Syu’aib bin abi Hamzah dari az-Zuhri dari Sa’id bin Musayyib dari abu Hurairah berkata: “Rasul SAW bersabda: ALLAH SWT akan menegakkan agama ini dengan bantuan orang yang fajir.” Maka Imam abu Muhammad berkata: Meminta bantuan pada ahlul harb (kafir harbi) dalam melawan kafir harbi yang lain dibolehkan, sebagaimana juga dibolehkan meminta bantuan pada muslim yang fajir untuk menghentikan kezhaliman muslim yang zhalim. (Selesai kutipan dari Ibnu Hazm)
Man yuridiLLAHa bihi khairan yufaqqihhu fid diin…

Catatan Kaki:
[1] Imam Al Haitsami berkata tentang hadits ini:
رواه الطبراني ورجاله رجال الصحيح.
Diriwayatkan oleh Ath Thabarani dan para perawinya adalah perawi shahih. (Majma’ Az Zawaid, 10/63)
Syaikh Al Albani juga berkata tentang hadits ini:
قلت: وهذا إسناد صحيح لا أعرف له علة؛ فإن رجاله كلهم ثقات
                Saya berkata: isnad hadits ini shahih, saya tidak mengetahui adanya cacat, dan semua perawinya adalah terpercaya. (As Silsilah Ash Shahihah No. 3113)
Imam An Nawawi menyebutkan:
وفيه معجزات ظاهرة لرسول الله صلى الله عليه و سلم منها اخباره بأن الامة تكون لهم قوة وشوكة بعده
                Pada hadits ini terdapat mu’jizat yang jelas bagi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, di antaranya adalah pengabaran Beliau bahwa bagi mereka akan ada umat yang menjadi kekuatan dan senjata setelah itu. (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 16/97. Mawqi’ Ruh Al Islam)
[2] Imam Al Haitsami berkata tentang hadits ini:
رواه أبو يعلى ورجاله رجال الصحيح.
Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan para perawinya adalah perawi shahih. (Majma’ Az Zawaid, 10/64)
[3] Diringkas dari kitab at-Tahalluf as-Siyasi fil Islam, Syaikh Munir Muhammad al-Ghadhaban
[4] Dosen Pendidikan Agama Islam Fakultas Pertanian Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor
[5] Mu’jam Maqayis al-Lughah, Ahmad bin Fariz bin Zakaria, bab ha, lam, fa; juz-2 hal 97-98.
[6] Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq (seorang tsiqat tapi tadlis) dari Muhammad bin Zaid bin Muhajir (tsiqat) dari Thalhah bin AbduLLAH bin Auf (tsiqat) seorang tabi’in. Hadits ini mursal tapi ketadlisan Ibnu Ishaq tidak melemahkannya, karena Ibnu Ishaq tidak tadlis dalam hadits ini hanya menyebutkan sanadnya. Dan juga telah diriwayatkan melalui jalur lain dari Humaidi dari Sufyan dari AbduLLAH dari Muhammad dan AbduRRAHMAN, keduanya anak dari Abu bakar RA.
[7] Sirah Nabawiyyah, Ibnu Hisyam, jilid-I, hal 501-504.
[8] Imta’ al-Asma’, al-Maqrizi, hal 1/52
[9] Al-Watsaiq an-Nabawiyyah, hal.267; Ibnu Sayyidin Nas, 2/3; Ansab al-Baladziri 1/287.
[10] Sirah Nabawiyyah, Ibnu Hisyam, 2/49
[11] Imta’ al-Asma’, al-Maqrizi 1/357-358
[12] Thabaqat al-Kubra, Ibnu Ishaq 2/98
[13] Zaadul Ma’ad, 2/90-91
[14] al-Muhalla, 12/523-525