oleh : Ustazh A. Latif Khan
Bagi kalian yang menyebut diri sebagai Jundullah,..
Ketahuilah,..bahwa engkau akan diminta pertanggungjawaban atas semua sebutanmu atas dirimu itu,..
Menyatakan kau sebagai orang mukmin saya, Rabb kita akan meminta bukti
dari pernyataan itu. Apalagi menyatakan diri sebagai pejuang di jalan
Nya,..
Sebelum terlalu jauh,..
cobalah untuk merenung,.. benarkah kau memang telah me “wakaf” kan
dirimu sebagai seorang pejuang,.. atau hanya karena terpesonan dengan
kisah kepahlawanan para pejuang,..atau karena engkau sedang berada dalam
ruang indoktrinasi yang terus menerus menuntutmu agar menjadi
pejuang???
Kau boleh terpesona dengan semua kisah kepahlawanan
itu,.. namun satu hal yang selalu terkait dengan semua para pahlawan
itu,.. bahwa jika mereka benar pahlawan sejati,.. maka mereka adalah
orang yang sudah “terjual”,.. terjual pada Tuhan mereka,... sementara
engkau???
Mereka adalah orang yang mengatakan bahwa “sejak aku
terjual, maka aku adalah budakmu wahai Tuhan,..dan karena nya apa hakku
untuk mengatakan bahwa diri dan harta ini adalah milik ku? Kau lah
Pemilik nya,.. karena nya,.. benarkan saja aku dan bantu saja aku untuk
membujuk nafsuku agar ia juga ridho dengan Mu”
Bagi kalian yang menyebut diri kalian jundullah,..
Sebutan itu harus datang dari hati kalian, dan kesadaran kalian,..
bahwa bagi dunia kalian, jundullah tidak menyediakan semua kenikmatan
untuk nafsu kalian,... bukankah sejarahnya jejak jundullah menyisakan
darah segar yang tumpah,.. kenyamanan tidur yang terusik,...sampai pada
tatapan cinta keluarga yang di renggut paksa,..
Ketahuilah bahwa
menjadi jundullah,...semua laluan hidup kalian akan
diawasi,..dicermati,... dan diupayakan berhenti sehingga tidak ada lagi
kerja jundullah. Tapi,... mereka yang “gugur” di jalan dakwah,...
Kalian tidak perlu mempertontonkan kualitas kepahlawanan kalian di
depan makhluk. Itu menandakan ketiadaan ikhlas di hati kalian. Kalian
hanya butuh, untuk “menerkam’ waktu sebagai peluang, dan menjadikannya
peluang kalian merebut ridho Rabb kalian,...
Jangan
khawatir,... kita dan perjuangan Islam ini masih butuh banyak jundullah
yang rabbany,.. bukan yang mengaku-ngaku rabbany.
Asal kalian
mau,...maka mulailah membangun semua kesungguhan dan amal,.. sendiri
atau di tengah keramaian,..di puji atau di cerca,..
Kalian hanya
butuh menetapkan hati kalian untuk hanya karena Nya,... hanya untuk
Nya,... hanya di jalan Nya,... bahwa kalian adalah penolong agama Nya,..
Dan aku berharap akulah satu dari sedikit jundullah itu,...
Tembung, 03 Ramadhan 1434 H
Bagi kalian yang menyebut diri sebagai Jundullah,..
Ketahuilah,..bahwa engkau akan diminta pertanggungjawaban atas semua sebutanmu atas dirimu itu,..
Menyatakan kau sebagai orang mukmin saya, Rabb kita akan meminta bukti dari pernyataan itu. Apalagi menyatakan diri sebagai pejuang di jalan Nya,..
Sebelum terlalu jauh,.. cobalah untuk merenung,.. benarkah kau memang telah me “wakaf” kan dirimu sebagai seorang pejuang,.. atau hanya karena terpesonan dengan kisah kepahlawanan para pejuang,..atau karena engkau sedang berada dalam ruang indoktrinasi yang terus menerus menuntutmu agar menjadi pejuang???
Kau boleh terpesona dengan semua kisah kepahlawanan itu,.. namun satu hal yang selalu terkait dengan semua para pahlawan itu,.. bahwa jika mereka benar pahlawan sejati,.. maka mereka adalah orang yang sudah “terjual”,.. terjual pada Tuhan mereka,... sementara engkau???
Mereka adalah orang yang mengatakan bahwa “sejak aku terjual, maka aku adalah budakmu wahai Tuhan,..dan karena nya apa hakku untuk mengatakan bahwa diri dan harta ini adalah milik ku? Kau lah Pemilik nya,.. karena nya,.. benarkan saja aku dan bantu saja aku untuk membujuk nafsuku agar ia juga ridho dengan Mu”
Bagi kalian yang menyebut diri kalian jundullah,..
Sebutan itu harus datang dari hati kalian, dan kesadaran kalian,.. bahwa bagi dunia kalian, jundullah tidak menyediakan semua kenikmatan untuk nafsu kalian,... bukankah sejarahnya jejak jundullah menyisakan darah segar yang tumpah,.. kenyamanan tidur yang terusik,...sampai pada tatapan cinta keluarga yang di renggut paksa,..
Ketahuilah bahwa menjadi jundullah,...semua laluan hidup kalian akan diawasi,..dicermati,... dan diupayakan berhenti sehingga tidak ada lagi kerja jundullah. Tapi,... mereka yang “gugur” di jalan dakwah,...
Kalian tidak perlu mempertontonkan kualitas kepahlawanan kalian di depan makhluk. Itu menandakan ketiadaan ikhlas di hati kalian. Kalian hanya butuh, untuk “menerkam’ waktu sebagai peluang, dan menjadikannya peluang kalian merebut ridho Rabb kalian,...
Jangan khawatir,... kita dan perjuangan Islam ini masih butuh banyak jundullah yang rabbany,.. bukan yang mengaku-ngaku rabbany.
Asal kalian mau,...maka mulailah membangun semua kesungguhan dan amal,.. sendiri atau di tengah keramaian,..di puji atau di cerca,..
Kalian hanya butuh menetapkan hati kalian untuk hanya karena Nya,... hanya untuk Nya,... hanya di jalan Nya,... bahwa kalian adalah penolong agama Nya,..
Dan aku berharap akulah satu dari sedikit jundullah itu,...
Tembung, 03 Ramadhan 1434 H
Ketahuilah,..bahwa engkau akan diminta pertanggungjawaban atas semua sebutanmu atas dirimu itu,..
Menyatakan kau sebagai orang mukmin saya, Rabb kita akan meminta bukti dari pernyataan itu. Apalagi menyatakan diri sebagai pejuang di jalan Nya,..
Sebelum terlalu jauh,.. cobalah untuk merenung,.. benarkah kau memang telah me “wakaf” kan dirimu sebagai seorang pejuang,.. atau hanya karena terpesonan dengan kisah kepahlawanan para pejuang,..atau karena engkau sedang berada dalam ruang indoktrinasi yang terus menerus menuntutmu agar menjadi pejuang???
Kau boleh terpesona dengan semua kisah kepahlawanan itu,.. namun satu hal yang selalu terkait dengan semua para pahlawan itu,.. bahwa jika mereka benar pahlawan sejati,.. maka mereka adalah orang yang sudah “terjual”,.. terjual pada Tuhan mereka,... sementara engkau???
Mereka adalah orang yang mengatakan bahwa “sejak aku terjual, maka aku adalah budakmu wahai Tuhan,..dan karena nya apa hakku untuk mengatakan bahwa diri dan harta ini adalah milik ku? Kau lah Pemilik nya,.. karena nya,.. benarkan saja aku dan bantu saja aku untuk membujuk nafsuku agar ia juga ridho dengan Mu”
Bagi kalian yang menyebut diri kalian jundullah,..
Sebutan itu harus datang dari hati kalian, dan kesadaran kalian,.. bahwa bagi dunia kalian, jundullah tidak menyediakan semua kenikmatan untuk nafsu kalian,... bukankah sejarahnya jejak jundullah menyisakan darah segar yang tumpah,.. kenyamanan tidur yang terusik,...sampai pada tatapan cinta keluarga yang di renggut paksa,..
Ketahuilah bahwa menjadi jundullah,...semua laluan hidup kalian akan diawasi,..dicermati,... dan diupayakan berhenti sehingga tidak ada lagi kerja jundullah. Tapi,... mereka yang “gugur” di jalan dakwah,...
Kalian tidak perlu mempertontonkan kualitas kepahlawanan kalian di depan makhluk. Itu menandakan ketiadaan ikhlas di hati kalian. Kalian hanya butuh, untuk “menerkam’ waktu sebagai peluang, dan menjadikannya peluang kalian merebut ridho Rabb kalian,...
Jangan khawatir,... kita dan perjuangan Islam ini masih butuh banyak jundullah yang rabbany,.. bukan yang mengaku-ngaku rabbany.
Asal kalian mau,...maka mulailah membangun semua kesungguhan dan amal,.. sendiri atau di tengah keramaian,..di puji atau di cerca,..
Kalian hanya butuh menetapkan hati kalian untuk hanya karena Nya,... hanya untuk Nya,... hanya di jalan Nya,... bahwa kalian adalah penolong agama Nya,..
Dan aku berharap akulah satu dari sedikit jundullah itu,...
Tembung, 03 Ramadhan 1434 H