Minggu, 20 Oktober 2013

Ketika Anis Matta Mendapat Titel Doktor

"Yang terhormat bapak doktor Anis Matta.... Saya menyebutnya doktor karena pemikiran dan kapabilitasnya melebihi doktor..." Ucap Isran Noor Ketua Asosiasi Pemerintahan Kabupaten seluruh Indonesia (Apkasi) saat menyambut Anis Matta. Yang disapa cuma tersenyum kecil. Sementara mahasiswa menyambutnya dengan aplaus meriah. Itu sekelumit fragmen saat Presiden PKS Anis Matta hadir di Universitas Mulawarman Samarinda dalam acara Dialog Kebangsaan, Selasa (29/10). 

         Pada kesempatan itu Presiden Partai Keadilan sejahtera mengajak masyarakat perguruan tinggi, khususnya mahasiswa, untuk menjadikan kampus sebagai panggung demokrasi "Kampus adalah pusat industri pemikiran, tugas politik di kampus adalah membantu mematangkan budaya demokrasi, salah satu caranya dengan menjadikan kampus sebagai panggung uji publik," tandas Anis Matta.

     Tampil juga sebagai pembicara Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Asosiasi Pemerintahan Kabupaten seluruh Indonesia (Apkasi) Isran Noor dan dimoderatori oleh Direktur Eksekutif Pol Tracking Institute Hanta Yudha. Dialog Kebangsaan diikuti oleh ribuan civitas akademika, perwakilan organisasi pemuda, organisasi masyarakat (ormas) se-Samarinda. Selain itu hadir pula sejumlah tokoh dan birokrat setempat. Mengapa pimpinan parpol perlu berinteraksi dan memaparkan karyanya di kampus? Anis Matta menjelaskan, karena perguruan tinggi berperan sebagai pusat industri pemikiran. "Depolitisasi kampus merupakan produk orde baru yang sudah bukan lagi zamannya di orde reformasi seperti sekarang ini," tegas Anis Matta. Menagih pertanggungjawaban pemimpin parpol, bagi Presiden PKS, juga merupakan wujud keseriusan masyarakat kampus menjalankan perannya sebagai salah satu ujungtombak kemajuan bangsa.

    "Bagaimana wajah bangsa ini sekarang, begitu pula rupa mahasiswa sekalian. Mau seperti apa Indonesia ke depan, antara lain, tergantung masyarakat kampusnya," ungkap Anis Matta, seraya menambahkan bahwa peran vital civitas akademika tak mungkin disangkal siapapun. Memaparkan lebih jauh penegasannya, orang nomor satu di partai bernomor urut 3 ini mengatakan, Merah-Putih kini memasuki fase perjalanan baru yang kondisinya belum pernah terjadi dalam sejarah bangsa. Indonesia memasuki gelombang reformasi dengan komposisi demografinya berada pada kondisi terbaik. "Saya menyebut itu sebagai era emas karena komposisi penduduknya diisi oleh kelompok mayoritas yang rata-rata berusia 40an tahun. Mereka yang saya sebut sebagai "demografik driver" ini mencapai angka 60 persen populasi penduduk," jelas Anis Matta. Ditambahkan, kelompok new majority tersebut yang menentukan wajah Indonesia ke depan. Dalam pentas yang berkaitan dengan politik, merekalah yang paling pas didudukkan sebagai "The native democracy" Dalam sejarah banyak negara maju, kata Presiden PKS lagi, kelompok mumpuni tersebut membuktikan peran vital dan penting.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar